Chapter 22 : Race Day (Lap 1/5)

24 5 0
                                    

Race day !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Race day ! ...or rather evening, karena mereka balapan pada sore hari.

What ever

Setelah diskusi selesai, Satrya dan Soni kembali bertatap muka. Mereka berdiskusi menentukan posisi start, setelah debat sedikit, mereka setuju dengan posisi start ini.

 Mereka berdiskusi menentukan posisi start, setelah debat sedikit, mereka setuju dengan posisi start ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian, mereka berenam berbaris menuju posisi start ke grid nya masing-masing. Sebelumnya, karena Sonni hanya membawa kedua temannya, jelas mereka bingung siapa yang akan memberi aba-aba start. Satrya pun menunjuk Renus untuk memberi aba-aba.

"Hah ? Gw ? Lu kira gw David Croft dari F1 ?" tanya Renus kaget sekaligus membawa nama salah satu komentator Formula 1.
"Ya ga gitu juga lah. Masa lu tiba-tiba teriak 'ITS LIGHTS OUT AND A WAY WE GO'. Ga dong. Ya lu kek aba-aba aja 3 2 1 trs kibarin bendera" Satrya menjelaskan.
"Hmm yaudah dhe. Berapa ini ? 5 lap ?"
"Iya. Lu jangan sampe ketiduran nih"
"Tenang. ZAN, bantuin gw sini" sahut Renus memanggil Fauzan untuk membantunya
"Eh iya cok, gw nandain "GO" pake apa ?. Kan kita gabisa akses paddock control nya. Mana ga bawa bendera" tanya Renus yang kebingungan untuk memberi tanda "Go" saat balapan.
"Nih" ujar Fauzan yang memberikan lampu senter kecil kepada Renus. "Pake ini aja. Tapi nyalain aja pas lu bilang "Go"."
"Sip"

Begitu Renus naik ke atas stand, ke enam mobil itu sudah berbaris rapih. Hampir setengah dari mereka memanaskan mesinnya dengan rev rendah tinggi berkali-kali. Satrya sementara santai aja.

Melihat mobil-mobil yang berbaris, sejumlah penonton yang kedapatan berada di sirkuit (atau lebih kasarnya, 'penonton tak terundang'), tergirang, dan semangat. Mereka menyorak-nyoraki mobil-mobil itu. Entah siapa yang mereka dukung.

Seketika sirkuit itu penuh akan aungan mesin-mesin yang ganas, dari 4 sampai 6 silinder, NA dan Turbo, bensin dan diesel. Yes, diesel.

Renus pun mulai memberikan aba-aba.

"Balapan akan dimulai, dalam......."

Seketika Satrya, Sonni, dan kawan-kawannya mulai ganas memainkan putaran mesinnya, Tapi tampaknya Satrya hanya memainkan mesinnya stabil pada 3500rpm, sementara yang lain naik turun.

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang