17 | Boyfriend

822 131 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Pas semalem lo ke warung ada jual es krimnya nggak?" tanya Yesha berjongkok di samping Mark yang juga berjongkok lagi menjemur sambil mainan hape di teras rumah Geri, lumayan kan ini masih pagi banget.

Mark menoleh dengan kerutan di alisnya menatap tajam Yesha, "Apaan sih? Masih pagi ah nggak usah es krim-es kriman segala." omel cowok bule itu lalu lanjut main games di hapenya lagi.

Yesha mendelik sambil mendecih, cewek itu lalu merapatkan diri ke Mark sambil memegang lengan cowok bule itu sok nontonin games yang dimainkan Mark namun nyatanya sedang bernegosiasi. Mark yang paham diem aja malas merespon.

Disisi lain dari rumah depan si Ayah yang ngopi di kursi terasnya melihat Mark dengan Yesha di sana berdua saling nempel gitu jadi ingat dulu waktu muda, si Bunda juga sempat dekat sama laki-laki lain selain Ayah dan waktu itu tuh Ayah sempat juga hampir menyerah dapatin Bunda kalau saja temannya gak bilang kalau si Bunda beneran jomblo.

Sebenarnya gak bagian itunya yang diingat si Ayah, bagian cemburunya itu loh yang membuat Ayah sekarang kesel juga lihat pacar anaknya malah di tempelin cewek lain.

Sampai Mira keluar dari rumahnya bersama Mikel, pakaiannya siap banget mau lari pagi berdua. Mikel memakai sepatunya sambil duduk di teras sedangkan Mira di kursi samping Ayah yang terhalang meja di tengah-tengah keduanya.

"Pacarmu tuh memang banyak dekat sama banyak perempuan apa gimana sih Mir?" tanya si Ayah membuat Mira menoleh lalu mendapati Ayah yang menunjuk ke rumah depan dengan dagunya, Mira noleh dan melihat Yesha yang lagi bicara pada Mark yang diam saja tapi mukanya keliatan marah.

Mira nggak marah kok, cuman, harus banget ya gitu udah nempel terus tangannya dipegang terus ngerengek kayak anak kecil begitu? Mira aja nggak pernah kayak gitu, nggak berani malahan.

Tapi Mira yang baik hati mau positif thinking dulu, masih pagi nggak usah nuduh-nuduh dulu. Lagian Mira harus sadar diri kalau Yesha memang lebih dulu kenal Mark dan wajar saja jika seperti itu, toh semua perilakunya Mark mengetahuinya.

"Apa sih Ayah? Itu tuh temennya Mark, temen deket kayak aku sama Geri gitu." jawab Mira secara nggak langsung menyuruh si Ayah gak berpikir yang macam-macam.

"Nggak cemburu emangnya? Ayah aja suka cemburu sama laki-laki manapun yang lagi deketin si Bunda, jangan jauh dulu ke ngobrol deh pas lagi nggak sengaja tatap-tatapan aja udah panas hati Ayah." kata si Ayah membuat Mira tertawa kecil, si Mikel yang lagi memakai sepatunya diam-diam juga dengar lalu mencibir dengar ucapan si Ayah.

"Itu mah Ayah aja yang lebay," kata Mira meledek.

"Yee dibilangin tuh," sebal si Ayah.

"Emangnya cemburu kayak gimana Yah? Nggak paham sih aku, nggak tau rasanya gimana." ucap Mira bertanya.

"Ya, tergantung lah Mir. Cemburunya laki-laki sama perempuan tuh beda, walau ada kesamaannya sama-sama sebel atau kesel atau marah tapi kadang kalau laki-laki tuh memperlihatkan kalau dia sedang marah pada perempuannya dan yang perempuan biasanya suka merasa ingin menghindar biar bisa di samperin duluan sama laki-lakinya." kata si Ayah menjelaskan, Mira diam sebentar sebelum kembali bersuara lagi.

[1] Boyfriend: Love On CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang