TBW; 49🥀

461 27 72
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 49 By: NabilaFahmi

• Minggu, 07 Maret 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Kehilangan lagi?" — Dania Lalisa Permadani.

---

BRAK!

Razzan berjalan memasuki sebuah gedung tua yang alamatnya sudah diberitahu oleh penculik Natania tadi. Seolah tak mempedulikan segala macam penghalang, kaki Razzan terus menendangi pintu-pintu rapuh yang ada di sana. Hingga akhirnya Razzan sampai di sebuah ruangan luas yang penuh dengan debu dan juga sarang laba-laba.

Rahangnya mengeras kala ia tak mendapati siapapun juga di sana. Sial, apakah dirinya sedang dijebak sekarang? Tidak, foto itu bahkan jelas-jelas menunjukkan kondisi mulut adiknya yang dilakban.

"KELUAR LO, ANJING!" teriak Razzan memenuhi seisi ruangan.

Tak ada satupun sahutan yang ia dapat di sana. Padahal hampir seisi gedung ia susuri, tapi kenapa belum ada juga yang menunjukkan batang hidungnya.

"BANGSAT! JANGAN MAIN-MAIN LO SAMA GUE!" sentak Razzan kembali penuh emosi.

Tubuhnya masih memutar di tempat yang sama. Matanya mengedar waspada manakala telinganya mendengar derap langkah beberapa orang yang sepertinya berjalan ke mari.

Benar saja, sekitar dua puluh orang yang mengenakan jaket hitam berlambangkan tengkorak di dada sebelah kiri, serta bertuliskan Antarex di bagian punggung, tiba-tiba muncul dan mengepung Razzan.

Sial! Gue beneran dijebak, umpat Razzan dalam hati.

"Gimana kejutan yang gue kasih buat lo?" ucap seseorang muncul dari arah masuk yang sama seperti dua puluh orang tadi.

Namun, orang itu juga tidak sendiri. Ada seorang gadis yang dibawa bersamanya, dan gadis tersebut tidak lain adalah Natania.

Dari mata Natania, jelas menyiratkan jika gadis itu sangat ketakutan. Matanya pun berkaca-kaca.

KREK.

Lakban yang menutup mulut Natania, dibuka tanpa aba-aba, membuat sang empunya meringis kesakitan.

"ABANG! TOLONGIN NATA!"

"LEPASIN ADIK GUE, BANGSAT!" bentak Razzan.

"Woah, gak segampang itu, Bro. Gue udah susah-susah ambil hati adik lo yang cantik ini, masa dilepas gitu aja. Kita main-main dulu, lah," sahut orang itu sembari mengacak lembut puncak kepala Natania.

"SHIT! SINGKIRIN TANGAN KOTOR LO DARI ADIK GUE!"

Orang yang tidak lain adalah Rega itu terkekeh kecil. Ia malah merangkul tubuh Natania, seolah tak mempedulikan amarah Razzan. "Tapi sayangnya, gue lebih suka meluk adik lo kayak gini."

"MATI AJA LO ANJING!" Razzan yang tak kuasa menahan amarahnya pun melangkah maju, berniat memberi Rega pelajaran. Tapi sayangnya ia harus berhadapan terlebih dahulu oleh dua puluh anggota Antarex tadi.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang