TBW; 32🥀

303 27 69
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 32 By: Awliyaslv_ & Imah224

• Sabtu, 20 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Sekeras apapun watakmu, tak akan pernah memudarkan semangatku untuk menjadi tuan rumah di hatimu." — Razzan Maheswara.

---

Terlihat seorang laki-laki dengan penampilan yang jauh dari kata rapi, memasuki sebuah klub malam yang ada di Jakarta. Wajahnya yang tampak suram, menghadirkan tatapan heran dari keempat temannya yang sudah ada terlebih dahulu ada di sana.

"Kenapa muka lo? Kusut amat," celetuk salah satu dari mereka, yang tidak lain adalah Rega, kepada Reza yang baru saja datang.

"Biasa," sahut Reza tak bersemangat.

"Cewek?" terka Edo, laki-laki yang duduk di samping Rega.

Reza menggeleng. "Kantor. Bokap gue marah karena gue kalah tender. Nih, sampe kena gampar gue," jelasnya sembari menunjukkan pipinya yang beberapa waktu lalu ditampar oleh ayahnya.

"Lah, kok bisa? Biasanya juga menang mulu, atau jangan-jangan jimat lo udah gak berfungsi?" ledek Edo diiringi tawanya.

"Anjing, lo! Mana pernah gue pakek jimat," kesal Reza.

Rega menggelengkan kepalanya, menyaksikan tingkah Edo yang malah tertawa di atas penderitaan Reza.

"Kalah sama perusahaannya siapa lo?" Rega kembali bertanya.

"Maheswara Group."

"Lah, tempat kerja gue sekarang tuh!" seru Ardi yang sedari tadi hanya diam, "baru tau gue," imbuhnya.

"Itu bukannya perusahaan milik bokapnya Razzan?" Bayu yang paling pendiam di sana pun kini ikut bersuara.

"Iya, dan sekarang dipimpin sama Razzan," jawab Reza.

Kening Rega berkerut kala mendengar nama Razzan disebut. "Razzan? Razzan siapa?"

"Razzan Maheswara."

"Razzan," gumam Rega, "terlalu banyak nama Razzan yang gue denger selama sebulan terakhir ini. Atau jangan-jangan orangnya sama?" lanjutnya menerka-nerka.

"Maksud lo gimana, Ga?" tanya Edo.

"Suaminya Dania namanya juga Razzan, dan gue belum tau ... apa Razzan yang itu sama dengan Razzan yang gue kenal."

Edo mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau ternyata orangnya sama gimana? Apa yang bakal lo lakuin?"

"Entah, gue masih belum kepikiran. Yang jelas, gue gak akan diem aja."

Seringai misterius tiba-tiba terbit di wajah Reza, matanya mengarah ke Ardi yang tengah sibuk dengan ponselnya. "Kayaknya gue tau apa yang harus dilakuin. Tapi gue perlu bantuan kalian. Terutama lo, Ar," ucapnya.

"Kenapa?" sahut Ardi dengan wajah cengohnya.

"Gue mencium bau-bau rencana busuk," celetuk Rega yang ditanggapi kekehan oleh Reza.

"Lo pasti bakal suka sama rencana gue, Ga. Karena denger-denger, si Razzan juga udah married. Tentang siapa cewek yang nikah sama dia, kita bisa suruh Ardi nyari tau. Secara posisi Ardi di sini sangat menguntungkan," ucap Reza.

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang