Di kutip dari sosial media:
Gak sengaja liat Pramugari keringetan gitu abis keluar kokpit ngapain sih sama pilotnya? Terus tadi gue sengaja nungguin pas di depan toilet kan, lama banget gak keluar-keluar dari kokpit loh, jangan..jangan? Apa abis gituan ya?
Gila ya, gampangan banget di pake apa gak rusak tuh punyanya? bakal penyakit deh. hiii.."San, ini udah panas belum ya?" Vanya mengeluarkan maindish dari oven.
"udah deh, mbak, bagus nasinya, ini pengaturan manasin makanannya gimana? sayurnya masih bagus juga" tanya Santi penasaran.
"Oh, ini, di low steam 10 menit terus tambahin medium steam 10 menit. Fungsinya low steam adalah untuk pemanasan di mulai dari bawah terus kebagian tengah makanan baru ke permukaan atasnya, nah, kalau medium steam manasinnya menyeluruh jadi gak bikin layu sayuran, begitu panas nasi dan lauknya, sayurnya masih dalam kondisi bagus. Ya, gapapa deh kita di galey jadi basah-basahan dan menyebabkan air langsung keluar dari oven pas kita buka, jadinya banjir kan? yang penting makanannya begitu panas dalam kondisi bagus, permukaan nasi atas gak berkerak. Tapi, kalau mau di dry juga gak apa-apa, 3 menit aja buat ngeringin air yang ada di alumunium foilnya."
"Ohh, gitu, makasih ya mbak, oya mbak, ini koktail napkin, kasian mbak Vanya keringetan, hehe." Santi memberikan beberapa helai tisu kering, Vanya mengelap dahi dan lehernya yang basah oleh keringat.
Satu per satu maindish di masukan ke dalam tray yang ada di dalam troley. Total penumpang onboard adalah 358 dalam satu pesawat terdapat 4 galey, satu galey di sediakan 2 troley yang total isi satu troleynya adalah 58 buah.
"Mbak Vanya, boleh gantian aku yang masukin maindishnya?" Santi membujuk.
"Oh.. kamu mau cobain masukin? boleh..." Vanya melepas hand glove, dan mengelap permukaan lantai yang basah.
"kalau gitu, aku cek kokpit dulu ya?"
"oh,ya, mbak."
Peraturan keselamatan penerbangan adalah awak kabin di haruskan mengecek kondisi pilot secara berkala, untuk mengantisipasi pilot yang koleps atau tidak sadarkan diri, atau hal lainnya yang beresiko terhadap keselamatan penerbangan tersebut.
"Dengan Vanya, Capt, izin masuk."
"oke." melalui sambungan telepon internal yang tidak menggunakan satelit para awak pesawat melakukan komunikasi jarak dekat atau jauh dan berlaku hanya ketika berada di dalam pesawat.
Di dalam kokpit keringat Vanya masih mengucur, tisu yang di pegangnya tinggal sehelai yang masih kering.
"Mbak Vanya, heii! apakabar? lama gak terbang bareng." Sahut Dio dari kursi kokpit di depan sebelah kanan.
"Yaa mas Dio terbang jauh terus sih, saya terbang Jeddah aja baru bulan ini, sebelumnya gak ada."
"bisa aja si mbak Vanya ini." Dio terkekeh.
"izin, capt, bagaimana tadi take off aman?"
"Alhamdulillah, aman terkendali."
"Alhamdulillaaah—" pembicaraan terputus, ATC mengkontak kokpit.
"Jakarta director, Indonesia 005 departure" Kapten menjawab panggilan ATC,
Vanya duduk di kursi observer posisinya di belakang kokpit, Vanya menyaksikan, kupingnya meradar. Percakapan antara ATC dan sang Pilot masih berlanjut, Vanya diam.
"Sorry, mba pramugari, tadi ada kontak ATC, ya, jadi gimana?""iya, Capt, jadi, Kapten dan Mas Dio mau di buatkan minum apa?"
"saya belum mbak, makasih yaah." Sahut Kapten.
"sama belum mbak, makasih, loh."
"gimana penumpang, aman?" tanya kapten
"Aman capt, setelah ini kami akan serving makan penumpang ya?"
"oh, sudah siap memangnya?"
"15 menit lagi capt,"
"oke kalau begitu, nanti ada supervisor kalian kan yang standby?"
"ada, capt, setelah serving saya kembali untuk tawarkan makanan kapten dan mas Dio yaa"
"okee, mbak Vanya."
"kalau begitu, saya izin keluar ya?"
"sip,sip."
Vanya keluar kokpit mengibas-ngibas kerah seragamnya, mengelap beberapa bulir keringat yang masih menempel di keningnya.
Vanya melempar senyum, melihat wanita paruh baya berdiri di depan lavatory, seperti ada yang aneh terlihat dari mata ibu tersebut.
Penumpang yang berada di dalam toilet pun keluar.
"Permisi bu, saya bersihkan dulu toiletnya, ya?" Vanya mengambil satu dua, tiga, tisu, mengelap permukaan wastafel yang basah, menyemprotkan pewangi toilet agar aroma tetap harum.
"silakan, bu." Vanya mempersilakan, tersenyum. Wanita paruh baya tersebut tidak membalasnya, ia pun masuk kedalam toilet, mengunci, dan dalam pikiran negatifnya yang akan ia sebar luaskan ke sosial media tentang apa yang ia lihat tadi sebelum masuk ke dalam toilet. Rekam di kepala, ketik, unggah, dan sebar luas.
Ia pun akan terkenal, yang ada di isi kepalanya saat itu adalah: Gue tau, dan gue harus sebar luaskan."Kapten dan masnya belum mau apa-apa, San."
"ohh.. baik, mbak, ini sudah siap, tinggal satu pot yang belum." Santi sambil mengisi air panas kedalam pot berisi kantong teh."Kalau gitu, aku telepon yang lain ya sudah siap."
"iya, mbak."
Ting,tung!
"ya, dengan Rizki"
"dengan Firda"
"dengan Ana" yang di tuju mengangkat internal call."gimana sudah siap semua?"
"sudah, mbak." semua serentak.
"oke, kita jalan serving yaa."***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramugari Undercover.
Fiksi UmumVanya merupakan Tokoh Utama di cerita ini. Wanita yang masih terjebak dengan perasaan di masa lalunya, dan lahir dari keluarga yang sederhana,di penuhi dengan cinta kasih. Saat Vanya dewasa bekerja menjadi Pramugari, sedangkan Ibunya mengalami sakit...