TBW; 48🥀

354 26 56
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 48 By: Awliyaslv_ & Ayslsbllaa_

• Sabtu, 06 Maret 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Mau serendah apapun titik kehidupanmu sekarang, jangan pernah lupakan Tuhan." — LavenderWriters.

---

Matahari sudah berpindah tempat menjadi di sebelah barat, hanya tinggal menghitung beberapa jam untuk terbenam. Namun, sosok Dania belum juga terlihat berada di rumah. Ajeng yang sedari siang menunggu kepulangannya pun dibuat kebingungan.

Berkali-kali coba dihubungi, ponselnya juga tidak bisa. Ingin menyusul ke butik pun tidak mungkin. Di samping tidak ada yang mengantar, ia pun agak parno untuk keluar di waktu-waktu seperti ini.

Ajeng hanya sendirian di rumah Dania, sebab putra sulungnya sejak tadi siang izin pergi ke bandara untuk menjemput kekasihnya yang baru saja kembali dari Singapura dan belum pulang hingga saat ini.

"Suami-istri sama aja, gak ada yang bisa ditelpon. Gak tau apa orang tua khawatir di rumah," gerutu Ajeng usai menelepon Razzan, tapi tidak diangkat.

Ajeng mendengus. Namun, tak berselang lama perhatiannya teralihkan oleh kedatangan putra sulungnya.

"Assalamualaikum, Ma," salam Abimanyu.

"Waalaikumsalam. Kamu kenapa lama banget, sih? Mama tuh nungguin kamu dari tadi." Ajeng sepertinya melampiaskan rasa kesalnya pada Abimanyu.

"Astaghfirullah, baru pulang dimarahin. Ngajak berantem?" jawab Abimanyu menirukan iklan di televisi, sembari berkacak pinggang.

"Gak usah drama!" tukas Ajeng membuat Abimanyu mengelus dadanya.

"Kenapa sih, Ma? Marah-marah gak jelas. Abi nih baru pulang loh. Masa udah diomelin aja. Lagian 'kan tadi Abi udah bilang, kalo Abi jemput Kania di bandara. Calon mantu Mama yang cantik, cetar, membahana itu. Wajar dong lama."

Ajeng berdecak pelan. "Iya, iya. Tapi sekarang kamu susulin adik kamu ke butik sana!"

"Lah? Belum pulang?" tanya Abimanyu.

"Belum. Makanya Mama suruh kamu jemput dia sekarang. Mama khawatir tau. Katanya mau pulang siang, tapi sampe sekarang gak balik-balik."

"Kan tadi pagi Razzan bilang, dia yang antar-jemput Dania. Pasti udah sama dia. Terus sekarang paling lagi jalan-jalan. Udah, gak usah khawatir gitu, Ma," tutur Abimanyu mencoba menenangkan Ajeng.

"Kalo bener kayak gitu, kenapa coba gak ada yang bisa ditelpon. Hampir seribu kali Mama telponin adik kamu, tapi gak aktif. Razzan juga, nyambung tapi gak diangkat. Siapa juga yang gak khawatir," cerocos Ajeng.

Seketika, kening Abimanyu mengernyit. Pantas saja mamanya itu khawatir. Tapi apa alasannya mereka sampai tidak bisa dihubungi?

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang