Chandra dari kemarin benar-benar berlatih keras untuk seleksi pemilihan pemeran untuk pentas perdananya sebagai anggota teater.
"Ahh aku lupa bagian ini"
Saat tengah sibuk membaca ulang naskah teriakan Nathan menggema.
"Junaaaa gak mau!!!"
"Udah Na diem aja"
"Hajar aja Na. Nanti kalau Juna ngelawan gue bantuin"
Tapi Chandra melupakan satu hal. Bahwa dia tinggal dengan orang-orang yang punya otak dan akhlak sama kurangnya.
Suara keributan itu berasal dari lantai bawah. Bisa-bisanya dia yang berada di kamar lantai dua bisa dengan jelas mendengar mereka.
"Junaaaa!!!"
Chandra memejam saat suara Nathan kembali terdengar. Kalau seperti ini mana mungkin dia bisa melanjutkan. Jadi dengan kesal dia langkahkan kakinya menuju sumber keributan.
Dan pemandangan yang didapatinya membuatnya menghela nafas pelan. Nathan tengah bergelut dengan Juna sedangkan Zayn dengan santai menyaksikan dengan segenggam cemilan ditangan.
"Mereka kenapa ??"
"Masalah mobil"
"Belum selesai juga ??!"
Chandra nyaris memekik. Masalah mobil mini Cooper merah itu ternyata belum selesai juga.
"Gak mauuu yang hitam Juna!! Mau yang merah"
"Tapi udah sold out. Udah gue pesen"
"Batalin. Pokoknya mau yang merah. Gak mau tau"
"Gue harus bayar 10 juta buat batalin pesenan Nathan !! Gue bokek"
"Gak pokoknya gak mau!!!"
"Udah Jun gak usah dibatalin Lo pesen aja lagi yang merah nanti yang hitam gue yang bayar"
Ketiganya kompak menoleh pada Chandra. Nathan yang masih menjambak rambut Juna sampai menengok. Menatap Chandra dengan wajah yang tak percaya.
"Wah apa-apaan Lo punya duit 3 M emang ??!"
Chandra melotot. Melempari Juna dengan bantal di sebelahnya.
"Ngeremehin gue Lo ??! Gini-gini gue banyak duit ya"
Ketiganya kompak berdecih. Mengiyakan saja apa kata Chandra agar cepat.
"Benar ya ? Yang hitam Lo yang bayar"
"Iya bawel"
Juna mengangguk kemudian mengangsurkan ponselnya pada Nathan.
"Pilih yang Lo mau. Kali ini kalau Lo nolak lagi gue gak bakal beliin loh"
Nathan mengangguk semangat meraih ponsel Juna kemudian mencari mobil incarannya. Dengan senyum tanpa dosa dia menunjuk mobil di ponselnya.
"Mau yang ini Jun" sambil menunjuk gambar Bugatti merah ke hadapan saudaranya.
Ketiganya kompak menengok. Chandra dan Zayn terkikik sedangkan Juna melengos.
"Bunuh aja gue Na!!"
🥀🥀🥀
Taukan apa tugas Zayn selama Nathan belum mendapatkan mobil barunya ??
Iya jadi supir.
"Hari ini mama suruh ke butik. Nanti pulangnya lewat sana ya ??"
"Hmm"
Tapi Zayn tidak masalah. Lumayan juga mobilnya jadi tak terasa sepi. Suara Nathan bahkan lebih ribut dari sekedar radio.
"Butik cabang yang mana ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wirasaksena ✓
Fiksi PenggemarSepupu gue gak ada yang waras. semua sakit jiwa. - Nathaniel Wirasaksena 🏅#1- Jaemin pada masanya 🏅#2- 00l pada masanya