Happy reading 💍
Seminggu sudah sejak kehadiran citra di kehidupan Ratu dan Raja membuat mereka merasakan kebahagiaan. Seluruh keluarga Smith dan Anderson juga sudah mengetahui itu semuanya dan mereka menerima baik kehadiran citra. Mereka berdua telah berjanji di hadapan seluruh keluarga besar mereka akan merawat citra dengan baik selayaknya anak kandung mereka.
Di hari senin ini Ratu sedang sibuk menyiapkan perlengkapan dirinya dan Raja. Ratu sudah mengingatkannya dari malam tetapi Raja tidak mendengarkannya. Jadilah Ratu sibuk mencari dasi dan sabuk Raja dengan mulut tak henti mengomel.
"Ini apa?!" Tanya Ratu dengan tangan mengangkat tinggi dasi dan sabuk Raja.
"Ck, tadi gue juga udah cari di situ tapi enggak lihat."
"Makannya cari tuh pake mata! Buruan pake nanti keburu siang. gue udah siap tinggal tungguin lo doang," kata Ratu, ia cukup kesal dengan Raja. Lalu ia meninggalkan Raja sendirian dan keluar dari kamar menuju kebawah.
Di mana Citra? Citra pasti sedang bersama dengan Mama Karina di bawah. Karina tampak antusias saat pertama kali menggendong Citra. Karina bilang dia ingin sekali mempunyai anak perempuan.
Ratu bisa melihat ada gurat bahagia di sana, tampak kedua orang tua Raja sedang menggendong Citra. Ratu bahagia sekali, ia bersyukur kedua orang tua Raja dan Ratu tidak memaksakan diri nya untuk segera mempunyai anak terlebih dahulu.
"Ratu, sini makan dulu. Nanti nasi goreng nya dingin lagi," ucap Karina.
"Iya ma,"
Ratu menarik kursi dan duduk, ia mulai menyantap nasi goreng. Setelah itu barulah Raja datang dan duduk di samping Ratu.
Selesai makan, mereka berdua berpamitan kepada kedua orang tua Raja. Sebelum pergi Ratu menyempatkan diri untuk mencium kedua pipi Citra.
Keduanya menaiki motor ninja Raja. Yaps, hari ini Raja membawa motor ninja baru nya. Seperti biasa Raja membawa motor seperti ingin mengajak mati saja!
Ratu menabok helm Raja dengan kencang. "Kalo lo mau mati jangan ajak gue!! Bawa motor tuh pelan!!"
"Biar cepat sampai,"
Sepanjang jalan Ratu tak henti mengomel dan memukuli punggung Raja. Setibanya di sekolah ia langsung saja melepaskan helm dan memberikannya kepada Raja. Ratu segera saja meninggalkan Raja dengan menghentak-hentakan kedua kakinya.
"Lah kenapa dia?" Bingung Raja.
Raja tak memikirkan itu, ia turun dari motornya dan berjalan menuju kelas seraya bersiul.
💍💍💍
Ratu masuk kedalam kelas nya dan mendapati Anggita yang tengah duduk di bangku Ratu.
"Ngapain lo duduk di sini? Ini kan bangku gue," tanya Ratu.
"gue cuman numpang duduk doang." Kata Anggita. "Lihat tuh kelakuan sahabat lo, pusing gue lihat dia."
Ratu memutar bola matanya. "Itu juga kan sahabat lo. Emang kenapa sama Rosalia?"
Belum juga Anggita berbicara, Rosalia datang membawa tongsis dan mengarahkan kamera nya kearah Ratu.
"Hai guys ini Ratu, nama lengkapnya Ratu Eliza Anderson. Dia tuh orangnya judes, galak, Bu ketos, jago karate, sama taekwondo. Tapi sayang udah ada pawang nya." Rosalia merangkul Ratu dan menyuruh Ratu agar berbicara.
Ratu melepaskan rangkulan Rosalia. "Kerasukan apa lo?! Jawab?!"
"Ck, gue enggak kerasukan ya. Gue tuh pengen jadi YouTubers, bisa menghasilkan uang."
"Halah followers nya juga baru dikit, banyakannya juga Ratu tuh."
"Yang penting berusaha."
"Udah sana lo ketempat duduk lo." Ratu mendorong tubuh Anggita pelan.
"Iya sabar Napa!"
K
ring-kring
Bel masuk berbunyi, guru yang mengajar di kelas Ratu masuk. Suasana kelas sangat hening, mereka semua hanya fokus kedepan. Sampai di pertengahan pelajaran, Ratu menahan untuk buang air kecil tetapi ia tak bisa untuk menahannya lagi.
Ratu berjalan kedepan dan meminta izin kepada guru itu. setelah mendapatkan izin dari guru, Ratu segera menuju toilet.
Ratu keluar dari salah satu bilik dan merapihkan penampilannya di cermin besar yang ada di toilet.
"Wah ternyata primadona sekolah udah mulai genit," ucap seseorang dari belakang tubuh Ratu.
Ratu mengenal suara itu, ia tersenyum miring. Lalu membalikkan tubuhnya dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Oh ya? Enggak salah denger gue? Heh bukannya lo ya yang genit? Upss."
gadis di depan Ratu tampak kesal dengan kedua tangan terkepal kuat.
"Dasar gadis murahan!"
Ratu memainkan Rambutnya. " Murahan ko bilang murahan. Yang murahan lo, bukan gue. gue tau kelakuan lo di belakang," ucap Ratu. "Udahlah Calista lo ngaku aja kalo lo seorang jalang."
"Diam lo!!"
"gue udah muak sama lo, dari dulu lo selalu sirik dan iri ke gue. Kalo ada Anggita sama Rosalia pasti dia nyanyi gini.... Jangan iri, jangan dengki," ucap Ratu di akhir ucapan dia menyanyi.
"Iya gue iri sama lo! Lo bisa dapatin piala itu sedangkan gue enggak bisa. gue nyalonin jadi ketua OSIS dan gue kalah!" Sentak Calista.
"Calista, Calista, jadi orang kok sirikan. Minggir lo gue mau masuk kelas." Ucap Ratu seraya mendorong bahu Calista.
Ratu menengok kebelakang sebentar. "Oh, ya, jangan lupa doain gue ya semoga gue menang nanti pas lomba karate. Hahaha, byee..."
Barulah Ratu meninggalkan Calista yang mencak-mencak sendirian di toilet. Memang Calista itu selalu iri dengan Ratu, dia selalu memancing Ratu agar berkelahi dengan nya. Yang pastinya Ratu akan menang.
Ratu pernah bilang.
"Jangan maen-maen sama gue."🖤🖤🖤
Ide Author lagi ada nih..
Next part selanjutnya?
Kepo dengan kelanjutan ceritanya
Yuk rame in
Senin, 21 Juni 2021
Engene ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah saat SMA {END}
Ficção AdolescenteBANYAK TYPO DAN KATA-KATA YANG SALAH MOHON UNTUK DI MAKLUMKAN sinopsis: ~ketika benci menjadi cinta~ 🖤💍 menceritakan tentang sebuah perjodohan saat SMA. salah satunya, kedua manusia yang saling membenci. sehingga kedua orang tua mereka menjodohkan...