Wirasaksena -23-

9.8K 1.5K 51
                                    

Siapa yang menduga hal ini terjadi ??

Zayn bahkan hanya bisa berkedip menatap ibunya dan pria itu. Pria itu tampak bingung.

"Dia Zaynova. Yang aku ceritakan"

Pria itu mengangguk. Tersenyum cerah menatap Zayn.

"Haloo kalau begitu kita perkenalan ulang, saya Ronald Sebastian Gunawan, saya calon suami Jessica"

Zayn menggigit bibir dalamnya. Tangannya gemetar. Menyambut tangan pria itu.

"Zaynova Wirasaksena, p-putra Donial Wirasaksena"

Pria itu lagi-lagi tersenyum.

"Jangan terlalu kaku. Dia ibumu kan ?? Kalau begitu kamu bisa memanggilku ayah atau Daddy ?? Apapun terserah"

Pria itu ramah sekali. Tapi rasanya Zayn bahkan tak mampu hanya sekedar ikut menarik bibir.

"Sayang ayah mencari kita"

Ronald kemudian menatap Jessica, mengangguk dan kembali menatap Zayn. Menepuk pelan bahunya.

"Kami pergi dulu ya. Nanti kita mengobrol lagi"

Zayn dan Jessica berpandangan sesaat. Tapi Jessica lebih dulu mengalihkan pandangan. Zayn terkekeh pelan. Apa-apaan itu barusan.

🥀🥀🥀

Zayn tidak tau bagaimana langkahnya malah membawanya ke balkon hotel di lantai tiga. Benar-benar tidak sadar jika langkah acak kakinya malah membawanya kesini.

Angin malam menghempas wajahnya. Sejuk. Dia hirup udara itu. Membiarkan hatinya yang panas ikut mendingin.

Dia tatap lamat jalan di bawahnya. Dari sekian banyak orang kenapa harus dia ya ??

Dia sudah punya dua ibu. Dia juga harus punya dua ayah begitu ??

Zayn rasanya ingin tertawa saja. Hidupnya selucu ini. Baru kemarin dia lega menerima sosok baru dalam hidupnya dengan susah payah. Sekarang ada tokoh baru lagi yang harus dia terima.

Menghembuskan nafas panjang, dia kemudian berpikir. Ibunya tampak bahagia.

Selama hidup bersama dengan ayahnya. Zayn berani mengatakan bahwa ini kali pertama dia melihat senyum ibunya yang begitu lepas.

Mungkin. Mungkin memang benar ibunya telah menemukan seseorang yang tepat. Yang dia cintai dengan sepenuh hati.

"Mau ikut ngudud aja ??"

Zayn tersentak. Menatap pada Chandra dengan rokok di dua belah bibirnya. Entah datang darimana.

"Chan ??"

Chandra mendekat turut menumpukan badan pada penyangga balkon.

"Juna sama Nathan mana ??"

"Menurut Lo aja putra Dinata sama bungsu om Agung dimana"

Zayn berdecak. Chandra sedang dalam mode tanpa basa-basi. Ikut memandang ke depan Chandra mendesah.

"Terus ngapain kesini ??"

"Pelarian kali"

"Hah??"

"Hari ini mereka dateng lagi kayak tahun-tahun sebelumnya. Bahas hal yang sama itu-itu terus. Makanya gue kabur aja, muak banget soalnya"

Zayn diam. Tapi kemudian mengambil satu batang rokok dari Chandra.

"Hati-hati hidungnya Nathan sensitif" canda Chandra.

Keduanya kompak terkekeh. Nathan jika tau kira-kira akan melakukan apa ya ??

"Udah lama juga ya gak ngerokok bareng Lo"

Wirasaksena ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang