Chapter 18 : New Challenger Approaching

65 4 0
                                    

...............
Begitu Satrya bergegas keluar ke lahan parkir, ia melihat persis sebuah mobil biru dan si pengemudi yang mencarinya.

Volkswagen Golf GTi Mk V milik Sonni terparkir di lahan parkir dengan posisi agak sembarangan.

Sonni dengan santainya menunggu kedatangan Satrya sambil menduduki kap mesin Golf biru itu.

Begitu Satrya datang, Sonni berdiri sambil melepas dan melipat kacamata hitamnya.

"Apa benar anda pemilik dari Peugeot 806 itu ?" tanya Sonni sambil menunjuk ke arah 806 biru itu.

"Benar. Ada apa ?" tanya Satrya sedikit bingung.

"Ku dengar kau mengalahkan geng 'Street Chaos'. Dengan mobil seperti ini ? Tak ada yang menduga"

"Maaf nih. Tapi anda siapa ya ? Dan maksud anda mencari saya itu untuk apa ?" tanya Satrya agak curiga.

"Ah. Iya. Lupa saya. Perkenalkan, saya Sonni" ujar Sonni mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Satrya. "Satrya" ujarnya.

"Ah. Perlu anda ketahui, bahwa saya ada di balapan kemarin, dan saya melihat persis semua detail balapannya dari awal hingga akhir. Klo ga salah ada E39 silver juga disitu ?" tanya Sonni.

"Ah itu saya. Kenalin, saya Renus, pemilik E39 silver" ujar Renus berjabat tangan dengan Sonni.

"Saya cukup terpukau saat 806 biru itu mengalahkan GT86 itu. Tak ada yang menduga".

Satrya mulai mengajukan pertanyaan ke Sonni.

"Anda nih pembalap ? Apa anda juga pernah beradu dengan 'Street Chaos' ?"

"Ah mereka tukang masalah. Saya pernah beradu dengan mereka. Secara harafiah, saya bisa menang, tapi mereka bermain curang minta ampun. Daripada mobil saya hancur, saya pilih untuk mengalah. Menakjubkan bagaimana kawanan kalian bisa mengalahkan mereka".

Waktu melayang, pembicaraan ketiga orang itu berjalan lancar. Satrya yang awalnya mengira Sonni sebagai lawan, mulai terbawa santai dengannya, mengetahui bahwa Sonni juga....ya bisa dibilang korban dari 'Street Chaos'.

Sonni mengalihkan perhatiannya ke jam tangannya. Tandanya seperti ua harus buru-buru. Ia pun meninggalkan pesan untuk Satrya.

"Soo....Satrya. Saya agak tertarik untuk balapan dengan anda. Saya juga punya sejumlah 'rekan', atau bisa dibilang yaa team mate saya".

"A challenge ? Anda menantang kami ? Hmm oke boleh. Dimana dan kapan ?" Satrya penasaran.

"Ahhh. Minggu depan la ya. Di umm Jakarta Test Ring" ujar Sonni.

"Oke. Sampai jumpa minggu depan" ujar Satrya.

Kemudian Sonni berputar balik, menuju VW Golf nya, dan mengasih klakson ke arah Satrya.

Selama pembicaraan antara Satrya dan Sonni, Renus memperhatikan dengan sejenak, kedua tentang Sonni dan VW Golf GTi nya.

"Stiker JSO ? Golf GTi asli ? Pernah balapan dengan 'Street Chaos' ? Tampaknya dia pembalap yang berani juga. Dan punya rekanan juga ? Kok feeling gw ga enak ya. Tampaknya ini orang juga nantangin kita ? Setidaknya mereka nantangin kita dengan cara sopan santun" guman Renus.

Selagi Satrya dan Renus berjalan kembali ke kantor pengawas, Renus bertanya-tanya ke Satrya.

"Sat. Lu tau lokasi Jakarta Test Ring ?"
"Deket Sunter. Tracknya ga panjang. Tapi tikungannya cukup tajem. Terus ada lurusan di ujung tikungan yang bentuknya hampir 90 derajat".

Jakarta Test Ring memang lokasi yang cukup ideal untuk menguji kemampuan balap pengendara dan mobilnya sendiri.

Tracknya relatif agak pendek. Tapi penuh tikungan tajam. Ditambah mempunyai lintasan panjang. Ideal untuk menguji akselerasi, kecepatan, dan handling.

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang