Chapter 2 : Bincang-bincang

118 8 0
                                    

Renus memutuskan untuk jalan-jalan ke daerah Jakarta Utara. Ia janjian ama temennya Fauzan di sebuah kafe bernama DeKaVe. Ia pergi kesana membawa mobilnya sendiri. Renus punya BMW 530i E39 dengan modifikasi-modifikasinya sendiri. Mulai dari segi velg, suspensi, bahkan sedikit setelan di mesin. Alasan dia punya itu E39 karena itu salah satu idaman dia pas dia SMA. Dia sering cerita ke Satrya kalau dia pengen punya tuh mobil.

"Lama amet ni anak satu. Setengah jam ga datang-datang." Renus memperhatikan jam di HPnya, menunjukan ia sudah menunggu hampir setengah jam. "Woehh !" sapa Fauzan dari belakang. "Anjir kaget gw kira maling" kaget Renus. "Maleng-maleng. Tampang gini maling, udah digebukin Satpol PP duluan gw". "Haha".

Memesan minum dan berbincang-bincang untuk beberapa saat. Maklum, karena mereka terakhir bertemu 2 tahun yang lalu. Renus pun mengalihkan topik perbincangan. "Eh Zan, lu inget si Satrya ga ?". "Satrya ? Apakabar tuh anak". Fauzan dan Satrya juga kawan lama sejak SMP, namun beda sekolah. Mereka saling kenal lewat media sosial karena urusan hobi mobil. "Lu inget 806nya ga ?". "Inget. Nape ?". "Gini. Kan gw denger-denger kalau 806nya tuh dijual, buat dia kuliah". "Oalah. Terus ? Ngomong-ngomong dia kuliah apaan". "Teknik Mesin ITB". "Anjayyy gokil. Lu Sistem Info di Binus pakabar". "Nape emang ? Lulus-lulus ae gw". "Haha".

Fauzan punya Honda Mobilio RS rilisan 2014 yang lampunya masih bulat. Karena jiwa nekatnya, ia niat engine swap Mobilio nya dengan engine nya Civic Turbo 1.5 dan melakukan setelan sedikit. Alhasil sebuah Mobilio RS yang beneran "RS" sport bukan RS "style", sekitar 190HP. Fauzan sendiri bisa dibilang anak mobil dan anak motor. Pas SMA dia emang suka riding bareng temen-temennya. Istilahnya sunmori gitu lah.

"Btw tuh anak sekarang dimana, gada kabar, gada kilat, gada petir". Terakhir kali Fauzan dan Satrya bertemu itu sekitar 1 tahun sebelum Satrya kuliah, yang berarti sudah 5 tahun sekarang. "Kan kemarin gw nebeng ama temen. Dia naik Civic Turbo. Masih stock, cuman ganti velg ama knalpot. Dia iseng geber di itu Tol Inner Ring Road Jakarta". "Nembus berapa ?". "190an nyaris 200". "Gokill. Terus ?".

Biasanya di tengah-tengah malam, tol Inner Ring Road Jakarta jadi lokasi andal buat mobil-mobil ngebut. Kadang dianggap sebagai 'Shuto Express' dengan kearifan lokal. 'Shuto Express' sendiri itu jalan tol di Jepang yang terkenal dengan balap-balap liar. Istilahnya kek 'Wangan highway' karena berasa seperti di anime Wangan Midnight. Dan yang biasanya merajai jalan tol itu di kenal dengan sebutan 'Midnight Club'. Anggota-anggotanya memiliki mobil dengan modifikasi liar sehingga bisa nembus 320kph (200mph). So far di Inner Ring Road Jakarta, pernah rekor paling cepat ditempuh hampir 280kph oleh seorang tuner menggunakan Porsche Cayman.

Anyway, kembali ke laptop. "Nah keknya kemarin gw liat 806nya Satrya." lanjut Renus. "Terus temen lu salip ?". "Nah justru itu. Civicnya udah ampe 195, tau-tau 806nya nyalip lagi. Gw denger dari suara mesinnya kayak dia ganti gigi 5 terus melesat ampe 200 lebih". "Hah gasalah lo ??" Fauzan kaget. "Ah lu ngimpi kali. Masa minivan segitu bisa 200 lebih" lanjut Fauzan. "Ya bisa aja, Kijang Innova baru aja geber 190an bisa. Cuman ya gimana ya, itu kan 806 nya tua, dah gitu juga sering masalah lagi". "Wah ini musti kita selidiki nih, bener si Satrya atau orang lain. Ikut ga lu ?" ajak Fauzan. "Ya ikut lahhh, pengen tau tuh anak apa kabar setelah menghilang tanpa kabar". "Skuy".

*sedikit cerita. Jadi asal usul kafe DeKaVe itu merupakan kafe lokal penuh dengan seni-seni karya anak seni rupa. Kafe sendiri ini didirikan oleh anak-anak jurusan DKV dari sebuah universitas, sebut saja UMN. Sekitar 6 orang kebingungan mau ngapain setelah lulus. Kebetulan salah satu dari mereka punya modal besar. Jadi mereka putusin bikin kafe. Tapi bingung kasih nama apa. Kebetulan karena lulusan DKV, jadi kasih nama DeKaVe aja. Sekarang ini bisnis DeKaVe cukup laku keras di weekend. Bahkan kadang orang-orang nongkrong 'Cars and Coffee' disitu.

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang