#Bonus Chapter; Gitar, Lagu Cinta dan Patah Hati

1K 109 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mark menggenjreng gitarnya dengar raut menyedihkan, "Aku untuk kamu.. Kamu untuk aku... Namun semua apa mungkin, iman kita yang berbeda.." katanya bersenandung menyanyikan lagu yang sama saat Mira mengcover untuknya.

"Tuhan memang satu.. Kita yang tak sama... Haruskah aku lantas pergi, meski cinta takkan bisa pergi...." sambung Yena dari arah luar rumah sambil masuk ke dalam, ekspresinya tak kalah menyedihkan.

Lalu Mark melirik sinis Yena yang sekarang udah duduk di sofa berhadapan dengannya, sebal juga main nyambung aja ini bebek.

"Kita senasib sih Mark." ucap Yena mulai curhat. "Abang Babas pegangnya alkitab, gue pegangnya alquran. Elo pergi gereja, Mira sujud di kosan beralaskan sejadah. Tapi kita nggak bisa bersatu Mark, sama aja endingnya." katanya sambil sok menghapus air mata di pipi padahal nggak keluar sama sekali.

Yang di omongin Yena ada benarnya, tapi sumpah nyebelinnya itu loh yang bikin Mark sebal.

"Assalamu'alaikum,"

Yena menoleh ke arah pintu dengan antusias, "Waalaikumsalam sayang!" katanya membuat Mira terkekeh di sana dan Dayana yang mendelik malas.

Mark menendang kecil meja di depannya membuat Yena menoleh langsung di pelototi Mark.

"Lo ngapain bawa-bawa Mira?" bisik Mark membuat Yena manyun.

"Kan aku abis modusin Abang Babas tersayang, aku bawa kabur aja Mira pas ditolak mentah-mentah." kata Yena memelas, tiba-tiba Yena mencondongkan tubuhnya, "Elo bawa ke depan sono, nyanyiin lagu barusan buat dia." katanya membuat Mark mendelik malas.

Hmm, tapi soal tarik Mira keluar sih oke juga.

Mark beranjak dari duduknya langsung menarik lengan Mira keluar rumah padahal orangnya baru mau duduk di sofa tempat Yena duduk, Yena yang liat itu melotot kaget.

"Eh, ciyus dia bakalan nyanyiin itu?" gumamnya membuat Dayana melirik dengan wajah bingungnya.

"Apaan?" tanya cewek itu.

Yena menoleh, "Ah kepo lu." katanya membuat Dayana mengumpat.

Sementara itu, Mira bingung dia disuruh duduk di teras depan padahal dua kursi di belakangnya kosong. Lalu Mark duduk di depannya sambil memangku gitar yang sama saat dia nyanyi di dalam rumah tadi.

"Kamu mau ngapain?" tanya Mira heran.

"Mau nyanyi lah, tapi kamu harus dengerin soalnya ini buat kamu." jawabnya membuat Mira tersenyum manis.

"Lagu apa?" tanya Mira lagi sambil mengubah posisi duduknya jadi memeluk kedua kaki yang ditekuk dan menyimpan dagu di atas lututnya memandangi Mark yang udah ganteng dari sononya malah makin cerah gara-gara kena sorot sinar matahari sore.

"Lagu cinta untuk Mira." jawab Mark membuat Mira tertawa kecil, main ganti judul lagu aja si Mark ini.

Habis jawab begitu, Mark mulai memetik senar gitar matanya menatap Mira lalu tersenyum sebelum mulai bernyanyi.

[1] Boyfriend: Love On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang