17| Bunga

637 32 8
                                    

Dari gedung lantai 20 di kawasan kebayoran baru seorang laki-laki mengenakan batik kain motif sawat khas Jawa Tengah yang arti dari motifnya adalah simbol kekuatan sang raja karena dulu motif batik sawat di gunakan oleh kalangan kerjaan, panjang lengannya sengaja ia linting hingga ke bagian sikunya dan nampak gagah cocok dengan postur tubuhnya yang tegak dan berwibawa. Laki-laki itu sedang sibuk mencari buket bunga yang di pilih-pilihnya melalui web online.

"Ini... engga.. ini cantik tapi belum pas momennya" Ia bicara sendiri di depan layar ponsel sambil menggeser-geser pilihan dengan jempolnya.

Knock, knock!

Dari luar ruangan seseorang mengetuk izin masuk.

"Ya, masuk" Jawabnya singkat dari tempat duduk kerjanya.

"Permisi Pak Sandy, saya mau menyampaikan ada pengajuan meeting oleh perwakilan perusahaan Maju terus nanti sore pukul empat." Seorang staff mengenakan kemeja coklat lengan pendek menyampaikan informasi pada Sandy.

Sandy adalah eksekutif muda yang merintis karirnya sebagai konsultan bisnis dan sekarang memiliki satu perusahaan dengan 50 orang karyawan kontrak. Mendengar permintaan dari staffnya tersebut Sandy mengingat janji yang sudah ia sepakati dengan Rika. Sandy beranjak dari kursinya.

"boleh di jadwalkan saja meetingnya sesuai appoitment nanti yang akan mewakilkan saya ada mas Nirwan" Sandy menyetujui dan meeting akan terus berjalan.

"Baik, Pak Sandy. Apa ada instruksi lain untuk saya berkenaan meeting nanti?"

"gak ada Mas Viki, gak usah kaku-kaku gitu lah.. kita santai aja ngomongnya" Sandy tersenyum, lesung pipinya menyembul.

"e-iya, Pak Sandy. Mohon maaf saya masih grogi dengan job desk yang baru disini" rembet Viki menyampaikan isi hatinya.

"gak masalah, hal wajar, nanti juga mulai bisa ngikutin alurnya. Mas Viki bisa ngobrol sama saya kapanpun kalau sekiranya ada yang mau di diskusikan. Santai mas ya" Sandy menepuk bahu staffnya tersebut.

"ohya, ngomong-ngomong kamu pernah ngasih kado ke pacar atau gebetan?" tanya Sandy random.

"Saya, Pak?" Viki tak percaya atasannya menanyakan hal tersebut

"iya dong. Mas Viki canggung sekali lho ini, sampe kerasa ke saya" Sandy menggoda staffnya sambil yang baru bergabung dengannya itu, usianya sekitar 25 tahun yang baru saja menyelesaikan master ilmu ekonomi bisnis di Melboune University sambil tertawa.

"ngopi dulu deh kita yuk" ajak Sandy

"eh?" Viki terkejut

Di Genuine consultant yang di pelopori oleh Sandy suasana kantornya sengaja di bikin sesantai mungkin namun serius, tidak perlu kaku namun loyal dan integritas tinggi.

Sandy dan staffnya bernama Viki itu sekarang sedang duduk menikmati secangkir kopi.
Favorite Sandy adalah Americano dan Viki lebih memilih Cappucino.

"Saya udah sejam scroling pilihan buket bunga buat di kirim, tapi saya bingung mungkin selera saya kurang bagus." Sandy menyodorkan layar ponselnya ke Viki. Viki melihat-lihat beranda buket online ada yang menarik namun harus ada pendukungnya selain bunga.

"Pak hadiah untuk istri?" tanya Viki mendikte

"Belum nikah saya" Sandy tertawa lepas sambil mengaminkannya.

Pramugari Undercover.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang