#14. Sesuatu menimpa Ran

881 74 2
                                    

|Kantor Detektif Mouri|

08.12

"Ran, kau sedang apa?" Tiba-tiba Eri mengejutkan Ran yang sedang melakukan gerakan mencurigakan, mengendap-endap. Pada akhirnya ia menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang membuatnya terkejut tadi.

"O, Okaa-San? Ahaha... ak, aku hanya..." Ran mencoba mencari alasan sambil memainkan jari-jemarinya.

"Lho, kau rapi-rapi begitu mau keluar, ya?" Eri langsung menebak apa yang akan dilakukan Ran sambil menatap serius putrinya itu.

"It, itu..." Ran menunduk tak tahu ingin menjawab apa. Eri yang melihat Ran seperti itu menghembuskan nafas lelah.

"Haish, kau,'kan bisa izin kepadaku dulu..." Eri mendekati Ran yang sedang bingung sambil menunduk itu.

"Mau kemana?" Tanya Eri. Spontan Ran mendongakkan kepalanya sambil menatap ibunya dengan mengernyitkan alis.

"Te, teman lamaku mengajak bertemu disebuah kafe, Kaa-San. Jadi karena ku pikir Kaa-San tak akan mengizinkanku karena kondisiku sekarang, jadi aku berpikir bahwa lebih baik aku pergi diam-diam, gomenne Okaa-San..." Setelah menjelaskan semua itu, ia langsung menundukkan kepalanya lagi.

"Baiklah, tidak apa-apa... Kaa-San mengizinkanmu pergi kok! Tetapi lain kali kalau ada apa-apa izin dulu dengan Kaa-San, Oke? Kalau begitu Kaa-San antar, ya!" Eri tersenyum sambil mengelus kepala Ran.

"Aku juga ikut," Tiba-tiba Kogoro datang dari sisi lain yang berhasil membuat Ran dan Eri terkejut.

"Anata, bukankah kau tadi sudah berangkat kerja?" Tanya Eri kepada Kogoro.

"Hanya mengintrogasi pelaku kemarin..."Jawab Kogoro sambil memperbaiki dasinya.

"Nah, mau kemana kalian?"Tanya Kogoro setelah dasinya sudah beres.

"Okaa-San, Otou-San...kalian tidak perlu mengantarku, aku bisa sendiri kok!" Ran melambaikan tangannya.

Seketika wajah Kogoro dan Eri berubah.

"Hei, kau,'kan masih terluka, Ran?"Kogoro memberikan tatapan wajah seram.

"Kemarin aku memijit-mijit kakiku, hasilnya rasa sakit di kakiku hilang, jadi aku baik-baik saja, lihat?" Ran menunjukkan kakinya yang sudah bisa berdiri tegak kepada kedua orang tuanya. Kogoro yang melihat keadaan kaki Ran yang baik-baik saja hanya bisa manggut-manggut 'iyain'. Sementara Eri diam tak berekspresi.

"Ternyata dokter itu menipu kita, ya?"Pikir Kogoro sambil masih manggut-manggut.

"Tidak bisa, kita harus tetap mengantarmu, Ran!"Ucap Eri sambil berkacak pinggang.

"Tapi, Kaa-San,'kan hari ini punya kli-"

"Hanya mengantarmu sampai di depan kafe tidak masalah,'kan?"Eri memotong pembicaraan Putrinya sambil berjalan kearah pintu.

"Sudahlah, Kaa-San khawatir kepadamu, seharusnya kau menurut saja kali ini..." Kogoro ikut mendukung istrinya, Sekali-kali mengalah sebagai suami.

"Ba, baiklah..." Ran menghembuskan nafas nya karena kali ini ia harus pasrah.

Pada akhirnya, Ran diantar kedua orangtuanya menuju Kafe. Beberapa menit kemudian mereka sampai ke Kafe yang ditunjuk Ran yang tidak terlalu jauh dari apartement mereka.

"Jika kau sudah selesai dengan urusanmu, langsung saja telefon kami, ya! Kami akan menjemputmu segera..."Ucap Kogoro setelah Ran keluar dari mobil.

"Ha, hai... Arigatou Otou-san..." Ran menjawab pertanyaan ayahnya sambil tersenyum.

|Cring...|

[✔️] Fanfic: Ending Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang