• LavenderWriters Project Season 06 •
• The Best Way © Kelompok 03 •
• Prolog By: Awliyaslv_ •
• Senin, 18 Januari 2021 •
---
H A P P Y R E A D I N G
"Saya terima nikah dan kawinnya, Dania Lalisa Permadani binti Safarez Ahmad, dengan mas kawin tersebut, tu—"
"Angkat tangan!" sebuah seruan mendadak, sukses menghentikan kalimat ijab qobul yang terlontar dari mulut mempelai laki-laki.
"Saudara Rega Januar Pratama, anda kami tangkap atas kasus penggunaan obat-obatan terlarang," tegas salah satu polisi, mengejutkan semua pihak yang hadir di sana, terlebih sang mempelai wanita.
"Maaf, Pak. Apa anda tidak salah tangkap? Anak saya tidak mungkin melakukan hal itu," sahut Yuda—ayah Rega.
"Kami telah mengantongi beberapa bukti, Pak. Dan semua bukti tersebut mengatakan, bahwa putra Bapak adalah seorang pemakai. Jadi, izinkan kami untuk memeriksa putra Bapak sekarang." Yuda yang mendengar penuturan polisi pun terdiam. "Pak Agus, tolong periksa saudara Rega," lanjut sang komandan memberi perintah.
"Siap, komandan!" Dua anggota polisi langsung bergerak memeriksa Rega, dan mereka menemukan alat penghisap ganja di saku celana Rega. Sepertinya laki-laki telah menggunakannya sebelum acara akad. Nathalie—mama Rega seketika jatuh pingsan mengetahui anaknya bersalah.
Plak!
Yuda melemparkan tamparan kerasnya kepada Rega. "Papa kecewa sama kamu," ungkapnya.
"Maafin Rega, Pa." Rega menundukkan kepalanya penuh sesal.
Yuda tak lagi berbicara, rasa kecewanya terlalu besar pada putra semata wayangnya itu.
Rega kemudian mengalihkan tatapannya ke arah keluarga calon istrinya.
"Tante, Bang Abi ... maafin Rega karena udah bikin keluarga kalian kecewa," ucapnya.
Pandangan Rega beralih pada gadis yang tengah terdiam dengan tatapan mata kosong. Rega berjalan mendekat, merengkuh gadis yang seharusnya telah menjadi istrinya saat ini dengan erat.
"Maaf, Ca," ucap Rega lagi pada Dania, dengan menggunakan panggilan kesayangan.
Dania tak bergeming sama sekali, bahkan ia juga tak membalas pelukan Rega. Semua orang menatap Dania penuh iba. Wajah yang semula memancarkan kebahagiaan, kini berubah menjadi kesedihan.
"Maaf karena aku udah hancurin semuanya, maaf." Tiba-tiba Dania melepas pelukan Rega, lalu menatap laki-laki itu dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Kenapa? Kenapa, Ga? Kenapa kamu harus berhubungan sama barang haram itu?" tanya Dania dengan suara yang bergetar.
"Maaf." Hanya itu yang saat ini Rega bisa ucapkan.
"Kamu punya aku, Ga. Punya keluarga yang sayang sama kamu. Kamu juga punya Tuhan. Apa itu gak cukup untuk jadi tempat kamu berkeluh kesah atas semua masalah yang kamu hadapi? Kenapa kamu lebih milih lampiasin semuanya ke sana?" Air mata Dania luruh seketika.
"Aku khilaf, Ca. Pikiran aku buntu. Aku tau kamu pasti kecewa, maaf. Kamu boleh benci sama aku setelah ini," pasrah Rega.
"Iya, aku emang kecewa. Sangat kecewa." Dania menjeda ucapannya. "Bukan ke kamu, tapi ke diri aku sendiri. Bisa-bisanya aku gak tau, kalo calon suamiku lagi punya masalah," lanjutnya.
Ucapan Dania yang begitu menyentuh, sukses membuat Rega ikut meneteskan air mata.
"Ca, kamu gak salah. Aku yang milih jalan buruk ini. Kamu gak perlu kayak gini." Rega kembali merengkuh Dania, membiarkan gadis itu meluapkan segalanya.
"Maaf, saudara Rega. Anda harus ikut kami ke kantor sekarang juga," ujar polisi itu, membuat Rega harus melepas pelukannya.
"Jangan sedih lagi. Aku janji, aku akan memperbaiki semuanya setelah ini. Kamu mau 'kan nunggu aku?" tanya Rega sembari menghapus bercak air mata gadisnya.
Dania mengangguk, membuat Rega tersenyum lega.
"Aku sayang sama kamu, maaf udah hancurin semuanya." Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Dania.
"Tolong bawa saudara Rega," perintah sang komandan kepada anggotanya.
Akhirnya, Rega pun dibawa pergi oleh pihak berwajib. Dania menatap nanar kepergian Rega, dengan air mata yang tak ada henti-hentinya keluar dari matanya. Abimanyu yang tak tega melihat kondisi Dania, langsung membawa adiknya itu ke dalam pelukannya.
"Rega, Bang," lirih Dania terdengar sangat menyedihkan.
Saat ini Dania benar-benar rapuh. Bayangan tentang hari bahagia pernikahan di usianya yang baru menginjak dua puluh tahun ini, telah sirna. Calon suaminya harus masuk ke dalam penjara karena kasus narkoba.
Untuk kedua kalinya, dunia Dania hancur. Setelah kematian papanya sepuluh tahun silam, Tuhan kembali menurunkan cobaan yang begitu berat ke dalam hidup Dania. Dan kali ini, bisakah Dania melewatinya?
•••
TBC💜
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA^^
TERIMA KASIH^^
SALAM CINTA,
KELOMPOK 03
ANAKNYA MAUNG💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
03; The Best Way✔
Romance💜LavenderWriters Project Season 06💜 ||Kelompok 03|| #Tema; Past Time •Ketua : Patimah •Wakil Ketua : Maharani --- Masa lalu hanyalah angan belaka untuk menjadikan kita agar lebih dewasa dengan takdir tuhan. Tetapi masa yang telah berlalu bukan ber...