Nathan terbangun pagi ini dengan kepala berat. Nyaris terasa seperti akan meledak. Perutnya mual. Terasa teraduk keras. Tenggorokannya seperti terbakar.
Bodoh sekali dia.
Uwek
Uhuk
Uwek
Memuntahkan semua isi perutnya terasa kurang. Bahkan sampai yang keluar hanya cairan bening nan pahit dia tetap merasa tak lega.
"Cuman dua teguk loh" ucapnya sambil memijat pelan kepalanya yang berdengung.
Dia sudah memesan alkohol dengan kadar terendah pun yang dia minum benar-benar hanya dua teguk. Bisa-bisanya efeknya seluar biasa ini.
Dia menyerah. Dia tak akan mencoba minuman laknat itu lagi. Sungguh.
"Bagus ya"
Bulu kuduknya meremang. Dia masih berjongkok didepan kloset tapi orang gila mana memangnya yang masuk ke kamar mandinya selain orang ini.
"K-kakak ??"
Jeff mendengus keras mendekat membantu Nathan berdiri. Kemudian menjitak kepalanya dengan keras.
"Yang ngajarin mabal siapa sih dek ??"
Dengan gemas dia menarik telinga Nathan.
"Kakak sakit. Lepas kak"
"Berani banget dateng ke club malam. Siapa yang ngajarin hah ??!"
Nathan mendelik. Kemudian mengikuti Jeff duduk di sofa panjang kamarnya.
"Aku kan cuman mau nyoba. Kakak juga dulu sering"
Sekarang Jeff yang diam. Memang ya jadi kakak itu serba salah. Tingkahnya yang dulu kembali diungkit-ungkit.
"Ya itu kan dulu"
"Ya tetep ajakan kakak per-"
"Masih sakit ??" Jeff buru-buru mengalihkan topik dia akan kalah tentu saja jika masa lalunya diungkit begitu.
"Pusing"
"Sini"
Nathan mendekat ke arah Jeff. Membiarkan Jeff memijat pelan pelipisnya.
"Tau darimana ??"
"Apanya ??"
Nathan yang sudah memejam kembali membuka mata. Mendelik pada Jeff.
"Tau darimana aku ke club ??"
"Dari Juna katanya tadi malam kamu mabuk"
Nathan mengernyit. Dia fikir Zayn yang memberitahu Jeff.
"Zayn ??"
"Zayn yang membawamu. Katanya dia menyeretmu dari sana. Kamu ini benar-benar ya"
"Hah ??"
Nathan menatap tidak percaya pada Jeff.
"Zayn bilang begitu ??!"
"Iya. Katanya-"
"Ihhhh itu bohong tau!! Aku yang menyeretnya!! Kenapa ceritanya jadi terbalik begitu ??!"
Jeff memutar mata malas.
"Kamu pikir kakak tidak tau ?? Kamu ingin menyeret Zayn pulang tapi malah kamu yang diseret. Iyakan ??"
"I-iya juga sih"
"Zayn tidak bohong. Tenang saja. Juna mungkin akan mencincangnya jika bohong"
Nathan mengangguk membenarkan. Juna bisa mengintimidasi orang dengan auranya. Dan entahlah Juna bahkan bisa tau seseorang berbohong atau tidak. Juna memang benar-benar menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wirasaksena ✓
FanfictionSepupu gue gak ada yang waras. semua sakit jiwa. - Nathaniel Wirasaksena 🏅#1- Jaemin pada masanya 🏅#2- 00l pada masanya