TBW; 30🥀

374 27 74
                                    

• LavenderWriters Project VI •

• The Best Way © Kelompok 03 •

• Part 30 By : Imah224

• Kamis, 18 Februari 2021 •

---

H A P P Y  R E A D I N G

"Ketika jalan menuju hatimu sudah terbuka, kenapa ada saja masalah yang membuat jalan itu sulit dilalui. Aku lelah, tapi aku juga tidak ingin menyerah." — Razzan Maheswara.

---

Razzan terpaksa menunda rencananya untuk langsung pulang ke rumah. Ia mampir ke kantornya sebentar, ada beberapa hal yang harus diurus. Razzan pun bergegas menyelesaikan pekerjaannya. Ia ingin cepat pulang dan menemui Dania. Menanyakan langsung tentang foto yang ia lihat kemarin.

Caramel masih ada di dekatnya, membantunya. Terkadang Razzan merasa agak risih kalau harus bersama Caramel. Walau Caramel adalah sekretarisnya sendiri.

"Sudah selesai, Pak. Mau langsung pulang?" tanya Caramel.

"Iya. Saya duluan, ya." Razzan beranjak dari tempatnya duduk.

"Pak," panggil Caramel saat Razzan baru berjalan beberapa langkah.

Razzan menoleh. "Kenapa? Masih ada yang belum?"

"Maaf, Pak. Saya boleh ikut mobil Bapak gak? Saya juga mau langsung pulang, Pak. Tapi kalau Pak Razzan gak mau, gak papa kok," pinta Caramel.

Akhir-akhir ini Caramel mulai sering mencari-cari perhatian Razzan. Apalagi ia juga tau kalau Dania masih berhubungan dengan Rega. Jalan untuk bersama Razzan sudah mulai terbuka. Penolakan-penolakan dari Razzan tak lantas membuatnya menyerah. Malah ia semakin gencar mendekati bosnya itu.

Razzan ingin sekali menolak. Namun, mau bagaimanapun juga Caramel sudah banyak membantunya. "Iya, boleh. Tapi cuman sampai depan komplek rumah kamu? Gimana?"

"Iya, Pak. Terima kasih," sahut Caramel sumringah.

Caramel mengikuti Razzan menuju parkiran. Lantas ia pun membuka pintu mobil dan mengambil tempat di samping Razzan.

••••

Sepanjang perjalanan pulang, Razzan hanya mendiamkan Caramel. Bukannya tidak mau bicara, Razzan hanya khawatir kalau ia memberi perhatian pada Caramel, sekretarisnya itu akan menaruh harap berlebih padanya. Kalau bukan karena kinerja Caramel yang disiplin dan cekatan, ia bisa saja memecat Caramel dari kantornya.

Lain halnya dengan Caramel, wanita memandang Razzan yang fokus menyetir tanpa berkedip. Ambisinya untuk memiliki Razzan semakin besar. Mungkin ia masih belum bisa menjauhkan Razzan dari istrinya. Tapi, ia masih bisa menemukan jalan lain untuk bisa dekat dengan Razzan.

Posisinya sebagai sekretaris Razzan lumayan menguntungkan. Ia bisa mendekati Razzan saat di kantor. Dan perlahan ia akan mengambil Razzan dari Dania.

"Pak, gimana kabar bu Dania?" tanya Caramel berbasa-basi. Sengaja memulai pembicaraan dengan Razzan.

"Dia baik-baik aja. Kenapa?" Razzan balik bertanya.

"Gak, Pak. Saya cuman mau tau kabar bu Dania aja, kok. Gak lebih," jawab Caramel.

'Aku harus lebih hati-hati kalau ngomong sama Pak Razzan. Gak bisa langsung ngebahas urusan rumah tangganya, dia bakalan sensi banget,' batin Caramel.

03; The Best Way✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang