Chapter 19 : Race Day

59 8 5
                                    

Hampir seminggu telah berlalu. Satrya bingung siapa yang mau di ajak balap. Disaat Sonny merencanakan strategi, Satrya juga tengah merencanakannya.

Satrya pun memutuskan untuk bertemu dengan gang nya Renus, Fauzan, Alfi, dan Filo di bengkelnya. Memberikan sinyal perang, keempat orang itu tiba di bengkelnya beberapa jam kemudian.

Berbarislah kelima mobil dari kru Satrya. 2 mobil silver, 2 mobil putih, dan 1 mobil biru. Keempat pemuda itu sempat tergesa-gesa saat keluar dari mobil mereka. Satrya pun menghampiri mereka.

"Boys. We got ourself a new challenger"

"Siapa ? Si Sonny ?" celetuk Renus.

"Yep"

"Itu dia nantang solo sendirian pake Golf nya ato sekutu lagi kayak kemarin Street Chaos ?" tanya Fauzan.

"Tampaknya iya. Kemarin gw sempet kelilingin mobilnya, ada stiker tulisan 'JSO'." ujar Satrya.

"Kita atur strategi. Kalau bisa jangan sampai kita kewalahan kayak kemarin" ujar Alfi.

Seketika pembicaraan mereka terhenti, ketika Filo dengan Galant VR4 nya muncul tiba-tiba.

"Loh ? Kenapa nih anak ? Tergesa-gesa sekali. Seperti mau memberitakan intel perang ato something"

Pemuda itu bergegas menghampiri Satrya.

"Sat. Sat ! Lu ga percaya ama apa yang gw alami kemarin malam !" ujar Filo tergesa-gesa.
"Kenapa ? Doi mau nikah ama lu ?" lantur Satrya.
"Yee bocah. Bukan. Kemarin malam gw kebut-kebutan lawan Evo 4 hitam. Di Evo nya ada stiker 'JSO' di kaca belakangnya" ujarnya.
"Nah loh Sat. Setim tuh jangan-jangan" ujar Renus.
"Bentar-bentar. Pas kemarin di Senayan, Sandy ngomong sesuatu kan ke lu ?" tanya Fauzan.

Satrya sempat binggung dan agak lupa. Tapi dia tiba-tiba tersambar petir, dan ingatannya akan perkataan Sandy muncul di benaknya.

"Mungkin lu menang kali ini, Satrya. Tapi ini bukan yang terakhir bagi mu. Tunggu saja, sampai JSO menghabisi mu !!!"

"Syit. Sepertinya kita malah mengundang masalah besar"

******

Jakarta Test Ring
Sunter, Jakarta Utara
12.00 AM

Ketiga mobil memacu adrenalin dengan lincah, melewati segala belokan, memaju dengan kecepatan maksimum di lurusan.

Bukan lain, adalah mobil kepunyaan Sonny, Reza, dan Kanto. Ini merupakan latihan ketiga mereka. Mereka memantapkan skill mereka bertanding dengan Tim Satrya.

Suara decitan ban mobil mereka menggelora di sekujur sisi sirkuit. Mereka berlatih dengan keras, menguasai segala sisi dari lintasan, bersamaan dengan mengendalikan mobil mereka.

"Ah sial, masih rawan understeer. Harus main ulang taktik cornering gw" ujar Sonny yang mengalami sedikit understeer ketika berbelok di tikungan tajam, sehingga ia tertinggal oleh S2000 milik Reza.

"Tampaknya kau baik-baik saja disana dengan S2000, mengingat kau sering mengalami oversteer"

Seketika, mereka bertiga memutuskan untuk berhenti sejenak, ditandai dengan Sonny yang seketika menyalakan lampu hazardnya. Kemdian Reza dan Kanto ikut berhenti di pit stop lintasan itu.

"Kenapa lagi ?? Tekanan oli nya naik lagi ?" tanya Reza penasaran.
"Hah ? Gaa. Gw cuman mikir yaa, kita berhenti sejenak lah" ujar Sonny
"Kenape ? Cape ? Laper ?" celetuk Reza
"Hmm kau membaca pikiran ku" ujar Sonny
"Oey makan lah kuy, laper gw" sontak Kanto menyela pembicaraan
"Skuy. Mumpung deket Gading nih" ujar Sonny

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang