21 | Boyfriend

763 123 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Niatnya mau marah sama Mira, mau cuekin anaknya seharian atau bahkan sampai berhari-hari dan berminggu-minggu. Nyatanya emang virus bucin sudah menyebar dari hati ke otak lalu ke jantung kemudian ke seluruh badan Mark, susah payah sekarang Mark lagi nahan senyum karena lihat Mira yang gugup.

Melihat wajah Mark yang datar-datar aja bikin Mira menciut. Dia kira pas tadi ngajak Mark pisah sama anak-anak yang ke tenda cowok itu bakal jadi biasa lagi, senyum gitu, godain Mira, atau ngetawain Mira deh gak papa kok Mira rela.

"K-kamu mau tau darimana?" tanya Mira gugup sambil menundukkan kepalanya dan menatap jari-jarinya yang saling memainkan kuku.

"Nanya ke siapa? Kuku?" sindir Mark membuat Mira makin takut namun tetap saja dengan perlahan mengadahkan kepalanya untuk menatap lelakinya yang lagi ngambek itu.

"K-kamu mau aku cerita darimana?" tanya Mira ulang kini sambil menatap Mark.

"Semuanya," jawab Mark cepat membuat Mina hampir mengumpat.

"Tapi aku malu," ucap Mira dengan suara kecil dan kembali menundukkan kepalanya, lalu terdengar suara decakan dari Mark.

"Kalo gitu kita ke tenda aja, kita disini udah lama banget, setengah jam ada kali." ucap Mark dengan nada kesalnya, Mira semakin menundukkan kepalanya dan juga manyun tanpa tau si Mark udah nyengir lebar ngeledekin tanpa suara.

Lalu Mark beranjak, sok mau pergi biar totalitas keliatan marahnya. Tapi dengan cepat Mira menahan tangannya dan menarik cowok itu untuk kembali duduk di batang pohon bersampingan dengannya.

Mulutnya juga dengan cepat bersuara, "Aku dimata kamu tuh apa sih?" kata Mira bertanya.

Mark mengernyit, "Kok nanya gitu?"

Kepala Mira semakin menunduk, perasaannya campur aduk lalu menjawab dengan suara yang super kecil. Untungnya mereka memang sedang berdua dan suasana juga hening sehingga Mark masih bisa dengan ucapan Mira sekecil apapun.

"A-aku... kotor..."

Kali ini, sumpah, gak lucu. Mark gak suka dengar Mira bicara seperti itu, dia menghina dirinya sendiri.

"Apaan sih?" sinis Mark sambil menepis genggaman tangan Mira yang sebelumnya menahan Mark pergi, reflek Mira langsung berganti menjadi memainkan kuku-kuku tangannya lagi.

"Serius Mark.. A-aku hampir di sentuh semuanya.." lirih Mira membuat Mark tersentak, dia pikir pengakuan Mira yang semalam itu memang hanya cuma segitu.

Lalu Mark menangkup pipi gadisnya dan menariknya agar bisa menatap tepat matanya.

"Bilangnya sambil liat aku, ulang apa yang kamu bilang barusan." titahnya tanpa melepas tangannya dari pipi Mira.

Mira tersenyum tipis, "Aku pernah hampir di sentuh sama orang lain. Aku ditindih, aku kotor, Mark." lirihnya lagi.

Perlahan tangan Mark terlepas dari pipi Mira, mendengar pengakuan Mira bikin dia speechless. Kenapa? Gimana bisa orang itu sebegitu jahatnya ingin melakukan hal kotor dan jahat pada pacarnya?

[1] Boyfriend: Love On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang