Chapter 3 : Pertemuan

106 6 1
                                    

"Eh bentar-bentar. Ini kita nyari tuh anak gimana ? Kontaknya aja gada" tanya Fauzan. "Bentar. Lu malam ini free ga ?" ajak Renus. "Mungkin. Napa ?". Biasanya pada malam hari, terutama menjelang weekend, jalan tol Inner Ring Road Jakarta menjadi lokasi ideal untuk ngebut. "Jadi maksud lu kita cari si Satrya dengan cara nyari-nyari dia di Tol ?" tanya Fauzan dengan bingung. "Iya. Why not ? Ga salah dong sekalian iseng testing mobil". "Jadi ini basically kita hunting Satrya di jalan tol ?". Hunting-hunting, lu kira Hot Wheels". "Iya hunting Hot Wheels Peugeot". Lalu mereka berdua tertawa bersama.

"Jadi langsung nih ntar malem ke tol ?" lanjur Fauzan. "Gas. Eh eh, gw numpang Mobilio lu yak" tegas Renus. "Lah napa ga bawa mobil masing-masing ?". "Pen nyoba gw haha". Renus cukup kepo dengan Mobilio hasil modifikasi Fauzan sendiri. "Oh yaudah. Lah terus mobil lu ?". "Ya ntar sore-sore gw kesini (tempat kafe tadi), terus lu jemput gw. Nah gw tinggal aja mobil gw disini". "Yakin lu tinggalin aja disini ? Ga takut kemalingan ?" tanya Fauzan dengan bingung. "Ah kemalingan apaan. Mobil udah kuno ini apa yang mau di colong" ujar Renus. "Ya velg nya". "Orang velg HSR". "Bahahaha main KW-KWan". "Hahaha" tawa Renus

Malam hari tiba. Waktu menunjukan pukul 20.00 WIB. Fauzan nyetir Mobilio nya memasuki gerbang Inner Ring Road dari Jakarta Utara dengan Renus sebagai penumpang. Atau istilah kerennya riding shotgun. "Gokil juga lu bisa di swap pake Civic Turbo punya. Lu naikin berapa HP ?" tanya Renus penasaran. "190HP. Ini gw agak-agak dibantu temen-temen bekas kuliah gw" lanjut Fauzan. "Anjay anjay".

Saat itu, kondisi jalan tol masih agak ramai dengan kendaraan-kendaraan lain. Entah orang abis pulang kerja, atau ke daerah lain, atau bahkan mempersiapkan diri ngebut di tol. Kadang juga isinya truk-truk. Entah dari tol Cikampek atau justru ke arah Cikampek. Beberapa juga truk-truk tronton yang berasal dari atau ke arah Pelabuhan Tanjung Priok. Mungkin ada aja kali yak yang beli mobil impor terus di taruh di peti kemas, dan sekarang berada di dock Tanjung Priok. Anyway.....

       "Lu dapat refrensi modif gini dari mana ?" tanya Renus penasaran dengan Mobilionya Fauzan. "Gimana yak. Kek iseng ber eksperimen gw" lanjut Fauzan. "Iya, eksperimen buang-buang duit". "Sing penting jalan toh". "Haha". Melihat kondisi jalan yang masih agak ramai, mereka menepi ke rest area untuk nongkrong sambil bincang-bincang.
       "Ren". "Ha". "Seminggu lalu temen gw cerita. Anak sultan lah dia. Punya Mercedes SLK200. Masih stock sih, cuman mayan bisa lari kenceng". "Anjay. Terus ?". "Kan minggu lalu iseng dia malam-malam geber disini". "Geber apaan ?". "GEBER KUDA" sahut Fauzan dengan nada tegas dan sedikit kesal. "Ya SLK200nya lah" Fauzan lanjut.
       "Jadi malam-malam ngebut nih dia, sendirian. Pas lagi sekitar 180an dia tiba-tiba liat mobil dari belakang. Terus tau-tau tuh mobil langsung nyalip mobilnya dengan gampang. Pas disalip dia liatin mobilnya. Dia kurang tau mobil apaan, tapi dia bilang kek minivan biru gitu. Pas dia liat mobil itu, dia tertinggal diam. Dia prediksi itu mobil pasti lari 200 lebih" cerita Fauzan tentang temannya yang melihat minibus biru itu.
       "Wah udah pasti Satrya nih" ujar Renus. Renus memperhatikan jam di HPnya yang menandakan waktu sudah 21.15 WIB. Fauzan pun memperhatikan jalan tol. Kondisi sudah mulai sepi. "Udah mulai sepi nih" ujar Fauzan. "Yaudah gaskuy" lanjut Renus

Kembali masuk tol, Fauzan masuk ke lajur cepat. "Liat sekeliling. Red alert klo ada minibus biru" ujar Fauzan meminta bantuan Renus. "Tuh ada". "Hah mana". "Tuh Innova". "Ye geblek" Fauzan sedikit kesal. Selagi berada di kecepatan tinggi, mungkin 150 160an, ada mobil di belakang yang membuntuti Mobilio RSnya Fauzan, dengan tampak-tampak ingin mengajak balap. "Hmm VW Scirocco tuh belakang" lanjut Renus. Scirocco TSi itu pun bersamping-sampingan dengan Mobilio RS. Pengemudi dan penumpang di Scirocco itu pun saling tatap-tatapan dengan Renus dan Fauzan, nada-nada orang belagu pengen di ajak ribut (ya balap gitu lah kalau mau dihaluskan).

