Hari-hari berlalu. Topik tentang The White Comet dan Peugeot 806 biru itu masih hangat hingga sekarang. Bahkan Peugeot 806 milik Satrya mulai dijuluki 'Singa Biru'. Dikarenakan mobilnya berwarna biru, dan logo Peugeot sendiri adalah logo singa, sehingga disebut 'Singa Biru'.
Satu alasan mengapa masih menjadi topik hangat, itu adalah karena tidak ada yang tahu sama sekali tentang spesifikasi mobil itu.
Banyak rumor beredar tentang itu. Ada yang bilang bahwa Peugeot itu memiliki hampir 300HP. Ada yang bilang bahwa itu di swap mesin yang lebih besar. Bahkan rumor tidak masuk akal, seperti main jin. Sehingga ada arwah di dalam mobil itu, seperti Nissan 240Z (S30Z) di Wangan Midnight kepunyaan Asakura Akio, yang dikenal dengan sebutannya 'Devil Z'.
Whatever...
Topik ini pun juga menjadi hangat di kalangan pembalap jalanan. Seketika Peugeot itu menjadi lawan yang layak di kalahkan. Sementara teman-teman Satrya masih buta informasi tentang mpv biru itu
Di suatu taman hijau terbuka di deket Sunter, kebetulan tidak begitu jauh dari Jakarta Test Ring, terpakir sebuah BMW 530i dan sebuah Honda Mobilio RS, yang tak lain dan tak bukan, adalah kepunyaan Renus dan Fauzan. Mereka berdua tengah bersantai ria di tempat duduk publik, tertutup dengan payung. Bisa dibilang macam gazebo. Kedua orang itu sedang berbincang seputar kejadian beberapa hari itu, sambil lesehan di tengah siang.
"Sumpeh lu ? Itu mobil lari 250 Kph ?" tanya Fauzan penuh kaget dengan pernyataan Renus saat balapan kemarin lalu.
"Serius ye. Gw aja ga bisa ngejar. Mentok 230an" ujar Renus.
"Mentok ato ga berani ??" tanya Fauzan curiga sedikit menantang Renus.
"Wah ini anak ngajak ribut".Fauzan sendiri juga penasaran dengan Galant VR-4 putih yang kemarin Satrya dan Renus temukan. Sulit untuk ia percayai bahwa itu teman Satrya sendiri yang menjadi 'The White Comet', bahkan ia juga tidak percaya ketika 806 Satrya memiliki sebutan juga di kalangan netizen. 'Singa biru'. Terdengar simple memang, tapi cukup mengesankan.
"Tapi bentar deh" ujar Fauzan kepada Renus.
"Eh ? Apaan ?" Renus seolah-olah bingung.
"Janggal ga sih menurut lu. Kita sampai detik ini gatau apa-apa soal 806nya Satrya" kata Fauzan yang mempertanyakan soal 806 kepunyaan Satrya.
"Hmmm benerrr" ujar Renus.Tanpa pikir panjang, Renus dan Fauzan memutuskan untuk mengunjungi Satrya. Awalnya mereka berencana ketemuan di bengkel milik Satrya. Tapi saat Fauzan hendak menelponnya, semuanya berubah.
"Sat ? Sibuk ga ?" tanya Fauzan.
"Eh Zan ? Gak. Kenapa ?" ujar Satrya heran.
"Mo ketemuan ga ? Kita mo otw ke bengkel lu nih".
"Eh eh gausah. Lagi rame. Lu posisi dimana ?" ujar Satrya yang mengubah idenya Fauzan, dikarenakan bengkelnya sedang dalam kondisi ramai.
"Hm ? Di Sunter gw. Bareng Renus" jawab Fauzan kebingungan akan pilihan Satrya untuk tidak bertemu di bengkelnya.
"Yaudah gw kesana aja. Tungguin gw".Tanpa basa-basi panjang, Satrya langsung menutup telponnya. Sementara Fauzan jadi bingung.
"Nih anak napa dah ? Kayak panik. Curiga gw"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking The Limits
De TodoSeorang pemuda yang jatuh cinta dengan dunia otomotif dan hobi ngebut dengan teman-temannya di Jalan Tol atau perkotaan dan juga modif mobil dengan refrensi modifikasi-modifikasi asal Jepang / Eropa. Di saat kawan-kawannya dan lawan-lawannya mengend...