TBW; 13🥀

311 35 115
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 13 By: Awliyaslv_

• Senin, 01 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Tidak perlu tergesa-gesa, yang penting terus berusaha, maka dia akan datang dengan sendirinya." — Razzan Maheswara.

---

21.15 WIB.

"Kalian beneran gak mau nginep di sini aja?" tanya Rose pada putra dan menantunya.

Dania melirik ke arah Razzan yang berdiri tepat di sampingnya.

"Lain kali aja, Ma," jawab Razzan membuat Rose menghela napas besar.

"Padahal Mama masih mau ngobrol banyak sama Dania. Nata juga. Ya 'kan, Sayang?" Rose meminta dukungan kepada putri bungsunya. Sontak, anggukkan keras Natania berikan. Tentu saja Natania akan mendukung ucapan mamanya itu.

"Tau nih Bang Ajan. Nata 'kan mau lebih kenal lagi sama Kak Nia. Terus juga, emangnya Bang Ajan gak kangen sama Nata?" Natania memasang wajah melasnya.

Melihat adik ipar dan mama mertuanya yang demikian, membuat Dania jadi merasa tidak enak. Sebenarnya kalau Razzan ingin mengajaknya menginap di sini juga Dania tidak masalah. Entahlah, Dania sendiri juga tidak tahu kenapa Razzan ngebet pulang ke rumah.

"Kangen, sih. Cuma masih ada yang harus dikerjain di rumah. Kapan-kapan aja, ya?" alibi Razzan.

"Udahlah, Ma, Nat. Gak usah ditahan-tahan gitu kalo orangnya gak mau," sahut Ian—papa Razzan.

Rose berdecak pelan. "Ya udah, sana pulang!"

Razzan mendengus geli menatap mamanya yang merajuk. Bukannya Razzan tidak mau menginap, tapi ia punya alasan lain dibalik tindakannya.

"Jangan ngambek, dong. Razzan janji deh, nanti bakal ajak Dania ke sini lagi."

"Serah!"

"Udah, Ma. Kayak ABG aja pakek ngambek," cibir Ian, yang lalu mendapatkan tatapan tajam dari Rose.

"Kita pamit sekarang." Razzan menyalimi tangan kedua orangtuanya, lalu beralih mengacak lembut rambut Natania. "Kamu kalo ketemu Dania, datang aja ke rumah," ucapnya.

"Iya, iya," balas Natania.

Sekarang, giliran Dania yang berpamitan. "Dania pamit ya Ma, Pa, Nat. Maaf gak bisa nginep," ucapnya masih merasa tidak enak.

"Gak usah minta maaf, Sayang. Emang Razzan aja tuh yang sok sibuk," sindir Rose.

Razzan hanya menggelengkan kepala, mendengar sindiran sang mama. "Dah, lah. Kapan pulangnya kalo ngobrol terus. Ayo, Sayang." Razzan menarik tangan Dania secra tiba-tiba, membuat sang empu berdecak sebal.

Tanpa menghiraukan reaksi Dania, Razzan membukakan pintu mobil dan menyuruh istrinya itu untuk masuk. "Lo apa-apaan, sih! Main tarik-tarik aja. Pakek manggil sayang lagi," omel Dania saat keduanya telah duduk manis di dalam mobil.

"Lagian lo tuh kenapa ngebet banget gak mau tidur di rumah mama? Padahal 'kan itu rumah orang tua lo sendiri. Gak kasih—" ucapan Dania terhenti ketika Razzan tiba-tiba mendekatkan tubuhnya.

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang