#Bonus Chapter; Why The Breakup

985 121 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Yesha: besok doa bareng yuuukk, dah lama gak doa cuy

Yesha: inget dosa lu numpuk

Mark: iye
Read



Mark melempar asal hapenya ke kasur, nggak lupa juga kameranya yang ikut dia lempar, dalam sekali lirik dia ngecek sekarang sudah jam dua pagi. Badannya semua pada sakit, kepalanya pusing banget, dan sebenarnya dia juga lagi flu. Mana tadi Mira sadar lagi.

Cowok itu melepas kausnya dan melemparnya asal pula ke kasur, kakinya berjalan ke kamar mandi lalu berkaca di wastafel. Pucet banget, kek mayat hidup.

Tapi Mark malah jadi tersenyum malu ingat pas tadi makan bareng sama Mira.




"Kamu anget lagi ini badannya, minum obat nggak kemarin pas di rumah?" tanya Mira sambil menangkup pipi Mark, ekspresinya jelas khawatir.

Mark berdecak menepis kedua tangan Mira pelan, "Nggak papa ntar juga biasa lagi, palingan cuma karena belum makan aja. Ini kita mau makan ntar balik aja aku sembuh." katanya mengelak.

"Bentar aku ke minimarket dulu," kata Mira sambil beranjak ingin pergi, tapi Mark menarik tangannya segera menahan.

"Mau ngapain? Udah duduk aja, satenya lagi di bakar tuh bentar lagi mateng." katanya.

"Tapi kan kamu harus--

"Enggak usah, beneran aku cuma perlu makan aja. Duduk ya, kalau kamu banyak pergi-pergian nanti waktu kita cepet abis." kata Mark memotong cepat ucapan Mira.

"Tapi aku nggak suka kamu sakit," ucap Mira dengan suara kecil dan kembali duduk di tempatnya. "Flu lagi, merah banget idungnya. Mau batuk sama buang ingus tuh nggak usah ditahan-tahan, biar apa coba!" omelnya kemudian.

Mark tersentak lalu detik selanjutnya beneran batuk, Mira langsung mengusap kecil punggung Mark.

"Jangan sakit, sesibuk apapun kamu tetap jangan lupain makan sama tidur yang cukup. Pagi minumnya air anget, kurangin makan yang berminyak apalagi banyak makan junkfood, jangan kebanyakan nongkrong juga udah tau angin malem itu nggak sehat." omel Mira lagi lebih panjang. Mark terharu, hatinya menghangat mendengar kekhawatiran Mira begitu besar padanya.

"Iya,"

"Jangan iya-iya aja ngomongnya! Abis ini pulang langsung tidur, jangan mandi walaupun segerah apapun. Besok pagi aja mandinya, kata Webi kalian ada kelas pagi kan? Jangan sampe kamu absen gara-gara sakit, tapi juga jangan maksain kalo bener-bener lemes cuma gara-gara aku bilang kamu nggak boleh absen!"

[1] Boyfriend: Love On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang