Chapter 22 : Race Day (Lap 5/5)

17 3 0
                                    

Lap 5/5

Atau tepatnya, lap terakhir. Melihat kembali ke susunan dan posisi para pembalap, saat ini Filo masih memimpin, disusul Satrya, Kanto, Alfi yang baru saja berhasil menyalip Sonny, dan Reza di posisi terakhir.

Sonny mulai merasa putus asa. Awalnya ia merasa optimis dengan balapan ini dimana ia memiliki keunggulan dengan mobil yang lebih bagus, tapi perlahan-lahan malah kalah karena kecerdasan dan keahlihan mereka. Sementara itu ia melihat kebelakang, melihat Reza dari tadi hanya membuntuti dari belakang dan tidak maju sama sekali.

"Hiish sial, salah bawa teman sepertinya gw. Tak bisa apa-apa kau Reza !"

Namun ia berbicara terlalu cepat. Ternyata Reza mulai bergerak, ia pun berhasil menyalip Sonny di tikungan 2.

"Eh ? Apa ini maksudnya ? Mau beraksi di lap terakhir ? Sadarkan dirimu Za, ini bukan seperti game yang kita mainkan di malam hari. It wont work !" ujar Sonny dalam dirinya.

Di tikungan dua, Reza mengandalkan kekuatan murni dari mesin F20C milik S2000nya. Dari segi tenaga, jelas bahwa S2000 milik Reza lebih unggul dari Golf GTi nya Sonny. Namun perlu diingat bahwa Reza kurang terampil dibanding Sonny dan Kanto. Kesurupan apa dia ?

Flashback beberapa momen lalu, Reza melihat dengan jelas apa yang Satrya lakukan. Dengan mengandalkan gundukan untuk melompati chicane dan menyalip.

"Cerdik sekali mobil biru itu. Jika dia bisa, aku juga bisa ! Balapan ini belum selesai ! Kita masih bisa memenangkannya !"

Reza pun sedang dalam proses pengejaran dan mendekati Alfi. Situasi selama lap terakhir kian memanas. S2000 itu mengerahkan semua tenaganya untuk mengejar Aristo dan Evo 4 itu. Setelah melewati tikungan 7, Alfi mulai mendekat. Ia mengandalkan slipstream dari Kanto menuju tikungan 8. Sesampainya di tikungan 8, Alfi melaju jauh lebih cepat dari Kanto, sehingga ia mengambil lajur dalam, dan berhasil menyalip Kanto, dengan sedikit teknik late braking.

"Ah. Cepatlah berakhir ini. Sudah ga kuat menanggung malu gw, dikalahkan sebuah minibus besar dan sedan besar."

Apa yang tidak Alfi ketahui, adalah bahwa Reza menempel persis di belakang Alfi dengan andalan slipstream dari Toyota itu sendiri.

Ketika Alfi menyalip Kanto, Reza persis dibelakangnya, sehingga Kanto juga terpaksa mengalah, dan memberikan posisinya kepada Reza. Ia sempat bingung pula.

"Nani ? Tadi dia persis di posisi buntut, sekarang dia disini. Mau apa dia ? Taktiknya membuat ku takut, jangan coba-coba main kotor Reza ! Sudah cukup kita kalah, jangan sampai kita kehilangan mobil pula !" ujar Kanto dalam diri berusaha menasehati Reza.

Melewati tikungan 9, barulah Alfi menyadari bahwa Reza persis di belakangnya.

"Wah nyusul juga nih S2000"

Di tikungan 10, Filo dan Satrya hanya sekedar bermain tikus-kucing, saling mengejar sesama. Tapi sesaat, Satrya melihat kebelakang dimana Alfi dan Reza sedang memperebutkan posisi 3.

Di tikungan jembatan 11, Filo dan Satrya mengambil lajur dalam. begitu pula Alfi. Tapi melihat ke spionnya, ia melihat bahwa S2000 itu sudah di sebelahnya, mengambil lajur luar.

"Mengambil lajur luar ? Apa bisa ?"

Ia pun bisa menyalip Alfi dengan mengandalkan drift untuk memblokir Alfi di tikungan 11.

"Haha ! Mudah juga ternyata melakukan ini !" ujar Reza dalam hati sesuai memblokir Alfi dengan drift nya.

Penonton sekitar kagum dengan aksi berani dari Reza.

"Wah berani tuh S2000 nya !"
"Udah lap terakhir masih panas aja !"

Satrya di lurusan panjang seusai tikungan 11 melihat ke spionnya, dimana S2000 itu sudah menyalip Alfi.

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang