#20. Hujan

687 51 0
                                    

"Kalau begitu ayo kita pulang , Sonoko,"Ajak Ran kepada Sonoko yang berada di sampingnya.

"Hm... kau tak menunggu Shinichi terlebih dahulu?"Tanya Sonoko.

Ran berpikir sejenak,"Eum, dia sedang ada urusan bersama Akai-San, mungkin masalah FBI atau masalah lain, kupikir sepertinya mereka bakal lama..."

"Owh, baiklah kalau begitu. Ayo kita kembali, Sera,"Sonoko gantian mengajak Sera.

"Eh, maaf aku tidak ikut. Soalnya ada sesuatu yang perlu kubicarakan dengan kakakku..."Sera menggeleng sambil tersenyum tipis dan mengatupkan tangannya tanda minta maaf.

"Oh, ya sudah kalau begitu. Kami duluan, ya!"Sonoko melambaikan tangannya sambil menarik Ran pergi dari lokasi bandara


"Ya, kami menemukan informasi bahwa salah satu anggota FBI tiba-tiba ditemukan tewas dibelakang gedung TV Nichiuri. Juga, kami menemukan data bahwa masih ada seorang anggota BO yang belum ditangkap dan masih hidup ..."

"La, lalu... Tindakan awal seperti apa yang akan kalian lakukan?"Tanya Shinichi

"Hm... Hntuk saat ini kami hanya berjaga-jaga sambil mengecek data-data itu. Dan kami berpikir bahwa kau, Kudo Shinichi mungkin dapat membantu kami. Omong-omong terkait soal ini, bisakah nanti sore kau datang ke TKP? Tempatnya berada di belakang gedung TV Nichiuri itu, aku bersama FBI juga Polisi juga akan berada disana."Jelas Akai panjang lebar. Lalu Shinichi mengangguk faham.

"Uhm, baiklah. Aku akan datang nanti sore..."

"Baguslah, lagi pula kau tidak sendirian, aku juga akan menyuruh Masumi untuk ikut serta mencari petunjuk lain di TKP,"Tambah Akai.

"Yosh, itu akan lebih cepat untuk kita menemukan sisa-sisa bubuk mesiu dari peluru Kawanan itu."

Setelah Akai dan Shinichi berbincang-bincang, mereka pun bubar dan kembali ke aktivitas masing-masing. Ketika Akai berjalan ke arah Shinichi yang sebaliknya, ia menemukan Sera yang sedang menyandarkan badannya ke sebuah tembok.

"Masumi, kau belum pulang?"Tanya Akai langsung. Sontak Sera terkejut karena kakaknya sudah berada di sampingnya.

"Ah, Shuu-Nii?! Se, Sebenarnya aku..."

"Tenang saja, sebenarnya aku juga ada perlu membicarakan sesuatu yang penting kepadamu."

"E, eh?!"

Ditempat Sonoko dan Ran, Sonoko baru saja mendapatkan telepon dari kakaknya.

"Oh, Ran... maaf ya, aku hanya bisa mengantarmu sampai di Halte ini saja. Soalnya Ayako-Neechan menelponku, seperti nya ada hal penting..."Sonoko memberengut tanda menyesal.

"Ah, tidak apa-apa Sonoko, aku bisa pulang sendiri kok..."Namun Ran memberikan senyuman hangatnya tanda bahwa itu tidaklah masalah.

"Kalau begitu kau harus berhati-hati ya, Ran! Maafkan aku..."Sonoko pun berlari sambil melambaikan tangannya ke arah Ran. Ran membalas lambaian Sonoko sembari menggeleng-geleng tersenyum.

Ketika Ran berbalik untuk berjalan pulang kerumahnya, tiba-tiba ada orang yang berlari sangat kencang ke tempatnya dan langsung merampas tas Ran.

Seseorang bagai pahlawan pun mengejar maling tersebut dan sempat memukul maling itu terlebih dahulu. Hasilnya, tas Ran yang hampir dibawa itupun terjatuh, dan maling berhasil kabur tanpa rasa bersalah. Wajahnya saja seperti tak berdosa. Lalu Ran sadar,sosok yang menyelamatkan nya saat ini.

"O, opsir Shiratori?!"Ran terkejut atas adanya opsir Shiratori ditempat seperti itu.

"Kau tidak apa-apa, Ran-San? Kenapa sendirian?"Ucap Opsir Shiratori sambil memberikan tas Ran yang hampir dibawa maling tadi tanpa menanggapi perkataan Ran sebelum nya.

[✔️] Fanfic: Ending Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang