Chapter 8 : Speed Shop

65 5 0
                                    

*di grup chat*

Renus : Weh
Fauzan : Apa ?
Renus : Siang ini pada free gak ?
Satrya : Mungkin. Kenapa ?
Renus : Kumpul-kumpul la kuy
Alfi : Kopdar ? CnC ?

*CnC artinya Cars and Coffee. Itu kayak kumpul-kumpul antar komunitas mobil sambil ngopi*

Renus : Ya gak juga sih. Ya kek nongkrong aja bareng
Fauzan : Wah gw skip deh. Ada urusan ama anak-anak motor
Satrya : What. Mereka ngeluh partnya kw cina ?
Renus : Awkwkwkwk
Fauzan : Kampret. Ya pokoknya gw skip dha
Renus : Yaudah. Lu Fi ?
Alfi : Bisa
Renus : Yaudah mau dimana ?
Satrya : Actually. Hari ini gw ada urusan ama anak-anak bengkel. Klo mau sih kumpul-kumpul aja di bengkel gw. Ya sekalian gw utak-atik mobil lu pada
Alfi : Wah boleh nih
Renus: Gas. Eh tunggu, trs si Fauzan gimana
Satrya : Ya rugi sendiri dia wkwkw
Fauzan : Kampret lu pada
Alfi : Tunggu tunggu. Satrya buka bengkel ? Dimana ?
Fauzan : BSD
Satrya : Ntar gw send location lah

*back to real life*

Jadi, Satrya Auto Cars, itu sebuah bengkel sekaligus jual beli mobil di BSD. Memang saat ini masih agak kecil tempatnya. Tapi lama kelamaan bisnis ini makin laku dan yang Satrya lakukan adalah ekspansi lahan. Dan bengkel nya ini bukan sekedar bengkel reparasi, namun juga bengkel tuning. Mulai dari tune up mesin hingga desain bodykit, bahkan jasa-jasa kecil seperti pompa ban, tambah freon AC, dan sebagainya.

Bengkelnya terletak sekitar kawasan industri di BSD, yang kebetulan distrik otomotif. Di kawasan itu juga terdapat sebuah fasilitas Proving Ground milik pemerintah. Satu-satunya di Indonesia. Fasilitas itu dibangun, dipegang, dan diawasi oleh Sinarmas. Di tempat itu terdapat fasilitas crash test, wind tunnel, dan lintasan test track sendiri. Kebetulan karena bapaknya Satrya dulu bekerja di Sinarmas, maka beberapa staf Sinarmas yang berperan di fasilitas Proving Ground itu cukup akrab dengan Satrya. Kadang fasilitas test tracknya boleh digunakan oleh Satrya untuk menguji coba beberapa mobil hasil modifikasi mereka.

....Anyway, back to story....

Tengah siang, sekitar jam 12.35
Tepat di parkiran bengkel
Datanglah 2 mobil, yang 1 Eropa, yang 1 Jepang.
Toyota Aristo Vertex V300 milik Alfi.
BMW 530i E39 milik Renus.

Mereka berdua lalu keluar dari mobil mereka, mengelilingi isi bengkel, sambil memperhatikan mobil-mobil apa aja yang ada disana, mulai dari mobil yang di bongkar, di dyno, di pasangin bodykit, dan sejumlah mobil yang dijual. Berjejer dari mobil-mobil Jepang yang kebanyakan dipakai rakyat Indonesia. Namun juga berjejer mobil-mobil kelas ekskutif, langka, unik, dll.
Sebut saja, BMW 5-series, Mercedes ML-class, Lexus LS460, Nissan 370Z, dll.

"Sat. Satt.....mana nih Satrya" kata Renus.
"Ngurusin mobil kali" kata Alfi
"Ya iyalah masa ngurusin nikahan"
"Lu kira wedding organizer"
Beberapa saat kemudian, Satrya pun datang. Mengenakan outfit yang tampangnya seperti outfit biasa aja, walau sebenarnya ada nametag di sisi kanan bertuliskan 'owner'. "Hello gentlemen"

Lalu mereka bertiga menuju cafe yang kebetulan juga buka deket bengkel itu, memesan makanan dan minuman, lalu bincang-bincang.
"Bentar-bentar. Fauzan mana ?" tanya Satrya
"Ah skip dia" ujar Renus
"Lah napa"
"Ada urusan ama anak-anak motor. 'katanya'" lanjut Alfi.
Satrya memasang muka agak kesal sekaligus merasa kecewa untuk Fauzan yang tidak bisa ikut nongkrong bersama. "Shame" katanya.

Setelah berbincang-bincang, mulai dari topik-topik heboh minggu ini, sejumlah hal viral....because you know, Indonesians....dan alasan mengapa Alfi pindah ke Jakarta dan darimana ia mendapatkan Aristo itu.

"Fi, lu dapat tu Aristo berapaan ?"
"Murahhh, cuman 200jt. Auto bungkus"
"Hah, 200 ? Kok murah"
"Ownernya pasrah, jadi jual murah dia hahaha"

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang