Manusia memang tidak pernah bisa menentukan apa yang akan terjadi besok, beberapa jam, atau bahkan semenit kemudian. Meski pun kelihatannya kebetulan, tapi itu termasuk takdir yang sudah direncanakan oleh Tuhan tanpa sepengetahuan manusia.
Pertemuan dengan Arjuna malam ini benar-benar membuat jantung Rayna ketar-ketir. Sayangnya, pertemuan ini harus terjadi, dan bagi Arjuna meskipun sedang sakit hati, pertemuan ini merupakan hal wajib baginya. Seperti yang sudah pernah dikatakan, ada hal yang harus diluruskan.
Malam itu, Jeffrey mengizinkan istrinya untuk berbincang dengan Arjuna berdua. Sementara dirinya akan dijaga oleh seorang sahabat, Dirga Andara. Mungkin rasa cemburunya tetap ada ketika seorang laki-laki mengungkapkan perasaan pada istrinya dan didegar langsung olehnya, namun Arjuna berhak mendapatkan penjelasan.
Jeffrey mengerti bagaimana rasanya sakit hati itu, Arjuna juga termasuk muridnya, ada rasa percaya dalam benak Jeffrey untuk Arjuna. Pria itu yakin, Arjuna adalah pria baik-baik, meski selama ini semua guru masih mempermasalahkan dimana orang tuanya yang tidak pernah datang ke acara sekolah.
Arjuna menunduk sejenak, ketika dirinya sudah berdua dengan Rayna di kantin rumah sakit. Minuman latte menjadi pilihannya malam ini, berharap bisa menjadi minuman yang mampu emmbuatnya memiliki sedikit keberanian. Juga, setidaknya dapat menenangkan hatinya yang masih terasa sakit.
"Aku nggak akan bilang apa pun pada semua orang di sekolah. Soal kamu, Pak Jeff, atau pernikahan kalian. Aku tau pasti ada alasan di balik semua peristiwa ini kan?" ujar Arjuna, maniknya belum berani menatap wajah Rayna yang khawatir.
Rayna terdengar menghela nafasnya dalam, "Jun, ayahku yang dulu memaksaku untuk menikahi Jeffrey di usia yang masih sangat muda. Dulu, kakakku murtad setelah menghamili seorang wanita di luar negeri. Ayahku tidak mau mengalami kesalahan didik yang sama padaku, hingga akhirnya beliau menikahkanku dengan Pak Jeff, anak temannya."
Arjuna tersenyum kecil, kemudian mengangguk lemah, "Aku mungkin akan emnuruti orang tuaku kalau diminta seperti itu juga. Na, kamu harus tau ayahmu itu berarti sayang banget sama kamu, dan kupikir Pak Jeff bukan pilihan yang salah. Sebaliknya, Pak Jeff adalah yang terbaik."
"Iya, bodohnya aku tidak bisa langsung mengerti seperti itu saat pertama kali mengalaminya."
"Na," panggil Arjuna, kali ini kedua maniknya sudah berani menatap wajah Rayna yang sudah terlihat lega.
"Hm?"
"Koridor sekolah, dekat sanggar tari. Aku lihat kamu nangis di pelukan Pak Jeff."
Rayna mengernyit, "Bagaimana?"
Arjuna tertawa hambar, "Ada aku di kantin waktu itu, aku denger juga waktu Chandra ternyata jadian sama Karina. Terus, aku ngikutin kamu keluar kantin. Saat itu, aku ngerasa mungkin aku dibutuhkan. Tapi ternyata, kamu punya lelaki yang lebih bijak untuk penenangmu."
Rayna menatap Arjuna sendu, "Jun ...."
Arjuna menghirup nafas dalam, "Sudah kan? Kurasa masalahnya sudah selesai semuanya. Kita udah sama-sama ngerti apa yang terjadi. Bahagia ya, Na, sama Pak Jeff."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Her [New Season On Going]
RandomNew Season : "Kita ini keluarga, kita jalanin semuanya bareng-bareng. Jangan putus asa dulu." Perjalanan setiap keluarga tidak ada yang selalu lurus tanpa rintangan, besar ataupun kecil pasti ada. Yang dipertanyakan adalah, apakah mereka masih bisa...