Satrya sudah memutuskan. "Renus. Maju sini !". "G-g-gw ? Lu yakin ?" Renus seketika panik, bimbang, dan hilang percaya diri. Sandy juga sudah memutuskan. "Ok Bobi. Lu maju". "Siyap bosqu".Sebelumnya, mereka briefing dulu. Melihat situasi jalanan yang agak ramai, beberapa kendaraan berhenti di pinggir jalan. Entah menghindari masalah, atau ikutan nonton balapan.
"Lu liat ga tadi ?". "Iya anjir, Mazda6 ama Mobilio RS, adu-aduan". "Masukin instastory ah".
Ujar beberapa pengendara lain yang menepi di pinggir-pinggir Sudirman, AsAf, GBK, menyaksikan pertarungan antara geng Street Chaos dengan teman-temannya Satrya."Gini Ren. Pas kemarin di bengkel, gw minta mekanik-mekanik gw utak atik suspensi lu. Mustinya sih jadi stiff, jadi lu bisa kenceng di belokan". "Apa bedanya ama Fauzan ?". "Kan si Fauzan ga utak atik banyak. Jadi ya, gitu lah. Cuman kan Fauzan Mobilio nya ringan. Nah BMW lu berat. Jadi mungkin main teknik weight shifting. Itu Scirocco cuman 200HP. 40HP kurang dari lu. Beratnya juga ga beda jauh. Mustinya lu bisa". "Doain". "Amen".
Selagi Satrya briefing dengan Renus, Sandy juga briefing dengan Bobi. Tampaknya mereka akan bermain curang. "Heh, denger lu. Lu cuman 200HP. Kurang dari punya dia. Gw gamau tau, lu lakuin apapun supaya kita menang. Klo perlu ampe lu bikin dia tabrakan. BMWnya udah tua jadul gitu". "Lah gw kira lu suka E39 bosqu". "Ya klo M5. Itu aja kw".
Selain dikenal suka membuat masalah, Street Chaos juga hobi main ceroboh. Mereka akan lakukan apapun untuk mempertahankan reputasi mereka. Mulai dari main serempet mobil, sengaja ngelakuin pit maneuver, sampai main-main di lintasan yang membuat panik lawan mereka. Dan yang biasanya main ceroboh itu Bobi. Bisa ketauan dari tampangnya yang songong belagu, tubuh aga gemuk, rambut setengah pirang, dan tipe pakaian mahalnya.Keadaan jalan memanas. Pengendara-pengendara lain jadi ikutan nonton. Renus line up di samping Bobi. Mereka berdua yang tadinya agak santai, jadi serius. Kali ini Ardi yang memberi aba-aba. "Balapan di mulai dari.....3......" Renus deg-degan sampai keringat dingin ".......2......" begitu juga Bobi "....1....."
"..GOO !!!"
Kedua mobil itu masuk ke gigi 1, dan ban mereka berdua berdecit dan berputar dengan cepat. Ban VW Scirocco yg depan berputar, sementara BMW 530i ban belakangnya yang berputar. Pertarungan antara 2 mobil Jerman dengan perbedaan dari fungsi, body, kegunaan, dll. Para penonton jadi heboh, sampai debat siapa yang bakal menang.
"Wah pasti BMW nih yang menang !"
"Ah tuh BMW ketuaan, pasti kebabat Scirocco"
"Sotoy lu"
Ujar beberapa penonton. Sampai ada yang taruhan bahkan.Sandy dengan santainya memakai kacamata hitam ber merk mahalnya dan memperhatikan balapan sambil berkata, "Hmmm, akan ada kecelakaan malam ini. Kalau itu orang bisa selamat dari trik Bobi sih gokil". Sementara Satrya melihat ke arah Sandy yang menyalakan rokoknya dengan tampang santai namun rencana tersembunyi, "Belagu amat ni orang satu. Semangat Ren. Gw curiga tu Scirocco bakal main curang. Gw harap lu ga kenapa-kenapa".
Renus dan Bobi balapan cukup serius. Renus berusaha menganalisa jalan raya untuk mencoba beberapa taktik. Mereka berdua pun melewati belokan GBK. "Monitor. Mereka baru saja melewati belokan GBK, Scirocco dibuntutin BMW". Renus berhasil melewati belokan hanya dengan nge rem ringan, sehingga bisa nempel di belakang Scirocco. "Sial, tuh BMW bisa belok juga. Liat aja lu, awas ampe lu main-main ama gw" ujar Bobi kesal.
Selagi mereka balapan, Satrya bengong, mondar mandir parkiran, memikirkan banyak hal (atau istilahnya the possible outcomes). "Sat......woi Sat....sadar!" ujar Sisi menghampiri dan membangunkan Satrya dari ketidaksadarannya. "Hah ayam geprek. Kenapa Sis ?". Sisi dan Satrya ngobrol berdua mencari privasi. "Lu yakin ini ide bagus ? Lu napa ga telpon polisi ?". "Klo gw telpon polisi, mereka bakal lebih nyari masalah lagi klo ketemu kita. Mending bagusnya diselesain saat ini juga". Sisi jadi panas, ingin marah-marah dengan ide Satrya yang membahayakan. Ia jadi ngeyel ke Satrya. Satrya mencoba menenangkan. "Look at me, semuanya akan baik-baik aja. Gada yang akan kecelakaan malam ini. Pegang kata-kata gw". Tanpa sadar, ternyata Satrya sedang berbicara sambil memegang mukanya Sisi (lebih tepatnya pipinya) dan menatap ke dia. Mereka berdua langsung saling menjauh, berpura-pura itu tidak pernah terjadi. "Syit, what was i thinking ?!". "Aduh, kok gw jadi malu ya ama Satrya. Lupain Sis, lupain !!" gerutu mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking The Limits
De TodoSeorang pemuda yang jatuh cinta dengan dunia otomotif dan hobi ngebut dengan teman-temannya di Jalan Tol atau perkotaan dan juga modif mobil dengan refrensi modifikasi-modifikasi asal Jepang / Eropa. Di saat kawan-kawannya dan lawan-lawannya mengend...