Chapter 24 : JSO (3/3)

9 1 1
                                    

*Jakarta Selatan
Tengah Malam

Perlu diketahui sejumlah hal, karena Jakarta adalah Ibu Kota dari Indonesia, wajar saja jika kota ini dipenuhi dengan sejumlah pengusaha konglomerat. Dan kadang di tengah malam akhir pekan, mereka pun suka mengadakan pesta di daerah elite Jakarta. Jakarta Selatan bisa dibilang salah satu lokasi kaum elite berkumpul.

Seperti saat ini, ada pesta kecil diadakan oleh seorang konglomerat yang berbisnis di media otomotif. Pesta itu diadakan di sebuah bangunan pencakar langit. Sejumlah orang pun diundang. Dari rekan media, kerabat, dan saudara terdekat dari konglomerat ini. Hal yang cukup unik di tengah-tengah pesta ini, adalah hadirnya Sonny kembali.

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Sonny adalah anak dari pengusaha di media berita. Dan kebetulan bapaknya adalah kerabat dari konglomerat ini. Namun karena bapaknya sedang ada urusan, maka Sonny lah yang mewakilinya. Sonny pada pesta itu berpakaian formal. Sebut saja ia mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana kulit panjang.

Selama di pesta, ia sibuk ngobrol dengan sejumlah orang, membahas berbagai topik. Dari media berita, mobil-mobil keluaran baru, bisnis, dan lain-lain. Selang beberapa waktu kemudian, ia pun beranjak ke bar yang berada di pesta itu, dan memesan minum. Ia memesan sebuah koktail. Ketika minumnya datang, ia pun bersulang kepada rekan-rekannya. Ketika ia tengah meneguk koktailnya, ia kaget dan hampir tersedak.

Ia melihat sosok pria dengan jaket kulit hitam dan celana panjang di tengah-tengah pesta itu. Ternyata itu adalah Jeokha, si Dokter 'Mata Tajam' !

Ketika Sonny melihatnya, Jeokha juga tengah menikmati koktailnya, dan mengangkat gelasnya kepada Sonny saat mereka kontak mata.

Sonny yang hampir tersedak itupun minta ijin kepada rekan-rekannya sebentar.

Setelah itu, Sonny menuju keluar ruang pesta itu dan berhenti di balkon bangunan itu. Balkonnya pun dikelilingi pagar protektif ditambah dengan kaca yang besar untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Melihat tidak banyak orang yang berada di balkon, Sonny pun menghabiskan koktailnya disitu.

Namun tiba-tiba.

"Malam, nak muda."

Suara dengan nada sedang itu tertuju kepadanya. Ternyata suara panggilan itu berasal dari Jeokha.

Jeokha pun menyusulnya di balkon. Sonny merasa sedikit terpojok. Merasa ia akan mendapat ajaran dari seorang senior JSO. Tapi nyatanya Jeokha hanya menghampirinya untuk menghindari diri dari keramaian pesta.

"Bagaimana kabar mu ?" tanya Jeokha dengan santai.

Kedua pemuda itu hanya berdiri di depan kaca sambil menatap sisi lain kota Jakarta dari atas gedung itu.

"Ku tak mengira seorang senior JSO seperti mu menghadiri pesta ini." ujar Sonny.

"Ku memang jarang berpesta. Tapi kadang sesekali dalam hidupmu, kau harus bersenang-senang." balas Jeokha.

"Hah. Sangat bijak" ujar Sonny.

Setelah kedua pemuda itu menghabiskan koktail mereka, mereka pun mulai ngobrol serius.

"Ku dengar dari sejumlah orang, kau melawan 'Singa Biru' di tol kemarin" ujar Sonny.

Jeokha yang tengah meneguk koktailnya memberi respon 'iya' dengan menganggukkan kepalanya.

"Dan apa yang terjadi setelah itu ?" tanya Sonny.

"Awalnya ku kesini ingin menegurmu karena kekalahan mu. Tapi setelah bersaing dengannya, sepertinya bisa dibilang aku juga korban kekalahannya."

"Eh ? Maksud mu ?"

"Ku bukan kalah, tapi dia berhasil kabur dari hadapanku. Hilang dalam sekejap"

"Hah ?" tanya Sonny terkejut. "Kau ? Jeokha, dengan julukan si 'Mata Tajam', dan sebuah minibus biru kabur dari hadapan mu ?"

Breaking The LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang