Koper yang dibawanya cukup untuk perbekalan empat hari, karena memang standar bawaan setiap awak kabin dalam satu koper adalah kebutuhan untuk tiga hari, mulai dari; pakaian, dalaman, alat mandi, obat-obatan pribadi, dan paling penting bagi seorang siswa adalah membawa buku catatan, buku manual keselamatan yang tebalnya lebih dari buku berseri harry potter, hingga buku announcement.
Bersyukur, hari ini ramalan cuaca cerah. Jadi perkiraan ya, hanya akan sedikit mengalami guncangan kecil tiga puluh menit setelah lepas landas.
Trainee.
Plat nama yang setiap siswa harus pakai, agar terlihat berbeda dari crew aktif lainnya. In case jika mengalami kekeliruan atau kesalahan saat terbang dan penumpang merasa gak nyaman, ya, masih ada maklumnya.
CGK-JOG-CGK-MLG/RON
Sesuai info dari kapten penerbangan Jogja, bahwa akan membawa remains di cargo bawah. Dan info tersebut cukup membantu agar seluruh crew pesawat sigap jika ada keluarga jenazah on board.
Penumpang boarding, semua sudah duduk di kursinya sesuai boarding pass. Hari ini penerbangan sampai overbooked, memang sedang jadwal libur sekolah, sehingga hal ini akan terbiasa di alami oleh semua maskapai di seluruh dunia. Liburan anak sekolah.
Dari pojok kursi dekat aisle, seorang pemuda sekitar usia dua puluh tahun memakai masker menutupi setengah wajahnya, tatapan matanya kosong.
Seorang pramugari sudah melewatinya dua kali, sadar bahwa ada yang sedang tidak baik-baik saja di pesawat itu.
"Permisi, mas, apakah mas baik-baik saja?" Pramugari tersebut dengan posisi setengah membungkuk. Pemuda tersebut mengangguk.
"Boleh saya bawakan air putih hangat? agar memulai penerbangan dengan nyaman" tawarnya menambahkan. Pemuda tersebut mengangguk. Trainee. Ia membaca plat namanya.
Pramugari tersebut berjalan menuju galey dan mengambilkan segelas air putih hangat.
"Kenapa penumpang itu, de?" Tanya Pramugari senior melihat menuju arah penumpang tadi.
"Saya kurang tahu mba, tapi sudah saya pastikan kondisinya baik-baik saja, namun sepertinya butuh air hangat. hehe" Ia pun menuju kursi pemuda tersebut dan memberikan air putih hangatnya. Dilihatnya pemuda tadi menggunakan kaca mata hitam. Kenapa ya orang ini? Dalam hatinya membatin.
Pesawat bersiap lepas landas, semua crew pesawat telah kembali ke areanya masing-masing, dan duduk di jumpseat. Sedangkan Trainee tadi duduk persis di sebelah pemuda seorang diri itu yang menggunakan kaca mata hitam.
"Permisi ya, saya duduk di kursi dalam" Kemudian pemuda tersebut berdiri dari kursinya, dan Pramugari itu duduk di tengah di atara penumpang.
Pesawat mendesing, suara mesinnya memekik, sayapnya yang kokoh bersiap menahan daya dorong angin, formasi engine, flap dan slat bersiap mengangkat badan pesawat dari permukaan bumi.
Suara mesin pesawat riuh.
"Terima kasih ya, mbak, air putih hangatnya" Suara pemuda itu tidak begitu jelas terdengar, namun Pramugari Trainee itu mengangguk.
****
"Selamat pagi Jakarta!" gadis berusia delapan belas tahun itu mendongakan kepalanya ke langit.
Pukul 06.15 Wib.
Gadis berambut sebahu itu menarik senyum paling bahagia dalam sejarah hidupnya ia telah berhasil melewati pendidikan Pramugarinya selama satu tahun delapan bulan, ya, waktu yang cukup lama. Ia memegang tangan Ibunya dengan penuh suka cita, dan berpamitan sebentar karena akan melangsungkan gladi resik sebelum acara Inagurasi di laksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramugari Undercover.
General FictionVanya merupakan Tokoh Utama di cerita ini. Wanita yang masih terjebak dengan perasaan di masa lalunya, dan lahir dari keluarga yang sederhana,di penuhi dengan cinta kasih. Saat Vanya dewasa bekerja menjadi Pramugari, sedangkan Ibunya mengalami sakit...