"Ada pertanyaan lagi?" tanya Mira selesai menjawab pertanyaan dari dosennya tadi lalu mengarah pada teman-teman kelasnya, setelah di rasa tak ada pertanyaan Mira tersenyum kecil. "Kalau tidak ada, segitu saja presentasi dari saya. Bila ada kesalahan kecil maupun besar mohon maaf yang sebesar-besarnya, terimakasih." lanjutnya menutup presentasinya lalu membereskan laptopnya.
Tepuk tangan terdengar, diam-diam Mira menghela nafasnya yang terasa berat.
"Mira," panggil dosennya membuat Mira menghentikan gerakannya dan menoleh sambil tersenyum, "Kamu bagus loh setiap presentasi, pembawaannya santai dan ucapan kamu mudah di pahami. Kenapa gak setiap ada acara resmi kampus kamu ikutan aja, kamu bisa buat harum nama kampus loh." katanya membuat Mira meneguk ludahnya dengan kasar.
"S-saya kurang berbakat Pak, hehe." jawab Mira agak gugup, teman-teman kelasnya yang melihat itu langsung mendesah kesal.
"Kurang bakat gimana laginya sih? Lo keren kok!" sahut Naya yang kini membuat Mira menoleh padanya, ah, apa barusan Mira di puji?
"Minggu depan ada seminar antar jurusan, lo bisa wakilin psikologi, Mir." seru Yesha dengan senyum manisnya.
"Nanti ada entertainment-nya juga, lo bisa nyanyi nanti." ceplos Yena teringat kemarin dengar Mira menyanyi sendirian di kelas.
"Loh, kamu bisa nyanyi?" tanya dosennya membuat Mira langsung gelagapan dan terkekeh canggung, "Gapapa kok Mir, pengalaman kamu di kampus loh, kapan lagi? Nanti ada cerita juga yang bisa kamu banggakan di masa depan, contohnya ke orang tua kamu." lanjutnya meyakinkan Mira.
Mira diam, kalo udah nyangkut ke orang tua kadang Mira suka sedikit terhasut. Tapi no, Mira sebisa mungkin menolak saran-saran dosen dan teman-temannya.
"Ntar biar gak demam panggung collab sama band gue aja Mir, Blue'd butuh suasana baru di atas panggung." kata Dede, sedikit agak ngeledek sebenernya.
"Pengen denger Mira nyanyi dong," ledekan lainnya dari Sehan.
Mira mendesah kesal, cewek itu hanya diam dan lanjut mematikan laptopnya.
"S-saya duduk lagi ya, Pak." izin Mira pada dosennya lalu berjalan ke mejanya dengan menundukkan kepalanya, malu.
Setelah Mira duduk, dosen memanggil mahasiswanya yang lain untuk presentasi selanjutnya. Mira agak gak fokus, gara-gara pembicaraan tadi membuatnya gugup tiba-tiba.
Mira sebenarnya mau aja kalau di suruh mewakili jurusannya di dalam acara, tapi Mira gak bisa karena takut di ledekin. Mira takut di ketawain gara-gara fisiknya lagi, yang kemarin aja masih kebayang gimana orang pada nyindir pas Mira jalan bareng Dayana sama teman-temannya, apalagi kalau Mira tampil depan orang-orang yang nyindirin dia? Ah, bahkan satu kampus bakal menertawakannya.
Sebut saja Mira insecure.
Boyfriend
-
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Boyfriend: Love On Campus
Fanfiction[completed] Tentang Mira dengan segala kesederhanaannya dan tentang Mark yang slalu berusaha menjadi pacar yang sempurna. ft. Mark Lee, Mina Kang ©eipayow, 2020