"Gw sering nih, lagi kalem-kalem di tol, eh malah ngundang suasana" ujar Fauzan.
"Ga pernah lu coba lawan ?" tanya Renus
"Ya klo gw lagi mood ya gw lawan. Bahkan kadang gw menang. Gara-gara ini Mobilio, tuh lawan-lawan gw jadi kek lagunya Naomi Scott". "Hah. Maksud lo". "Speechless"
"Bahahaha anjay gokil juga lu" ujar Renus tertawa bersama Fauzan.

Semua tampak hening, sampai tiba-tiba Fauzan downshift ke gigi 3 dan menyalip Scirocco yang di depannya.
"Loh. Kok tiba-tiba ? Ada apa emang ?" Renus tampak bingung
"Liat belakang" lanjut Fauzan

Terlihat di kaca spion Mobilio, sebuah minivan biru dari kejaugan melesat dengan cepat. "Anjir. Itu bukan" kaget Renus. Terlihat 806 biru itu kemudian membuntuti Scirocco tadi dan menyalipnya. "Wih, apaan tuh ?" ujar pengemudi Scirocco tampak bingung.

Lalu 806 itu berada persis di samping Mobilio itu beberapa saat.
"Wah anjer. Bener-bener nih mobil" ujar Fauzan
"Bentar-bentar, speed kita berapa ?" Renus menyanyakan pada Fauzan
"185....186....187" ujar Fauzan
Kecepatan Mobilio semakin naik mendekati 200 namun 806nya malah bisa menyalip.
Lalu 806nya pun berada persis di depan Mobilio
"Wahgelaseh" ujar Fauzan.

"Nyeh. Masa mau kalah ama Mobilio, ama apa itu mobil tua di depan" ujar penumpang Scirocco
"Santai bosqu. Ini udah ku modif ampe 200HP. Gabakal kalah pasti" ujar pengemudi Scirocco dengan laga sombong

"Tuh Scirocco mulai ngejar tuh" lanjut Renus
"Itu Scirocco apa sih ?" tanya Fauzan. "Keknya yang standar tuh, yang 1.4 TSi". "Standar berapa HP sih ?". "Seinget gw 160. Tapi itu pasti di tune"

"Masa mobil sport gini kalah ama minivan. Nihh. Bakal gw salip nih Mobilio" songongnya si pengemudi Scirocco. Scirocco itu pun berhasil menyalip Fauzan. "Selanjutnya mobil butut ini" ujarnya menyalip 806. Scirocco itu berhasil menyalip Mobilio dan 806.

"Hahaha, apakan gw bilang. Gampang" kata pengemudi
Namun tiba-tiba di depan Scirocco, ada truk tronton yang belok ke lajurnya secara mendadak
"Eh eh. Woi...WOI TRUK DEPAN WOI" panik si penumpang
"EHH ANJ....." panik seketika si pengemudi
Karena tidak sempat ngerem, pengemudi Scirocco itu pun banting stir ke kanan. Karena terlalu keras banting stirnya, Scirocco itu pun oversteer dan understeer di waktu yang bersamaan, menyebabkan mobil itu tidak terkendali, menabrak barrier jalan tol dan tiba-tiba terangkat ke udara.

"Hmmm.....mampus lu" kata si pengemudi 806 memperhatikan dari jauh melihat Scirocco itu menabrak.
Untungnya Mobilio dan 806 itu berhasil menghindari Scirocco yang terbang itu.
"Gila-gila, jago juga lu ngindarnya" ujar Renus. "Ya lagian Scirroco nya bego. Main ngegas terus songong lagi. Dapat karma deh" lanjut Fauzan

……to be continued……

Panjang juga sih yak ceritanya di chapter ini....masih to be continued pula
Tapi tenang. Masih disini ? Oke bagus. Tungguin chapter 4 nya yow.

Jika kalian suka cerita ini tapi agak kurang ngerti sama bahasa-bahasa mobil, tak bantu sini dengan istilah tadi oversteer understeer

Understeer adalah gejala pada saat mobil cenderung sulit untuk berbelok akibat roda depan kehilangan traksi dan memasuki tikungan terlalu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Understeer adalah gejala pada saat mobil cenderung sulit untuk berbelok akibat roda depan kehilangan traksi dan memasuki tikungan terlalu cepat.

Sedangkan oversteer adalah kejadian dimana bagian belakang mobil terbuang sehingga membuat mobil cenderung mudah melintir.

Oversteer biasanya terjadi (bahkan sering terjadi) di mobil penggerak roda belakang / RWD

Understeer biasanya terjadi di mobil penggerak roda depan /FWD

Eits...tapi penggerak semua roda / AWD juga bisa understeer. Biasanya sih tuh Audi yang suka understeer karena beratnya terpusat di depan, begitu juga dengan Nissan GTR / Skyline GTR
But wait....bahkan RWD juga bisa understeer

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang