Chapter 22 : Race Day (Lap 2/5)

17 4 0
                                    

*selagi balapan berlangsung, Renus dan Fauzan yang menonton dari pit karena tidak ikut balapan tengah sibuk berdiskusi*

"HOAAAAAAH. Andai kita ikut balapan Ren. Seru kali group racing" sahut Fauzan sambil menguap dan meregangkan otot di tangannya di tengah sore.
"Ya kalau kita berlima terjun, mau lawan siapa. Ga adil lah" ujar Renus.

Di tengah-tengah pembicaraan itu, Renus melihat ke sekitar sirkuit, melihat sejumlah penonton yang berada di grandstand. Sempat heran darimana datangnya para penonton tak terundang ini.

"Darimana datangnya orang-orang ini ?" tanya Renus
"Entahlah. Mungkin 1 orang sedang Insta-live, viral, langsung semua datang" balas Fauzan.

Suasana sirkuit hidup akan aungan-aungan mesin dan orang-orang di tribun yang asik membicarakan banyak hal. Fauzan pun heran akan suatu hal.

"Eh Ren."
"Yak ?"
"Kan tadi lu yak yang ngasih aba-aba start"
"Yak, terus ?"
"Gw gatau, ini cuman gw, atau pas lu ngasih tanda dengan lampu senter, Satrya langsung gaspol, sementara yang lain baru gaspol kayak beberapa milidetik kemudian" ujar Fauzan yang bingung melihat cara Satrya start.
"Maksud lu reaction time nya Satrya ?"
"Nah itu"

Renus terhenti sejenak untuk memikirkan hal yang sama.

"Bener juga lu. Pas gw nyalain senter, 806nya langsung melesat. Tapi sayangnya dia ketinggalan di belakang begitu yang lain melesat"

"Ya gitu deh klo reaction time drivernya bagus, tapi reaction mobilnya yang kurang haha" sahut Fauzan dengan tawa kecil.

Di sekitar grandstand, si pemuda misterius ini cukup tertarik dengan hasil akhir dari balapan ini. Sejak awal balapan akan dimulai, ia sudah berada disitu, lebih awal dibanding orang lain yang tiba-tiba iseng mengikuti tontonan balapan ini.

"Minivan biru. Suara diesel. Udah pasti ini yang dibicarakan orang-orang. Akhirnya ketemu juga. Nampaknya ia membawa kawan-kawannya juga. BMW silver, Aristo silver, Mobilio putih. Mereka berempat yang mengalahkan 'Street Chaos'. Salut gw ama kalian. Tapi apakah kalian layak melawan JSO ?" sahutnya dalam hati.

*lets go back to racing*

Filo berhasil merebut posisi 1 dari Kanto, disusul Satrya, Alfi, Sonny, dan Reza. Setelah melewati belokan 11 yang melewati jembatan, Sonny mulai bergerak, berusaha untuk merebut posisi 4 dari Alfi. Ia pun memikirkan taktik yang tepat, dimana, dan kapan untuk mulai menyalip.

Lurusan setelah belokan 11, Alfi membuat sedikit kesalahan, ia berniat mengejar Satrya setelah keluar dari belokan, tapi ia malah mengeluarkan terlalu banyak tenaga dari Aristonya, membuatnya sedikit oversteer, sehingga jarak antara dia dan Satrya melebar, dan mirisnya jarak antara dia dan Sonny mengecil.

"Now it's my chance"

Sonny langsung mengambil kesempatan ini, dan mendekati Alfi di kanan. Alfi jadi panik.

"Sial, dia mengambil kesempatan tadi. Mana tikungan depan adalah chicane kiri ke kanan"

Taktik yang digunakan Sonny adalah untuk ia mengambil lajur kanan ketika berbelok ke kiri dan mengambil lajur dalam ketika belokan pindah ke kanan. Walau chicane kecil, Sonny memaksakan diri.

Satrya yang berada di posisi 3 melihat ke kaca spionnya, dimana Golf milik Sonny sudah dekat disebelah kanan Aristo milik Alfi.

"Wah gawat, Alfi mulai kehilangan tempat. Bertahanlah selagi kau bisa" ujar Satrya selagi melihat ke spion tengahnya.

 Bertahanlah selagi kau bisa" ujar Satrya selagi melihat ke spion tengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang