Chapter 9 : Race of The Night

65 3 1
                                    

Kalau mau bicara soal tempat-tempat ideal di Jakarta untuk balapan, sebenarnya cukup banyak. Mulai dari tol dalam kota Inner Ring Road, Jl Sudirman, Jl Asia Afrika atau lebih tepatnya sekitar daerah Senayan.

Persis seperti janji mereka 3 hari lalu, Satrya Renus Beni akan mengadu mobil mereka di deket daerah Senayan. Tapi di sela-sela itu, mereka mengajak teman-teman mereka jalan-jalan (atau istilahnya cuci mata) di Plaza Senayan.

Untuk menghemat biaya, mereka akan numpang pake mobilnya Renus dan Beni. Teman-temannya diantaranya Liva, Ika, Yoda, dan Vani. Liva pun mengajak Sisi juga. Mereka janjian nunggu di sebuah halte deket kafe. Beni dan Renus pun datang. Karena 7 orang total, sementara mobil mereka hanya muat 5 orang, maka akan dibagi 2. Vani dan Yoda akan menumpang di mobil Beni. Sementara Liva, Ika, dan Sisi menumpang di Renus. Otw menuju Plaza Senayan. Alfi dengan Toyota Aristo nya dan Fauzan dengan Honda Mobilio nya menunggu Renus dan Beni di deket tol menuju Senayan.

Mereka berdua pun nyamperin Alfi dan Fauzan. Berhenti di deket rest area, lalu Beni Renus keluar dari mobil mereka, nyamperin Alfi Fauzan.
"Mana Satrya ?" tanya Alfi.
"Lah katanya nunggu ama lu" ujar Renus.
"Mana ? Orang gada disini" lanjut Fauzan.
Tiba-tiba, handphone Renus bunyi. Ternyata Satrya menelponnya.
"Ren"
"Ha"
"Gw otw, cuman gw dari arah Serpong. Gw abis dari bengkel. Ntar gw nyusul di Plaza Senayan. Tungguin aja"
"Oke"
Ternyata Satrya sempat ada urusan bentar di bengkel. Urusan selesai, ia pun bergegas menuju Plaza Senayan.
"Jadi dia dari bengkel ?" tanya Fauzan
"Yaa....paling aga-aga telat dia. Tungguin aja" ujar Renus.

Sementara......

"So, Sis, lu udah ketemuan blom ama Satrya ?" tanya Ika.
Sisi jadi agak kagok dan diam diri, mengingat bahwa beberapa hari lalu, mereka pernah ga sengaja ketemu. "Iya nih, lu berdua apakabar ? Penasaran gw ama hubungan lu" ujar Liva. Liva dan Ika jadi ingat masa-masa SMP, memperhatikan Satrya dan Sisi yang akrab, sangat dekat dengan sesama. Bahkan sampai menjodoh-jodohkan. "Ya lu pada udah pernah ketemuan ?" tanya Sisi.
"Hilih. Kemarin aja kita ke bengkelnya" ujar Ika.
"HAH !? Bengkel !? Dimana ?!"
"Wah lu kudet yah. Di BSD. Gede loh. Laku keras" lanjut Liva.
Sisi kaget, tidak mengetahui bagaimana keadaan Satrya, bahwa ia sampai punya bisnis gede. "Oh ya Liv, Zera kemana ?" tanya Ika. "Oh, dia musti pelayanan gereja" ujar Liva.

*di mobil Renus*
Mobil Renus di tumpangi Vani dan Yoda. Kebetulan mereka bertiga juga teman dekat sejak SMA. Agak lucu ngeliat situasinya karena Renus orangnya agak kurusan, sementara Vani dan Yoda memiliki postur tubuh yang agak........whats the word im looking for.........fat, gemuk, gede.
"Ren, lu kemarin nemu Satrya ?" tanya Yoda kepada Renus.
"Iya, kemarin aja kita ke bengkelnya kemarin"
"Hah, Satrya buka bengkel ? Dimana ?" tanya Vani.
"Di BSD". "Jago tu anak, laku ?" ujar Renus. "Laku. Gede kok bengkelnya. Hampir terima semua jasa". "Wih keren dong" ujar Vani.
Yoda Vani dan Satrya juga teman dekat. Sebenarnya Yoda satu SMP ama Satrya, cuman baru akrab pas SMA.

Selama perjalanan, Liva Ika Sisi Vani Yoda bersama Renus Beni ngobrol-ngobrol di mobil. Sembari itu, Alfi dan Fauzan iseng mencoba geber mobil mereka melawan Beni dan Renus. Renus mampu mengejar, sementara Beni hanya tertinggal. "Wah kampret kalah gw. Kurang ajar" ujar Beni.
Liva Ika dan Sisi hanya diam ketawa bersama. "Kecian" kata Sisi.

Beruntung jalan tol cukup sepi, mereka berempat sudah sampai di Plaza Senayan, dengan waktu yang cukup singkat. Mereka pun memarkirkan kendaraan mereka di deket lobby. Kebetulan mereka parkir deket-deketan. "Hiyak sampe juga. Gw kira lama" ujar Fauzan. "Wah kampret ya lu ngebut. Gabisa ngejar gw woeh" gerutu Beni komplain karena Civic nya yang masih standar dibanding mobil mereka. "Sedih Ben" lanjut Renus. Selagi menuju lobby utama, mereka menyadari bahwa Satrya belum datang. "Mana nih Satrya ?" tanya Vani. "Ngaret kali" ujar Yoda. "Ah telat dia. Udah tau BSD. Jauh dari sini" lanjut Renus.

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang