"Ren"
"Hm ?"
"Lu kayaknya ga terlalu jago main perseneling manual kayaknya nih"
"Kok tahu lu ?"
"Nebak aja sih gw dari cara lu nyetir. Kurang sergap kalau mau pindah gigi"
"Iya sih. Nih mumpung lagi ada duit, gw mau bereksperimen"
"Eksperimen apa ?"
"Mau gw ganti transmisi nya""Ganti apa ? 6-speed manual juga kek Satrya ?"
"Nope. Mo gw coba convert jadi semi automatic"
"How ? Pake paddle shifter gitu ?" tanya Fauzan sambil mengekspresikan pergantian gigi dengan paddle shifter di tangannya.
"Iya. Nyomot SMG punya E46 M3"Transmisi SMG adalah transmisi semi-automatic milik BMW E46 M3. Dimana sistemnya bekerja seperti automatic biasa, namun bila dimasukan ke 'manual' maka pengemudi bisa mengganti gigi dengan bantuan pedal di setir, atau istilahnya 'paddle shifter'. Dengan bantuan paddle shifter ini, pergantian gigi bisa lebih cepat dan spontan. Sayangnya saja pada E39 5-series, transmisi automaticnya masih berupa matic konvensional, sehingga Renus berencana untuk merombak sistem transmisinya dan mengubahnya ke SMG.
"Apa ga mahal tuh ?" tanya Fauzan.
"Mahal sih jelas, tapi pasti setimpal. Worth the money"
"Tapi bentar deh. Lu aja mo cari copotan SMG dari mana ? E46 M3 aja disini ga dijual resmi. Kalau Satrya kan banyak duit, impor langsung dari Inggris transmisi 6-speed manualnya"Renus bingung.
"Hah ? Impor ?" tanya Renus.
"Iya. Gw sempet nanya, dia bilang 6-speed di 806 nya itu aslinya 6-speed manual punya 807 diesel. Jadi dia cari bekas kampakan di Inggris. Dia beli. Katanya sih hampir 2 bulan baru datang"
"Eh gila tuh anak. Cari sparepart ampe luar negeri"
"Iya lah cok, emang gw ? Mobil lokal punya ?"
"Bahahaha""Gw punya kenalan sih, dia punya E46 SMG mo dia ganti ke manual, gw tanya aja transmisi SMGnya mo dijual ga ? Eh dia nawarin gw kalau mau dibeli." ujar Renus.
"Terus lu langsung beli ?"
"Ya ga juga sih. Gw cuman bilang aja dia untuk di tahan dulu"Selagi mereka berdua ngobrol, suara aungan mesin-mesin melintasi mereka. Menandakan bahwa mereka sudah melewati 3 lap.
Lap 4/5
"Lama-lama gatel juga gw dibelakang Golf ini mulu" ujar Alfi yang masih menduduki posisi 5. Alfi pun mulai beraksi, mulai konsentrasi penuh, dan berusaha sebisanya mendekati Sonni.
Di saat yang sama, Satrya mulai putar otak, memikirkan taktik yang tepat sehingga bisa menyalip Kanto. Tentu tidak mudah, tapi Satrya akan berusaha. Mengingat tinggal tersisa 2 lap, apapun bisa terjadi.
"Worth it kah ku coba taktik gila itu ? Apakah akan berhasil menyalipnya atau malah hanya akan merusak suspensi 806 ?"
'Taktik' yang Satrya maksud adalah dengan memotong chicane di belokan 12 13 dengan melompatinya dari gundukan kecil. Perlu diketahui bahwa Satrya pernah mencoba taktik itu ketika ia melawan Alfi dan Filo beberapa minggu lalu dalam latihan balapan.
Sonni merasa tidak enak. Ia merasakan aura agresif berada di belakangnya, berasal dari Alfi. Ia sesaat melihat ke spion belakang.
"Sial. Gw gagal menyalip 806 itu, dan sekarang Aristo itu mulai mengejar gw. Tidak semudah itu !"
Setelah keenam mobil melewati tikungan pertama, situasi memanas. Tiba-tiba 806 Satrya mulai menjauh dari Golf Sonni. Satrya langsung tancap gas keluar dari tikungan 1, persis di momen ketika ia mendapat semua tenaga dari mesinnya.
"Eh ? Tuh 806 tiba-tiba kok bisa melesat ?!"
Kanto pun mulai merasakan hal yang sama, merasakan sesuatu yang mulai menargetkan dirinya. Sesaat kemudian ia melihat ke spion, melihat minibus biru itu tiba-tiba mendekati dia.
"Ku kehilangan posisi 1, tapi setidaknya ku masih bisa mempertahankan posisi 2."
Satrya memanas. Ia mulai konsentrasi penuh. Mengerahkan seluruh kemampuannya dan 806nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking The Limits
RandomSeorang pemuda yang jatuh cinta dengan dunia otomotif dan hobi ngebut dengan teman-temannya di Jalan Tol atau perkotaan dan juga modif mobil dengan refrensi modifikasi-modifikasi asal Jepang / Eropa. Di saat kawan-kawannya dan lawan-lawannya mengend...