Hari ini, Rayna hanya bisa diam menatap pemandangan di luar jendela mobil Jeffrey dengan begitu kesal. Pagi-pagi saja, Jeffrey sudah memaksa Rayna agar ikut berangkat bersamanya ke sekolah.
Menurut Rayna, Jeffrey tidak pernah bisa mengerti soal perasaannya pada pernikahan ini. Rayna masih memikirkan bagaimana nasibnya di mata guru-guru lain, jika ada yang melihat ia keluar dari mobil Pak Jeffrey.
“Saya nggak mau ada yang––“
“Iya, aku tau,” potong Jeffrey cepat, tentu saja ia sangat amat mengerti permintaan Rayna yang tidak ingin pernikahan mereka ada yang tau.
Rayna langsung bungkam, tapi gadis itu malah makin kesal dengan kelakuan laki-laki di sampingnya itu. Sudah ia lupakan status Jeffrey yang dulunya menjadi guru favoritnya.
“Jangan cuek kayak kemarin-kemarin kalo aku lagi ngajar kelas kamu, seenggaknya liat materi yang saya terangkan,” ujar Jeffrey tiba-tiba.
“Kalau saya lihat materinya, saya juga lihat bapak nantinya,” ketus Rayna sambil mendengus.
“Ya, terus kenapa kalau lihat saya?" tanya Jeffrey.
"Bapak ngerti maksud saya nggak sih?!"
.
.
.
.
.
.
Jeffrey mengerti, terlampau mengerti betapa bencinya sang Istri akan pernikahan yang malah membuatnya bahagia setengah mati ini. Rasanya memang menyakitkan kala melihat gadisnya itu lebih memilih memandang ke jendela kelas, ketimbang memandang dirinya yang tengah menjelaskan materi.
Pria itu hanya bisa menghela nafasnya sabar, sampai nanti pada waktunya, ia yakin gadis itu akan menerima pernikahan ini. Jeffrey hanya bisa sabar menunggu, dan berusaha membuat perasaan itu ada di hati istrinya.
Hingga tak berapa lama, bel tanda jam pelajarannya sudah habis membuyarkan penjelasan Jeffrey mengenai materinya hari ini. Dengan tak ingin lebih dalam mempersulit Rayna yang tidak nyaman akan kehadirannya, Jeffrey cepat keluar dari kelas itu.
"Saya minta maaf, pak. Tapi saya nggak bisa pura-pura."
"Ray ... gimana kalo hari ini makan soto ayam?"
Alih-alih menjawab, Rayna malah memandang datar temannya yang tadi bertanya padanya, kemudian perlahan Rayna tersenyum, "Kayaknya gue lagi nggak mood, ngeliatin lo sama Chandra ketawa-ketiwi di kantin pas makan soto ayam."
Karina mengernyit bingung, kemudian ia malah melihat Rayna yang berjalan meninggalkannya. "Nggak usah pura-pura bego lo, Rin! Katanya lo temennya Rayna?" sambar Maudy, sembari melangkah mengejar Rayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Her [New Season On Going]
RandomNew Season : "Kita ini keluarga, kita jalanin semuanya bareng-bareng. Jangan putus asa dulu." Perjalanan setiap keluarga tidak ada yang selalu lurus tanpa rintangan, besar ataupun kecil pasti ada. Yang dipertanyakan adalah, apakah mereka masih bisa...