CGK-DPS-CGK/RON
Hari ini terbang dua sector langsung nginep di bali. Vanya membaca schedule dan membaca nama-nama crew.
"Hey! Vi! terbang bareng ya kita" sapa Vanya dan berdiri dari kursinya menyapa salah satu crew yang sudah hadir.
"Vanyaaa! Ya ampuun! apakabar? bareng nih kita? asiik." Jawab Vivi bersemangat.
"Aku kira udah pada dateng. Baru kita berdua nih?" Tanya Vanya tidak percaya dan mengedarkan matanya keseluruh ruang.
"Kita crew tambahan." Jawab Vivi singkat.
"loh yaaa cek dulu crew yang sebelumnya dimana." Serbu Vanya terkejut.
"Selamat pagi, mba.. untuk penerbangan TR 356 crew nya sudah dimana ya posisinya, pesawatnya sudah landing belum?" tanya Vanya ke helpdesk crew. Di depan ruangan yang tertutup seperti loket beli tiket bioskop itu, Vanya dan Vivi berdiri.
"Pesawat sudah landing mba, posisi di Gate 27, registrasi PK-OPO crewnya ex TR 98 dari Bandar lampung."
"haiaaa.. jauh bener parkirnya. Oke, mba, terima kasih infonya." Vanya panik.
"Vi, langsung ke pesawat kita." Vanya bergegas mengambil kopernya, jalannya secepat kilat, matanya tajam, nafasnya seperti sedang memburu semut-semut bandel yang sering kali menyerbu makanannya yang ia simpan di atas meja makan.
Di ujung gate 27 Vanya menata nafasnya, langkahnya masih cepat. Vivi ada di belakangnya menyusul.
"Parkir gak ada yang lebih jauh apa" Vivi ngedumel.
PK-OPO
Vanya membaca registrasi pesawat dari kejauhan 100 meter melalui kaca jendela belalai.
"Selamat Pagi" Vanya berdiri di depan pintu pesawat, menyapa crew yang ada di depannya.
"Izin bergabung, mbak.. saya Vanya"
"Selamat Pagi, mbak Vanya. Saya Dea. Iya mba.. masuk-masuk.." keduanya berjabatan tangan.
"Selamat Pagi, saya Vivi. Izin bergabung, mbak" imbuh Vivi memperkenalkan diri.
"Oh,ya, kokpitnya sudah datang. Silakan-silakan" Mbak Dea mempersilahkan kedua Pramugari tambahan yang baru datang itu kedalam kokpit untuk berkenalan dengan dua pilot; 1 PIC, 1 FO.
"Selamat pagi, kep. Saya Vanya dan Vivi izin ikut bergabung" Vanya dan Vivi berdiri di depan pintu kokpit, Vanya masuk kemudian ketiganya saling menjabat tangan.
"Saya Gaga. Ohya, masnya lagi dibawah keliling dia." Kapten menunjuk ke arah jendela dan melirik ke bawah.
"oh, ya, kep, baik. Terima kasih."
Nampaknya mas pilot sedang mengecek keamanan pesawat di bawah.
Vanya dan Vivi menarik kopernya ke kabin belakang. Penerbangan hari ini total crew pesawat adalah tujuh orang.
"Mas, mbak.. izin ikut bergabung, saya Vanya"
"Izin ikut bergabung juga, saya Vivi"
Keduanya lekas menyimpan koper di atas kabin bagasi, dan memulai ritual untuk mengecek kondisi alat keselamatan yang ada di kabin, hingga ruangan kabin yang harus aman, bersih, dan nyaman.
"Cabin crew jika sudah melakukan pengecekan, harap ke forward cabin. Kita briefing." FA-1 melalui intercom Public Announcement. Semua awak kabin di belakang menuju kabin depan untuk melakukan briefing.
Vanya berjalan di belakang di antara kabin crew lainnya. Semua bersiap melakukan briefing, Vanya menyiapkan buku catatan.
Vanya melemparkan pandang ke seluruh penjuru.
Mbak Dea selaku FA-1.
Mbak Amel FA-3.
Mas Faqih FA-2
Vanya FA-4
Vivi FA-5.
oke complete. Eh belum pilotnya. Katanya di dalam hati sambil menulis di catatannya.
Captain Gaga.
Dan masnya, siapa dia namanya? Vanya melihat kearah Co-Pilotnya.
DUP!
"oke selamat pagi rekan-rekan semuanya, hari ini saya incharge sebagai PIC, nama saya Gaga. Dan, Co-pilot kita Mas Arka. kita akan XraeawYhxv%yabdudajalyateLKXT"
Setelah mendengarkan namanya, melihat wujudnya di depannya. Vanya tidak dapat mendengar jelas instruksi yang di berikan oleh kapten. Jantungnya mau copot, tangannya gemetar. Pulpennya jatuh.
"Ya, Mbak Vanya" Kapten Gaga yang sedang memberikan briefing teralihkan.
"Maaf kep.Maaf." Vanya segera mengambil pulpennya yang jatuh.
Mata Arka terkesiap, tidak menyangka yang ada di hadapannya itu adalah Vanya. Jantungnya berdebar, rasanya ingin segera berbicara mendekat kepada Vanya.
"Ada tambahan Mas Arka?" tanya Kapten.
"Baik, capt, penerbangan satu jam dua puluh lima menit. Itu saja" Arka kikuk, matanya tidak sengaja meraih mata Vanya yang saat itu bertemu di satu titik yang sama.
"Sebelum kita memulai pekerjaan, kita berdoa ya agar di berikan keselamatan, perlindungan, dan kelancaran." Sambut Kapten.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramugari Undercover.
General FictionVanya merupakan Tokoh Utama di cerita ini. Wanita yang masih terjebak dengan perasaan di masa lalunya, dan lahir dari keluarga yang sederhana,di penuhi dengan cinta kasih. Saat Vanya dewasa bekerja menjadi Pramugari, sedangkan Ibunya mengalami sakit...