31 | Boyfriend [END]

1.2K 126 50
                                    

.
.
.
.
.

"Bukan karena rasa itu tlah sirna, maafkanlah
Ku hanya tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin
Ku terluka karena cinta."

#Raisa, Serba Salah
-

#Raisa, Serba Salah-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pagi-pagi udah rusuh banget. Mira belum juga mandi udah kedatangan anak-anaknya ke kosan, untung sebagai cewek-cewek baik semua penghuni kos dengan senang hati mempersilahkan tamu masuk dan duduk di ruang tengah untuk menunggu Mira selesai siap-siap--- dengan syarat fotbar.

Iya lah kudu fotbar, band terkenal gituu.

Tapi nih, mentang-mentang di ajak masuk dan disuguhkan ini itu mereka berempat tuh nyusahin banget banyak maunya, rame banget udah kayak pasar, belum lagi mereka bertemu Yevira yang menambah kelengkapan mereka untuk merusuh.

Untungnya pada ganteng ya.

Terus tambah orang lagi, Yaya telpon Geri untuk datang karena mereka di ajak jalan sama empat cowok ini buat jalan-jalan. Tentunya Geri nggak mungkin sendirian, sialnya dia bawa Haekal.

Partner in crime banget ya, udah berantem rebutan cewek juga kalau kemana-mana masih aja saling ajak mereka berdua tuh.

Selesai nunggu Mira yang ternyata tadi tuh belum mandi pas mereka datang, mereka berangkat ngemall. Katanya juga mau cari baju buat perfom perdananya Mira, pokoknya Mira harus keren dan we o we.

Hari ini juga Bastian bawa mobilnya, terisi yang pasti ada ketiga teman cowoknya, Mira dan Yaya. Kalau Geri sama Haekal bawa motornya Haekal.

"Kenapa sih harus pagi-pagi? Kenapa nggak siang aja?" tanya Mira memprotes.

"Kita datang jam tujuh aja lo siapnya jam sembilan, apalagi siang?" omel Sehan yang memang sukanya ceplas-ceplos.

"Makan dulu coy, laper gua!" sahut Haekal memimpin jalan ke foodcourt dengan Geri yang sibuk pada hapenya, nurut aja yang lainnya mengekor kedua cowok itu.

"Ya, emangnya mau ngapain siihh!" protes Mira lagi masih berlanjut, Yaya dengan gemas mencubit pipi Mira.

"Salonan dong, aku pengen kamu hair extension biar cantik."

"Emangnya nggak bisa gitu rambutnya pendek aja?" keluh Mira lagi, semua yang dengar juga sebal.

"Ih, pokoknya aku udah ada gambaran kamu buat malam nanti, terus juga kayaknya cocok rambutnya panjang. Udah sih nurut aja!" omel Yaya, Mira mengernyit peka sesuatu.

"Oh, jadi kita semua kesini idenya dari otak kamu?" tanya Mira dengan polosnya dan Yaya menjawab anggukan dengan wajah sumringahnya.

"Gila ya emang, kepekaan si Mira serem juga. Takut sih gue lagi ada masalah dia tau aja gitu." kata Dede.

[1] Boyfriend: Love On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang