Hari semakin larut, pembicaraan tentang Chandra memang selalu membuat pasangan suami istri ini sama-sama kesal. Jeffrey yang cemburu, dan Rayna yang masih tidak mengerti soal hatinya yang masih saja ingin menyimpan Chandra di dalam sana.
Semakin larut, malah Jeffrey semakin terjaga. Penyakitnya memang kadang membuatnya tidak bisa tidur, ada kegelisahan yang tidak bisa dijelaskan dan muncul begitu saja. Kalau sudah begini, jantungnya seperti berdegup cepat layaknya orang yang sedang panik.
Jeffrey menoleh ke arah sofa dimana istrinya sudah terlelap dengan selimutnya. Ia merasa sangat bersalah karena keadaannya lagi-lagi harus menyusahkan orang lain, merepotkan orang lain. Tapi, dosanya mungkin masih banyak, belum bisa menyerah pada kehidupan.
"Na ... kalau nanti aku menyerah bagaimana? Tapi aku nggak mau biarin kamu jadi janda di usia muda, Na."
.
.
.
.
.
.
Kemarin Jeffrey sudah diperbolehkan pulang oleh dokternya, meskipun tidak sepenuhnya pulih, tapi setidaknya kondisinya sudah mulai membaik. Para medis hanya bisa berharap penyakit itu tidak akan berkembang pesat.
Rayna hampir saja menjatuhkan piring bersih yang akan ia tata di meja makan. Penyebabnya hanya karena pagi ini melihat suaminya sudah tampan dengan setelan kemeja yang biasa ia pakai untuk mengajar. Padahal seingatnya, kemarin Jeffrey masih menggunakan infus di tangannya.
"Mau kemana?" tanya Rayna.
"Jadi bodyguard kamu di sekolah," jawab Jeffrey sambil mendudukkan dirinya di meja makan.
Rayna menggeleng cepat, kemudian menarik tangan Jeffrey yang tadi sudah akan mengambil nasi goreng, "Nggak! Ganti baju sekarang," sergah Rayna mentah-mentah, mendorong-dorong tubuh tinggi Jeffrey untuk kembali ke kamar.
"Na, aku nggak papa, udah bisa ngajar lagi kok," elak Jeffrey.
Keduanya sampai di kamar, kemudian Rayna mengambil setelan piyama dari lemari dan menyodorkannya pada sang Suami, "Pake ini, ganti baju."
Jeffrey mengerjapkan matanya beberapa kali, "Masa aku ngajar pake ini?"
Rayna memutar bola matanya malas, "Bukan. Hari ini kakak istirahat dulu di rumah, besok aja berangkat ngajarnya."
Jeffrey memajukan bibirnya sebal, "Aku udah baik-baik aja, liat muka aku aja udah seger gini ...."
Rayna menghela nafasnya pelan, menurunkan setelan piyama yang tadi sudah ia sodorkan, "Yaudah, ini hari Rabu, kamu ada sembilan jam pelajaran full. Kurangin aja gimana? Mereka dikasih tugas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Her [New Season On Going]
RandomNew Season : "Kita ini keluarga, kita jalanin semuanya bareng-bareng. Jangan putus asa dulu." Perjalanan setiap keluarga tidak ada yang selalu lurus tanpa rintangan, besar ataupun kecil pasti ada. Yang dipertanyakan adalah, apakah mereka masih bisa...