Wirasaksena -10-

11.3K 1.5K 136
                                    

Beberapa orang di dunia ini bisa mendapatkan sesuatu dengan mudah tapi tak sedikit juga yang mengorbankan banyak hal hanya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Nathan sebenarnya termasuk golongan pertama, dia akan mendapatkan apapun yang dia mau semudah membalikkan tangan. Tapi tentu jika Jeff ikut ambil andil didalamnya semua menjadi berbeda.

Dibandingkan dengan kedua orang tuanya Nathan jauh lebih takut pada Jeff bukan takut yang bagaimana hanya saja dia menghormati Jeff sebegitu besarnya.

Nathan tumbuh berkat didikan Jeff. Dari dia kanak-kanak Agung dan Yuna sudah sibuk luar biasa. Hanya sebagian kecil waktu yang bisa mereka habiskan bersama. Jadi Jeff lah yang senantiasa membimbingnya dari kecil.

Apalagi dengan jarak usia nyaris lima tahun Jeff tentu jauh lebih tau apa yang terbaik untuk Nathan. Dan Nathan tentu saja akan menurutinya dengan senang hati.

Tapi masalahnya sekarang Jeff tengah marah padanya. Dia datang ke rumah begitu saja membuat bukan hanya Nathan tapi ketiga sepupunya juga ikut kaget. Apalagi dengan mimik muka Jeff yang datar.

"Gue berangkat dulu ada kelas pagi"

"Nebeng Jun gue juga ada kelas pagi" Chandra buru-buru menyusul Juna yang telah berangkat —melarikan diri— ke kampus.

"Ahhh tugas kelompok gue juga belum kelar. Mau didiskusikan lagi. Duluan Na. Kak duluan"

Jeff tak merespon hanya menatap tajam pada adiknya yang tengah menghabiskan rotinya. Nathan sadar itu jadi dia menyelesaikan sarapannya dengan cepat. Meminum minumannya dengan terburu-buru.

"Uhuk"

Sampai tersedak.

Pelan-pelan dia angkat wajahnya turut menatap Jeff dengan takut-takut.

"K-kakak ??"

"Apa maksudnya ini ??"

Jeff langsung beralih pada topik utama tanpa basa-basi mengulurkan --melempar-- kunci mobil Ferrari SUV ke meja makan.

Nathan memejam pelan. Bodohnya dia yang menulis alamat rumah orangtuanya untuk pengiriman mobil kemarin.

"I-itu mobil dari Juna"

"Setau kakak ulang tahunmu sudah lewat"

"Memang bukan. I-itu ganti mobilku kemarin yang dibuang Juna"

Kini giliran Jeff yang memejam.

"Dibuang Juna atau memang kamu yang buang??"

"Juna!!"

Jeff mendengus. Menatap tajam adiknya.

"Kamu gak hargain kakak ya ?? Tau gak mobil itu kakak beli pakai gaji pertama kakak semudah itu kamu buang-buang. Sekalipun Juna yang buang kenapa tidak bilang ?? Kakak yang akan belikan kamu lagi! Kenapa malah minta ke Juna ??? Pernah kakak ajarin kamu tidak menghargai sesuatu ??"

Nathan menunduk. Benar-benar takut pada Jeff.

"Maaf" pelan sekali suaranya.

"Sekarang kembalikan itu pada Juna. Besok kakak belikan yang baru. Kamu kalau ingin apa-apa itu minta ke kakak. Kamu punya kakak loh Na"

"I-iya maaf jangan marah lagi. Kakak seram"

Jeff melotot.

"Kakak masih marah loh ini!!"

"Iya maaf"

Jeff menghela nafas melihat bagaimana Nathan tampak benar-benar takut membuatnya merasa bersalah juga.

Wirasaksena ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang