Saat sudah menjadi mahasiswa sedikit sekali waktu yang bisa disebut luang dalam seminggu. Ada saja yang harus dikerjakan.
Tapi beruntungnya hari ini keempatnya luang. Jadi mereka berempat berakhir memenuhi ruang keluarga.
Chandra dari tadi sudah menggelepar di karpet. Sedangkan Juna duduk tenang disebelahnya. Sesekali memukul kepala Chandra karena gemas dengan pose tidurnya yang aneh.
Nathan dan Zayn duduk di sofa dengan popcorn dipangkuan Nathan. Agenda mereka hari ini adalah menonton film yang sudah mereka ulang puluhan kali. Conjuring.
"Ahhhh hantunya datang hantu datang"
Saking seringnya mereka bahkan hafal setiap adegan. Dan bodohnya lagi tidak ada yang protes saat harus menonton film ini lagi.
"Ih itu dibelakangmu bodoh!"
Tapi Juna yang punya kesabaran setipis kertas tentu geram sendiri. Jadi dengan kekuatan penuh dia menggeplak kepala Chandra keras-keras.
"Makanya diam bodoh"
Yang dua lainnya hanya terkikik kecil. Alih-alih melerai mereka malah menikmati tontonan yang tiba-tiba disuguhkan Juna dan Chandra.
Oh bahkan sekarang pada tahap dimana Juna sudah membekap mulut Chandra lengkap dengan pitingan dileher.
"Ahh Lo gak seru Jun ah. Bercandanya sakit banget"
"Makanya diem jangan lawan gue"
Chandra mencebik kesal tapi kemudian lanjut menonton film didepannya dengan khusuk.
"Na bagi dong"
Chandra menghadap ke belakang ingin meraih camilan dipangkuan Nathan saat tiba-tiba dia baru menyadari sesuatu. Dialihkan pandangannya pada satu persatu saudaranya.
"Loh kalian pakai hoodie yang sama ??"
Nathan mengangguk. Memberikan segenggam camilan pada tangan Chandra yang terulur.
"Juna yang beliin. Iyakan No ??"
Zayn yang bersandar pada Nathan menganggukkan kepalanya. Membuat Chandra mengernyit. Mendelik pada sosok Juna yang bahkan tak mengalihkan pandangan padanya.
"Kok mereka dibeliin sih. Gue gak ??"
Juna kali ini menatap Chandra.
"Beli apa ??"
"Itu hoodie putih. Mana samaan lagi ish"
"Loh Lo kan gak suka warna putih ya gak gue beliin lah"
Chandra merenggut. Memanyunkan bibirnya.
"Gak adil Lo mah. Gak asik" ucapnya sambil melempar camilan yang ditangannya pada wajah Juna.
Dan dengan langkah terhentak dia masuk kamarnya. Membuat tiga lainnya saling berpandangan. Tapi kemudian tak acuh lagi. Bukan sekali dua kali Chandra begitu jadi mereka kebal luar biasa.
Chandra yang geram melihat respon saudaranya membanting pintu dengan keras. Masih dengan bibir tercebik dia melangkah ke kasur. Tertidur tapi dengan kaki menendang nendang udara.
"Juna nyebelin nyebelin. Ah kesel"
Kemudian dia terbangun. Dia ingin pulang saja. Dia akan menceritakan semua pada maminya. Betapa tidak adilnya Juna sebagai sulung diantara mereka.
Tapi terdiam setelahnya. Pasti maminya membela Juna. Aissshhh
"Ah pergi ajalah"
Saat membuka lemari untuk mencari baju dia terpekur. Ada hoodie biru tua dengan note di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wirasaksena ✓
FanficSepupu gue gak ada yang waras. semua sakit jiwa. - Nathaniel Wirasaksena 🏅#1- Jaemin pada masanya 🏅#2- 00l pada masanya