Setelah mereka bertiga menyantap hidangan siang mereka, Renus memulai sebuah topik pembicaraan.
"Soo, Sat, lu kerja apaan ?" tanya Renus.
"Hmm well gw awalnya kerja magang di semacam shop custom gitu di Bandung. Gw nanganin tuning mesin sekalian desain bodykit. Mayan bayarannya selama gw kuliah. Abis gw kuliah pun langsung kerja disana selama setaun" ujar Satrya.
"Anjay. Terus kenapa pindah ke Jakarta ?" tanya Fauzan.
"Urusan keluarga"
"Nah terus kerja apaan lu sekarang ?"
"Ya..well...gw aga belajar bisnis dari temen ITB yang ngambil bisnis. Bareng ama anak-anak teknik lain, gw buka bengkel spesialis tuning mobil di BSD"
"Lu jadi apa ? Kepala mekanik ? Atau yang punya modal usaha ?"
"Hmm agak-agak all rounder sih. Jadi gw megang bisnis disitu sekalian jadi kepala mekanik nya semua disana. Sekalian buka bisnis jual mobil. Kebanyakan sih mobil Eropa semua. Biarpun juga Jepang, pasti yang exclusive luxury gitu. Ever heard of Satrya Auto Cars ?"
"Oalah jadi itu bisnis lu punya ? Pantesan nama nya familiar." ujar Fauzan.
"Lu pada kerja apaan ?" tanya Satrya
"Gw sih cuman buka bisnis. Ada lah, deket-deket Bekasi" ujar Renus.
"Gw.....ya.....jual sparepart motor sih. Online shop gitu" lanjut Fauzan.
"Hmm boleh-boleh" lanjut Satrya."Sooo.....Fauzan"
"Ha"
"Ha ho ha ho, kek Renus aja lu"
"Heh" Renus memotong konversasi
"Tell me. Itu Mobilio. Lu apain ? Boleh juga modifikasinya. Gw meliat elemen-elemen Type R"
"Oh iya dong. Bumper custom dari Depok. Velg BBS CHR"
"Ori ?"
"Ya ori lah. Mang Renus, kw HSR punya"
"Bahahahaha" Satrya ketawa ngakak
"Perpaduan antara racing ama luxury itu" lanjur Renus.
"Hmm bener bener" ujar Satrya.Satrya pun makin penasaraan dengan Mobilio hasil modifikasi Fauzan.
"Lu apain mesin nya ? Stock ? Atau ganti muffler ? Atau apa gitu ?"
Fauzan ingin merahasiakannya
"Kasih tau ga yaaa"
Satrya makin kepo
"Oh come on.....just tell it"
"Oke, oke. Gw swap pake mesin Civic yang 1.5 Turbo. Gw naikin jadi 190HP"
"Wis. Boleh juga lu"
Renus memotong pembicaraan
"Katanya sih mo experiment dia"
"Lu kira professor. Eksperimen eksperimen" lanjut Fauzan.
"Ya klo jalan, ya boleh-boleh aja. Buktinya adu ama tuh 806 kuat" lanjut Satrya.Baru keinget soal 806, Renus dan Fauzan pun mulai penasaran berat.
"Sat. Lu.....bukannya jual 806 buat lu kuliah" ujar Renus.
"Actually. Itu alibi bapak gw. Dan gw baru dikasih tau tentang kebenarannya saat gw semester 5 kuliah".
"Lah jadi lu kuliah duit darimana ?" tanya Fauzan.
"Inget Ranger hitam gw ?"
Fauzan dan Renus menangguk.
"Iya. Itu yang bapak gw jual"
Renus dan Fauzan saling pandang dan agak terdiam
"Ooohhh. Jadi 806 lu dijual itu alibi" ujar Renus.
"Ya. Kurang lebih gitu lah"
Sebenarnya ada cerita dibalik 806 nya Satrya, tapi akan saya kuat originnya di chapter-chapter berikutnya.Renus dan Fauzan perlahan-perlahan memperhatikan 806nya Satrya, dan menyadari beberapa hal yang tidak sama sekali berubah. Mulai dari warna, velg, lampu, accessories lainnya.
"Tuh 806, sama sekali gada yang berubah ? Jadi sekarang itu 806 masih atas nama bapak lu atau udah balik nama jadi punya lu ?" tanya Renus
"Udah balik nama. It's mine now".
"Ngomong-ngomong lu apain ? Kok jadi kenceng gitu sih. Lincah lagi. Padahal diesel" tanya Fauzan penasaran.
"Well, ntar gw ceritain kapan-kapan klo gw lagi mood. Gw lagi, merasa, ga pengen cerita".-Penasaraan ? Relax. Ntar akan saya ceritakan di chapter khusus-
"Anyway. Ren. Aahhhhhahahaha, kebeli juga impian lu" ujar Satrya memperhatikan BMW punya Renus.
"Yoi. E39 530i. Mayan dapet murah"
"530 ? Wah enak lu inline 6"
"Enak-enak. Boros bensin kampret"
"Ya itu sih DL" ujar Fauzan
"DL ?" tanya Renus
"Derita lo" lanjut Fauzan
Renus tampak sedikit kesal, sementara Satrya ngakak
"Mods nya baru apa aja nih Ren ?"
"Yha...ga banyak..."
"Apa. Velg HSR ?"
Giliran Fauzan yang ngakak
"Kampret" ujar Renus
"Velg, gw ceperin, muffler, ama air intake doang. Ntar mo rencana pasang turbo naikin 300HP" lanjutnyaSelesai berbincang, mereka bertiga menuju mobil mereka masing-masing.
"Weh. Lu pada malam free gak ?" tanya Satrya.
"Gada rencana sih gw" ujar Renus.
"Lu Zan ?". "Hmm gada sih. Kenapa ?" tanya Fauzan penasaran.
"Kuy kebut-kebutan. Penasaran gw ama mobil lu pada" ujar Satrya.
Fauzan dan Renus mulai merasa adrenalinnya terpacu.
"Wah. Okee. Jadi. Jam berapa ?" ujar Fauzan.
"Jam setengah 10. Kumpul di rest area deket daerah Priuk. Akan gw tunggu lu berdua.Satrya Renus dan Fauzan sepakat untuk kebut-kebutan di tol Inner Ring Road. Renus Satrya dan Fauzan pulang ke rumah mereka masing-masing. Mempersiapkan diri untuk ntar malam. Mengecek kondisi mobil mereka dan segalanya
-Nantikan aksi mereka di chapter selanjutnya-
Berikut adalah ilustrasi dari mobil-mobil hasil modifikasi Satrya Renus dan Fauzan
ilustrasi Honda Mobilio RS milik Fauzan
Ilustrasi BMW 530i E39 milik Renus
Ilustrasi Peugeot 806 HDi milik Satrya
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking The Limits
CasualeSeorang pemuda yang jatuh cinta dengan dunia otomotif dan hobi ngebut dengan teman-temannya di Jalan Tol atau perkotaan dan juga modif mobil dengan refrensi modifikasi-modifikasi asal Jepang / Eropa. Di saat kawan-kawannya dan lawan-lawannya mengend...