#30. END

2.7K 94 18
                                    

[Warning, Typing Alay]

Pagi Itu...

BRAKK

"Aaakhhh...! Jika kau tak suka, kau bisa pergi saja',kan? Jadi kau tak perlu cerewet mengatakan banyak macam sindirian dan umpatan kepadaku," Teriak Kogoro, membuat apartemen itu terguncang. Ran yang sedang membuat bekal nya di dapur hampir terpeleset karena saat itu ia berada di dekat kamar mandi yang air nya keluar berceceran dari sana.

"Jika aku tak mengatakan apapun dan meninggalkan tempat ini begitu saja, kau tak akan bisa disiplin sampai kapanpun!" Sang istri berkacak pinggang, balik menjawab apa yang dikatakan oleh Kogoro.

"Kau,'kan tak perlu secerewet itu juga! Lagipula yang aku lakukan hanya sebuah kesalahan kecil!" Bentak Kogoro, melipat tangan di dada.

"Malah itu bisa menjadi kesalahan besar jika kau tak menghentikan kebiasaanmu itu! Sebagai seorang istri yang baik aku tetap harus menjaga kebaikan suami!"

"Grrr...!!"

"Mou, Otou-San, Okaa-San... sudah, hentikan pertengkaran kalian. Lagi pula ini masih pagi...!" Sewot Ran yang baru saja keluar dari dapur dengan sebuah kotak makan di tangannya. Mencoba menghentikan pasangan pasutri yang di ambang percekcokan besar didepannya.

"Lihatlah ayahmu itu! Apakah setiap pagi ia selalu seperti ini?!"

"Kenapa kau harus peduli? Huh...!"

"Ayolah, kalian ini..." Bahu Ran melorot.

"Setelah berbaikan, selalu saja datang masalah baru pada kalian..." Ran mendengus, memasang wajah prihatin pada ubin lantai di depannya.

"Eh, Ra-Ran..." Gumam Eri dan Kogoro.

Beberapa saat kemudian.

"Pffft, ahahahahahah!!" Pasangan pasutri ini tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Membuat putrinya ini mendongakkan kepala sambil memasang wajah keheranan.

"Eh, Na-nani?"

"Kami hanya bercanda, kami tidak sedang bertengkar, kok!" Ucap Eri sambil menutupi tawanya menggunakan telapak tangan kanannya.

"Be, benarkah?" Ran bangkit.

"Iya, sebenarnya..." Kogoro menggantung kan kalimatnya lalu menatap Eri, Eri pun sebaliknya. Membuat Ran bertambah bingung, lalu Eri mengambil sebuah benda bertingkat di meja di belakangnya. Dan menyodorkan nya ke hadapan Ran.

"Otanjoubi Omedetou, Ran! --- Sayang!" Ucap Eri dan Kogoro bersamaan. Sedetik kemudian, Ran mengerjap kan matanya, terpana. Lalu ia segera menerima kue yang disodorkan Eri tadi.

"Eh, tapi,'kan sekarang baru tang-" Ran melirik tanggal di bawah angka enam di dalam arlojinya. Lalu terbelalak setelah mengetahui tanggal berapa hari ini.

"Eh"

"Ara, sejak kapan kau jadi pelupa begini? Makanya, jangan selalu ingat kepentingan orang lain. Sedangkan kepentingan dirimu saja belum..." Tegur Eri, melipat tangan di depan dada dengan tatapan datar.

"Tapi,'kan aku masih tahu diri, Okaa-San?" Canda Ran.

"Maksud ibumu itu, jangan lupa kepentingan diri mu juga, itu,'kan juga penting untuk masa kedepanmu," Tambah Kogoro, ikut membela sang istri untuk menasehati putrinya.

"Oh, ahahaha..." Ran tertawa lepas, lalu segera meniup lilin di kue yang di sodorkan ibunya tadi.

"Semoga panjang umur, sayang!"

"Arigatou Okaa-San. Kalau begitu... Okaa-San, Otou-San, sebentar lagi aku akan terlambat ke sekolah, jadi kuenya nanti saja, ya"Ran segera menaruh kue ulang tahunnya kembali ke atas meja. Segera menyambar tas nya dan setengah berlari ke arah pintu.

[✔️] Fanfic: Ending Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang