Ketika Satrya sudah sampai di bengkelnya, ia ternyata sudah ditunggu Renus dan.......Alfi.
Haha kalian mengira Renus dan Fauzan lagi ? Gantian dulu lah duo nya
Anyway"Huh ? Kenapa ni ?" tanya Satrya saat ia hendak parkir.
Satrya kemudian memarkirkan 806nya di tempat parkir khusus karyawan. Di seberangnya, mobil Renus dan Alfi terparkir bersebelahan. Renus dan Alfi yang hanya berdiri dengan bersandar ke Aristo milik Alfi.
"Si bos dateng nih" ujar Alfi memanggil Satrya 'bos' sambil menyenggol bahu Renus.
Walau memang benar sih kalau Satrya itu bos nya.
Satrya yang keluar dari mobilnya merapikan bajunya sebentar.
"Wes, wes, gaya nih" ujar Renus sambil melihat Satrya merapikan bajunya ketika ia menghadap mereka berdua.
Satrya pun melawan balik.
"Daripada lu, polos"
Mendengar balasannya, Alfi jadi tertawa terbahak-bahak. Sementara Renus tertawa sedikit emosi.
"Kena skakmat gw" ujarnya sambil memegang mukanya menahan malu.
"Anyway, kenapa kalian disini ?" tanya Satrya yang penasaran. "Apa karena lu berdua makanya gw dipanggil kesini ?"
"Ga juga. Sebenarnya baru juga kita datang" ujar Alfi.
Untuk membuat situasi lebih enak, Satrya mengajak mereka berdua untuk ngobrol di ruang kerjanya saja. Setelah membujuknya, mereka kemudian masuk ke bengkel Satrya.
Alfi dan Renus memanjakan mata mereka sejenak melihat situasi bengkelnya yang sedikit ramai. Dipenuhi dengan sejumlah mobil-mobil yang melakukan reparasi atau tune up.
"Heh. Bengong aja, ntar kesamber setan." ujar Satrya kepada kedua pemuda itu karena mereka berdua berjalan kebablasan hampir melewati tangga yang menuju ke ruang kerja Satrya.
"Ya maap ye, ga setiap hari gw liat pemandangan kek gini" balas Alfi.
"Kebanyakan di rumah mulu sih lu" balas Satrya.
Ketika naik tangga, mereka lebih terkesima. Karena bengkel Satrya Automotives, atau disingkat Satrya Auto Cars sangat luas sampai bisa dibuat 2 lantai.
Satrya kemudian membukakan pintu ruang kerjanya untuk Renus dan Fauzan. Ketika kedua pemuda itu masuk ke ruangannya, mereka juga terkesima. Melihat sejumlah fasilitas yang Satrya miliki di kantornya. Meja yang luas, penuh akan arsip dan sketsa mobil, komputer yang canggih, dan sebagainya.
"Welcome to my crib !" ujarnya.
......
"Lu kata MTV Sat ?" ujar mereka berdua dengan ekspresi datar.
Satrya lalu menutup pintu.
Sebagai gambaran singkat, ruang kerja Satrya bisa dibilang sebagai kantor pengawas juga. Letaknya di lantai 2 di pojok kanan depan. Ruangnya dikelilingi kaca, makanya disebut sebagai ruang pengawas. Uniknya, kaca-kaca yang mengelilingi ruang kerja Satrya adalah kaca 'one-way'. Bahasa simpelnya, itu adalah kaca dimana kita bisa melihat ke orang lain, tapi orang lain hanya bisa melihat cerminan mereka sendiri.
"Lu pake 'one way' mirror ya ?" tanya Renus.
"Yep"
"Maaf. 'One way' mirror tuh apa ya ?" tanya Alfi penasaran.
"Lu gatau one way mirror ?" tanya Satrya
"Aduh kasian deh lu" lanjut Renus."Aduh. Udah kasih tau aja sih !" ujar Alfi sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breaking The Limits
RandomSeorang pemuda yang jatuh cinta dengan dunia otomotif dan hobi ngebut dengan teman-temannya di Jalan Tol atau perkotaan dan juga modif mobil dengan refrensi modifikasi-modifikasi asal Jepang / Eropa. Di saat kawan-kawannya dan lawan-lawannya mengend...