#13. Perasaan Ran

914 74 7
                                    

"Ia memintaku untuk berkunjung ke tempatnya."

"Dimana i-"

"Hei, Sera... dari tadi kau bertanya sambil menaruh tampang mengerikan.. "Kritik Sonoko.

"Ahahaha, soalnya aku bersemangat karena menemukan sesuatu seperti kasus..."Seru Sera.

"Menjadi detektifnya nanti saja, bagaimana kalau kita memainkan sesuatu?"Usul Sonoko.

"Baiklah, hmm.. "Sera berpikir. Ran pun melakukan hal yang sama.

'Tetapi, aku penasaran dengan siapa yang menelfon Ran...' Gumam Sera.

-
-
***

"Aku kembali semuanya..!"Kazuha berlari menuju Ran, Sonoko, dan Sera.

"Oh, hai Kazuha-Chan!"Sapa Ran sembari tersenyum kepadanya.

.
.
.

"Nah, kita hanya tinggal menyapu rumahmu, Kudo!"Ucap Heiji sembari berjalan menuju dapur untuk mengambil sapu yang ada dibalik pintu.

"Ya..."Jawab Shinichi, singkat.

"Hei, Kudou..."Panggil Heiji sambil berjalan ketempat Shinichi dengan membawa sebuah sapu. Shinichi pun menoleh.

"Kau yakin ingin tinggal disini sendirian?"Tanya Heiji memastikan.

"Tentu saja, ini rumahku,'kan? Memangnya aku ini seperti anak kecil yang takut ditinggal orang tuanya...?"Jawab Shinichi dengan tampang heran lalu berubah menjadi menatap lekat Heiji. Seolah-olah ia curiga dengan tingkah Heiji.

Heiji menghembuskan nafas lelah.

"Tapi, kau harus berjanji untuk berhati-hati dan waspada, juga jangan banyak pikiran mengenai sesuatu. Jika kau mempunyai kesulitan, kau bisa menghubungi kakek Agasa, atau Neechan kecil yang mengerikan itu, atau si cewek tomboy itu..."Heiji berusaha memperingati Shinichi, tetapi didalamnya malah kelebihan menjelekkan panggilan orang lain sambil menyapu lantai dibagian depan perpustakaan.

Shinichi tersenyum tipis kepada Heiji sambil membulatkan matanya,"Arigatou, Hattori..."Jawab Shinichi dengan senyuman yang seketika berubah menjadi senyuman misterius.

"Ya, ya..."

'Ting Ting...'

"Eh, E-mail dari Tou-San...?" Gumam Heiji setelah mendapati Handphone nya yang bergetar dan mengeluarkan cahaya yang memberitahukannya bahwa ada E-mail yang masuk.

Seketika Wajah Heiji yang heran disertai cemberut berubah sangat cepat, ia tersenyum lebar dan matanya membulat.

"Ah, Yeeeay!"Girang Heiji sambil mengepalkan kedua tangannya, untung Handphonenya tak retak karena genggaman kuatnya.

"A, ada apa, Hattori??"Shinichi yang melihat Heiji berteriak dan bertingkah anehpun refleks terkejut. Apalagi ia kini sedang menyusun buku di perpustakaan besar itu hingga bertingkat-tingkat.

"Hei, Kudo! Bolehkah aku menginap di rumahmu selama tiga hari ini...?!"Heiji melompat kegirangan dan kedua tangannya mendarat di dua bahu Shinichi. Shinichi diam sejenak.

"Bo, boleh saja, tapi a-"

"Yosh! Aku jadi bisa lebih lama menjagamu sampai ingatanmu kembali lagi!!"Heiji masih kegirangan sendiri. Sedangkan Shinichi yang tidak tahu apapun yang terjadi hanya bisa bergidik melihat tingkah Heiji.

"Eh, lho... Memangnya kau tak se-"

"Sekolah kami sedang di liburkan, dan ayahku mengizinkan ku untuk lebih lama di Tokyo... Tenang saja!!"Lagi-lagi Heiji berbicara setengah berteriak. Shinichi hanya bisa mangut-mangut mendengarkan perkataan Heiji dengan tampang polos. Tersenyum tipis dan matanya membulat. Tapi disisi lain, ekspresi nya tak sesuai apa yang ia berikan di luar penampilan nya.

[✔️] Fanfic: Ending Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang