TBW; 29🥀

270 29 83
                                    

LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 29 By: Awliyaslv_

• Rabu, 17 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Dania, entah aku yang ambisius, atau memang kamu yang terlalu misterius." — Razzan Maheswara.

---

Sudah lebih dari lima menit lamanya, Razzan memandangi sebuah foto yang ia dapat dari sebuah nomor tak dikenal. Dadanya bergejolak, napasnya memburu, seperti sedang memendam amarah. Tidak hanya itu, tangannya pun ikut mengepal.

Rasanya ingin sekali Razzan menonjok wajah laki-laki yang berada dalam foto tersebut. Berani-beraninya dia menyentuh bahkan sampai memeluk tubuh istrinya. Ia yang notabenenya adalah suami dari Dania, harus mencari kesempatan agar bisa memeluknya, kenapa laki-laki itu bisa dengan mudahnya melakukan itu.

Jelas Razzan tidak terima. Tapi, siapa kira-kira laki-laki itu? Apa sebaiknya ia tanyakan saja pada Dania?

"Gue tanyain aja, deh. Daripada gue nebak-nebak sendiri? Malah gak baik," gumam Razzan sembari menganggukkan kepalanya sendiri.

Namun, belum sampai Razzan berpindah ke room chatnya dengan Dania, tiba-tiba Caramel datang menyela. Karena posisi mereka saat ini memang sedang berada di restoran untuk makan malam.

"Maaf, Pak. Itu istri Pak Razzan, ya? Kok pelukan sama cowok? Siapa?" cerocos Caramel.

"Apa urusan kamu?" ketus Razzan tak mau Caramel ikut campur dengan urusannya.

"Gak ada sih, Pak. Cuma ... saya agak familiar aja sama bentuk tubuh cowok yang pelukan sama istri Pak Razzan," jawab Caramel.

Razzan tetap mempertahankan wajah datarnya, meskipun dalam hatinya sangat penasaran pada laki-laki misterius itu.

"Ngomong-ngomong, saya sebenarnya juga pernah lihat istri Pak Razzan pelukan sama cowok. Yang di Cafe Delight itu. Awalnya saya kira itu Bapak, tapi ternyata bukan. Kalau Pak Razzan gak percaya, saya masih ada kok fotonya," ucap Caramel kembali tanpa rasa takut.

Tatapan tajam Razzan sontak menghunus ke arah Caramel yang saat ini duduk di hadapannya. "Buat apa kamu repot-repot foto kegiatan istri saya?"

Caramel meneguk ludahnya susah payah. "I-itu, Pak—"

"Kamu sengaja ingin memanas-manasi saya?" potong Razzan.

"E-enggak kok, Pak," kilah Caramel terbata-bata.

"Lalu?" desak Razzan.

'Shit! Kenapa jadi gue yang kena, sih?' gerutu Caramel dalam hatinya.

"Caramel, jangan hanya karena saya bersikap baik ke kamu selama ini, kamu jadi berbuat seenaknya. Saya tau kalau selama ini kamu menyukai saya. Tapi maaf, hati saya ... hanya untuk istri saya. Kalau kamu masih mau kerja dengan saya, jaga batasan kamu," ucap Razzan lagi, mengakhiri pembicaraannya.

Kemudian, Razzan pergi ke kamarnya, meninggalkan Caramel yang sibuk menggerutu.

"Sial! Ternyata gak segampang itu buat manas-manasin Razzan. Belum apa-apa udah diskak duluan," dumelnya.

••••

Razzan menghempaskan tubuhnya ke ranjang kamar hotel. Pikirannya kembali melayang kepada foto tadi. Lebih tepatnya pada sosok laki-laki yang memeluk Dania.

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang