#25. Penantian Akan Penjelasan

820 54 7
                                    


TIGA hari setelahnya-

"Kau serius, tak ingin kembali lagi?" Seorang pemuda yang sekitar lima belas menit lalu baru saja keluar dari area sekolah bertanya kepada seorang gadis di sampingnya. Kebetulan sekali mereka bisa bertemu, Hari ini Shinichi di perintah oleh Ayahnya untuk pulang cepat, ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh Ayahnya sebelum Kedua orang tua nya itu harus pergi ke Los Angles untuk suatu acara penting yang digelar oleh teman dekat mereka berdua.

Membuang nafas lelah,"Sudah ku katakan sebelumnya, bukan? Bahwa aku tak mungkin meninggalkan anak-anak begitu saja..." Jawab seorang gadis kecil disampingnya yang berada satu langkah di depan, masih dengan tatapan lurus ke arahnya sana.

"Baiklah, itu adalah keputusan mu,aku tak berhak memaksa atau mengatakan hal lain lagi kepadamu," Shinichi menyerah, susah jika harus meyakinkan pendapat dan sarannya kepada profesor muda ini.

"Terima kasih" Gadis itu tersenyum tipis,"Tetapi, suatu saat pasti aku akan menjadi diriku kembali,'kan" Lanjutnya.

"Eh?" Shinichi mengerjap.

"Jika dalam waktu dekat aku ingin kembali menjadi Miyano Shiho, semoga saja mereka bisa menerima diriku yang itu..." Jelas Ai sambil menatap telapak tangan kanannya.

".... Heheh, tapi aku tak berniat seperti itu, sih. Aku lebih tenang dan nyaman menjadi seorang anak SD, Haibara Ai."

 'Haibara...'

"Aku yakin, mereka akan senang karena kau mengatakan hal yang sebenarnya. Mereka itu masih anak-anak, pasti akan mengerti!" Shinichi meyakinkan Ai, ia beri tekanan pada setiap kalimat nya dengan semangat. Ai menoleh ke pemuda yang berjalan selangkah di belakangnya. Senyum Cool ia berikan kepada pemuda itu.

"Ya" Jawab Ai sembari mengangguk.

Tak lama setelah mereka berbincang sebentar lalu terdiam dalam waktu lama, terlihat sosok tiga orang anak yang sedang melambaikan tangannya kepada mereka berdua dengan wajah cerah. Yoshida Ayumi, ia terlihat berlari kearah Ai.

"Ai-Chaaann!" Teriak Ayumi sebelum ia sampai tiga meter di hadapan Ai.

"Ah, itu mereka sudah menunggu ku, aku duluan, ya!" Ai melambaikan tangannya kepada Shinichi sambil berlari ke rombongan Shonen-Tantei Dan bersama Ayumi.

Melihat mereka berjalan pulang bersama-sama, membuat kerinduan pada dirinya, rindu bermain bersama mereka. Berpetualang, bermain game, tertawa riang bersama, bertengkar tetapi itu hanya sebentar, mereka sangat jarang bertengkar karena diantara mereka tidak ada yang lebih mementingkan diri sendiri melainkan lebih mementingkan temannya. Tetapi jika itu mengenai makanan, mungkin Genta bukan orang yang tepat untuk mementingkan teman. Terkadang jika Shinichi santai, ia mulai memikirkan sesuatu, memikirkan apa yang sudah berakhir dan mustahil untuk kembali. Kapan lagi ia bisa menyandang nama Edogawa Conan?

.
.
.

"Sera, kau disini sendirian?"

"He? So-Sonoko..." Sera terperanjat, tiba-tiba seseorang yang ia panggil Sonoko itu menepuk salah satu bahunya. Tentu saja ia terkejut, tadinya ia sedang memikirkan seusatu yang serius lalu dikejutkan dengan tepukan di bahu.

"Kebetulan sekali kau ada disini, Sera. Ayo kita berangkat ke Sekolah bersama, beberapa hari sebelumnya kita jarang ke Sekolah bersama karena banyak hal yang terjadi,'kan?" Tawar Sonoko sambil mengedip kan salah satu matanya, lalu ia menoleh ke dua orang yang berada di belakang nya. Meminta persetujuan.

"I-iya, tentu."

Selama di perjalanan, para gadis itu asyik sekali berbicara diserta canda tawa mereka, ntah apa yang sedang mereka bicarakan saat ini, tak tahu apapun topik dari mereka. Hanya bisa diam. Sedikit kesal, semangatnya tiba-tiba tergerogoti ntah karena hawa apa. Iya, satu orang yang kita lupakan selain tiga gadis itu.

[✔️] Fanfic: Ending Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang