"Akai-San...! Amuro-San...!"
"Bagaimana keadaan bom nya?" Tanya Shinichi setelah sebelumnya ia berlari sembari memanggil Amuro dan Akai yang baru saja selesai menjinakkan salah satu bom di gedung itu.
"Tiga bom sudah kami temukan, hanya satu lagi..." Jawab Amuro, ragu-ragu.
"Eh," Shinichi menaikkan salah satu alisnya.
"Sial, hanya lima belas menit lagi waktu untuk kita bisa menemukan dan menjinakkan bom itu...!" Seru Amuro, melirik arlojinya sekilas.
"Bagaimana jika..." Akai mulai membisikkan sesuatu, lalu Akai dan Shinichi mendekatkan diri kepada Amuro agar bisikan dari Amuro terdengar oleh mereka. Selang beberapa detik kemudian, Akai dan Shinichi saling memandang, lalu tersenyum sembari mengangguk paham.
"Kalau begitu kita harus segera berpencar mencari bom itu!" Seru Shinichi, lalu segera berlari kembali keluar dari ruangan dimana Akai dan Amuro menjinakkan bom tadi.
"Um!"
Shinichi pun berlari menyusuri lorong-lorong dan ruangan-ruangan kelas tingkat SMA. Sambil menebak-nebak dimana bom itu berada.
'Amuro-San bilang ia bersama Akai tadi sudah mencarinya di semua ruangan di sekolah dasar, lalu mereka sekarang sedang mengecek ruangan di sekolah menengah pertama, di gedung SMA hanya tinggal lantai dua saja yang belum mereka cek, apa Jangan jangan bomnya berada di...'
Shinichi mulai berlari menaiki tangga secepatnya, kembali menyusuri lorong, melewati kelas-kelas yang di singgahi oleh kelas 12 A sampai D, juga ruang rapat para guru. Ia cek satu-satu ruang kelas serta ruang guru tersebut. Namun, hasilnya nihil.
'Kusso! tidak ada disini!' Gumam Shinichi, gelisah.
Setelah mencarinya kemana-mana, Shinichi pun kembali mengecek beberapa dari banyaknya ruangan di lantai dua tersebut, yang ia pikir kurang teliti mencari ketika disana. Setelah itu ia berhenti ditengah perjalanan berlari nya.
Hosh...hosh...hh... tidak ada di mana mana...hh...
Mu, mungkin di tempat mereka...
TRIRIRIT... TRIRIRIT...
TIT
'Kudo, apakah kau sudah menemukan nya?' Tanya seseorang di seberang panggilan sana.
"Ti, tidak ada dimana-mana. Aku sudah mencarinya dengan teliti!" Jawab Shinichi, tegas.
'Sial, disini juga tidak ada! lima FBI yang baru saja datang membantu kami pun tak dapat menemukan nya disini... Tunggulah, sekitar sepuluh FBI akan bergegas kesana untuk membantu mu!'
"Kita tak punya waktu lagi! Sepuluh menit lagi bom nya akan meledak. Aku sudah mencarinya kemanapun hingga ke tempat yang tertutup rap--"
'Masaka...' Batin Shinichi, matanya terbelalak.
"Amuro-San, aku tahu itu ada dimana! Maaf sebelumnya karena aku memerintah kalian, sekarang segeralah pergi keluar pekarangan sekolah!" Pinta Shinichi, lalu segera berlari menuju keluar gedung sekuat tenaga.
'Ah, aku mengerti!'
TIT
Semuanya kini sudah berada di lapangan sekolah, Shinichi pun segera menjelaskan apa maksud darinya ketika di telfon tadi. Semua pun menyetujui kesimpulan Shinichi dan kini beberapa FBI juga Akai, Amuro, dan Shinichi berhamburan kebeberapa tempat diluar gedung sekolah.
.
.
.'Be, benar kutemukan..!!' Bisik Hati Shinichi, penuh kegirangan. Ia akhirnya menemukan bom terakhir tersebut tersembunyi di semak-semak lapangan. Baru saja ia ingin berteriak memberitahukan ke semua orang, sekilas matanya tertuju ke 'angka' yang tertera menghitung mundur di bom tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Fanfic: Ending Detective Conan
RandomDetective SMU ternama, Shinichi Kudo berubah menjadi anak kecil karena diberi minum racun oleh Organisasi Hitam. Dia memakai nama sementara Conan Edogawa. Saat ini dia menyembunyikan identitasnya dan menunpang tinggal di rumah kekasihnya, Ran, yang...