Ketikan jari Mira berhenti lalu menoleh ke ponselnya yang berdering, nama Mark tertera jelas bahwa cowok itu yang menelpon. Sudut bibir Mira tertarik mengulas senyuman kecil yang manis lalu meraih ponselnya dan mengangkat telpon dari kekasihnya itu, gak lupa Mira menyentuh tanda speaker di sana kemudian menyimpan ponselnya ke samping laptopnya.
"Hai," ucap Mark tak lama terdengar, Mira kembali tersenyum mendengar suara Mark.
Padahal tadi sore abis makan bareng, eh kok sekarang rasanya Mira pengen makan bareng lagi?
"Hai juga, ada apa?" ucap Mira sambil lanjut mengerjakan tugas kampusnya dengan tenang.
"Mau telpon kamu aja, kan kangen." jawab Mark lalu terkekeh. Mira baru saja ingin melunturkan senyumnya, namun ucapan Mark itu membuat Mira kembali tersenyum yang lebih lebar.
Baru Mira ingin membalas ucapan Mark, suara gaduh terdengar dari tempat Mark.
"Woi, woi, anjing bucin!"
"Hai Miraaaaa, gua Lukas!"
"GUA BANG, GUA!! EKAL SEPUPU MARK YANG PALING AMBYAAAR!"
"AKU JIBRAN, AKU JIBRAN!"
"Rusuh anjir, Mira doang padahal."
"Gue Ten, salam kenal Mira."
Makin sini Mira biarin, makin rusuh bersahutan teman-temannya Mark. Jantung Mira berdegup kencang, konsentrasinya mengerjakan tugas jadi buyar. Selain karena teman-temannya Mark yang rusuh, suara knalpot kendaraan yang berisik juga ikut terdengar jadinya kamar Mira serasa lagi ada tawuran. Rame banget pokoknya.
Suara Mark dari tadi terdengar menegur teman-temannya agar diam, pusing juga karena Mira gak bersuara sama sekali setelah mereka jadi rusuh.
"Mira lagi apa? Lagi mikirin Mark ya?" suara Haekal kembali terdengar, gak lama Mark mengomel pada Haekal untuk diam dan yang diomelin malah ketawa tanpa dosa.
Sedikit demi sedikit suara mereka mulai tak terdengar, tapi suara kendaraan yang saling beradu ramai tak hilang sama sekali.
Kening Mira mengerut, Mark ada dimana?
"Babe?"
Suara Mark membuat Mira tersadar dalam diamnya, cewek itu berdehem kecil.
"Kamu.... dimana?" tanya Mira dengan gugup, lalu suara teman-temannya Mark jadi hilang, bahkan yang ngobrol biasa ataupun sekedar terdengar bisik-bisik untuk sekedar menyuruh fokus mendengar ucapan Mira juga gak terdengar. Suara kendaraan masih mimpin yang terdengar jelas oleh telinga Mira.
Mark benar-benar gak jawab, dan suara teman-temannya juga gak ada sedikitpun yang terdengar. Mira sampai beberapa kali nengok layar ponselnya takut kalau sambungan terputus, tapi ternyata masih aja nyambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend: Love On Campus
Fanfiction[completed] Tentang Mira dengan segala kesederhanaannya dan tentang Mark yang slalu berusaha menjadi pacar yang sempurna. ft. Mark Lee, Mina Kang ©eipayow, 2020