Wirasaksena -13-

10.6K 1.6K 89
                                    

JANGAN LUPA BACA PART 12 DULU. AYO PUTER BALIK!!!

Pagi ini rasa-rasanya agak sedikit aneh. Atau memang hanya perasaan Chandra saja ya.

Tau kenapa dia merasa ada yang aneh dirumah ?? Dia jadi yang pertama kali bangun dan turun ke dapur. Sungguh ini terlalu aneh hanya untuk dibayangkan.

Biasanya jika bukan Zayn maka Juna lah yang pertama kali menghuni dapur.

"Wahh ini aneh sekali" katanya sambil mengambil sehelai roti. Sumpah demi apapun ya Chandra bahkan rasanya sudah bosan sarapan hanya dengan roti saja. Tapi ya mau bagaimana lagi terakhir kali mereka memasak Chandra tidak sengaja membuat lap putih dapur mereka terbakar.

"Loh cuman Lo yang udah bangun ?? Juna mana ??"

Chandra menoleh pada Nathan yang sudah tampak rapi.

"Tadi sih masih mandi. Dia punya kelas agak siang sih makanya bisa ngasoy. Dan Jeno juga mana deh ??"

"Masih tidur. Biarin aja dia gak kuliah hari ini katanya"

"Oh oke. But ngomong-ngomong Na, bukannya kelas Lo juga agak siang ya ??"

Nathan yang tengah mengunyah itu mengangguk perlahan.

"Gue ada urusan. Oh ya mobil lama Lo gue mau pake dong ya. Boleh ??"

Chandra mengangguk membolehkan begitu saja. Oh ayolah yang meminta ini Nathan pasti akan dia beri, tapi kalau Juna lain lagi ceritanya.

"Ambil saja kuncinya di kamar"

"Terima kasih Chan"

"Iya santai. Gue duluan ya"

Nathan mengangguk sebelum berangkat Chandra sempatkan untuk mengelus kepala Nathan.

"Hati-hati Chan"

🥀🥀🥀

Biasanya Nathan itu adalah manusia yang paling tidak mau mencampuri urusan orang lain. Tapi jika sudah begini rasanya dia tidak bisa diam saja. Donial sudah keterlaluan, dan Nathan merasa dia harus menegurnya.

Jadi disinilah dia berada di rumah sakit dengan tangan penuh parsel untuk Zidan. Langkahnya pelan menyusuri koridor lengang barisan VVIP.

Sampai didepan pintu bernomor tiga belas dia mengetuk pelan kemudian melongok ke dalam.

"Nathan ??"

Senyumnya lebar saat mendapati Donial juga Sonya ada diruangan ini.

"Om Tante"

Dia masuk perlahan tersenyum basa-basi pada Donial yang tengah sibuk dengan iPad nya. Kemudian mendekati Zidan yang tengah sarapan disuapi ibunya.

"Uhhh baby Zi~"

Meletakkan parselnya diatas meja dia duduk disisi kosong brangkar Zidan.

"Tante biar Nana saja yang menyuapi Zidan"

"Tidak apa-apa ??"

"Iya. Tenang saja. Tante siapkan saja sarapan untuk om"

Sonya tersenyum kemudian mengangsurkan mangkuk bubur Zidan. Sonya lalu bangkit mulai menyiapkan makanan yang memang sudah dia masak dirumah untuk sang suami.

"Nana sudah sarapan ??"

"Sudah Tante"

Lagi-lagi Sonya hanya mengangguk. Kembali sibuk membuka satu-persatu kotak makan dihadapannya.

Nathan sendiri kemudian membawa si kecil Zidan dalam pangkuannya. Menyuapinya dengan telaten.

Saat melihat Sonya juga Donial mulai sarapan dengan tenang Nathan menarik senyum tipis.

Wirasaksena ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang