19| Rika

281 17 4
                                    

Matanya sayu menahan lemas tubuhnya yang gontai. Ternyata menjadi Pramugari bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia harus bangun lebih awal dengan rutinitas yang padat.
Terbang jam 5 pagi sudah harus siap di jemput 3 jam sebelumnya. Belum lagi kalau terbang jam 12 malam jadi ya harus begadang menyiapkan stamina dengan baik.

Rambut pendeknya ia jepit setengah bagian, kemudian ia merogoh isi tasnya untuk mengambil obat. Ternyata tubuhnya begitu payah setelah menjalani tugas terbang dalam dua bulan terakhir ini selalu pagi.

Isi kepalanya riuh dengan cerita-cerita masa lalu, dan segala bentuk pertanyaan yang tak sanggup keluar dari mulutnya . 

Ia menyesali atas perbuatannya dulu yang telah pergi dari Sandy tanpa pamit, tapi dia juga sadar bahwa sebuah kekecewaan tidak akan mudah untuk di obati. Namun, siapa yang menghendaki perasaan itu bisa tumbuh kepada pria lain ketika ia sedang butuh perhatian, kasih sayang. Sandy terlalu sibuk dengan bisnisnya yang ia bangun saat itu. Sehingga Rika merasa apakah ia masih di anggap ada untuk Sandy--Sang lelaki sibuk setengah dewa.

Kemudian, datanglah teman lama Rika saat itu memberikan perhatian yang tak ia dapatkan dari Sandy. Sampai pada akhirnya Rika baru menyadari bahwa hubungannya dengan selain Shandy bukanlah jawaban yang sedang ia cari atas perasaannya.

Rika frustasi dengan kehidupannya, Sandy sering bilang bahwa bisnis yang ia bangun adalah untuk depan. Sandy menjadikan kesibukannya adalah alasan dari masa depan, kebaikan, dan alasan klisè yang tidak di butuhkan oleh para wanita.

Pada suatu hari Sandy tidak sengaja memergoki  Rika sedang bersama pria lain di suatu resto.

Sandy yang saat itu sedang pusing dengan bisnisnya, dan sudah tak tahu lagi kemana harus mencari Rika, merasakan seperti saat itu Tuhan sedang mengulurkan tanganNya sekejap.

Melihat di depan matanya, Sandy pun berjalan lalu tanpa menghampiri Rika meminta penjelasan atas alasan dia menghilang dan ketidak mengertiannya terhadap kenyataan yang ada di hadapannya.

Rika melihat sosok pria yang ada di depan resto, ia pun tergugu, dan segera beranjak dari kursinya, tatapan matanya kosong. Sandy pun menghilang dari pandangannya.

....

"Sandy.. apa kamu tau gimana rasanya menunggu? saat itu aku benar-benar membutuhkan kehadiran kamu. Tapi kamu sibuk.. katanya untuk masa depan kita. Sampai pada akhirnya aku benar-benar merasa sendiri.. tanpa kamu, tanpa cerita kamu, tanpa kehadiran kamu, kehangatan kamu. 

Walaupun kamu bilang semua yang kamu lakuin saat itu adalah untuk masa depan kita. Tapi aku merasa sendiri, merasa kosong.. dan sampai pada akhirnya ketika aku berusaha semaksimal mungkin untuk kuat, ternyata aku ngga bisa.. aku ngga bisa Sandy.. 

Kita saat itu seperti berakhir, aku pergi tanpa pamit dan berusaha memulai aku yang baru, cerita yang baru.

Aku saat itu bahagia, dengan kehadirannya yang selalu ada. Namun bukan seperti itu ternyata yang aku inginkan.. terlihat bahagia namun tidak bahagia, karena nama kamu begitu dalam di kehidupanku.

Saat hari itu ada, atas ketidak sengajaan, kita bertemu dan aku sudah bersama yang lain. Hatiku hancur, kakiku gemetar. Kamu pergi dan lalu.. duniaku pergi dan setengah hidupku gila.

Sandy.. bolehkah aku mendapatkan kebahagiaanku? Mungkin dengan cara menjelaskan kepadamupun tidak akan bisa di terima.. tapi percayalah.. aku sangat merindukanmu.. yang dulu.

Namun, kini aku sadar bahwa kamu telah mencintai seseorang dan itu bukan aku.

Caraku menjadi seorang Pramugari memang terlihat gila, namun dengan cara inilah aku ingin meraihmu dan menjelaskannya. Karena aku tau kamu sedang mendekati seorang wanita, aku mecari-cari keberadaannya dan segala informasi tentangnya, dan aku temukan ada namamu sering di sebut-sebut dalam cerita yang ku dapatkan.

Sandy..

Masa depan yang kamu buat sampai sibuk setengah mati dan lupa ada aku di harimu.. kini aku tau, tentang takdir yang sudah seharusnya ku terima, masa depan yang sering kamu sebut-sebut itu adalah bukan aku.."

Suara mesin mobil mendesing mengantarkan lamunan Rika pada suara hatinya yang paling relung. Matanya kini ia pejamkan untuk menenangkan batinnya dan pikirannya yang kelelahan.


///


Hi! Selamat berkenalan dengan Rika, dan semoga hari kalian menyenangkan.

Tunggu lanjutan berikutnya yaa

Pramugari Undercover.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang